Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Digital Surveilans Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)/EWARS Di Indonesia

Authors

https://doi.org/10.33476/ms.v10i2.3979

Keywords:

Surveilans Kewaspadaan Dini dan Respon, Alert, Ketepatan, Kelengkapan, Indikator

Abstract

Ancaman triple-burden baik endemik, emerging, dan re-emerging, masih menjadi tantangan bagi dunia kesehatan. Indonesia menghadapinya dengan mengembangkan Early Warning Alert and Response System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Sistem ini mendeteksi kesiagaan terhadap perkembangan 24 jenis penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Sistem ini bekerja dengan cara memantau perkembangan tren suatu penyakit menular potensial wabah/KLB dari waktu ke waktu dalam periode mingguan. Tujuan dari tulisan ini adalah melakukan analisis sistem untuk mendapatkan deskripsi dan permasalahan sistem. Analisis dilakukan pada data sekunder yang diperoleh dari dashboard web pelaporan teknologi digital SKDR. Penelitian ini menggunakan jenis studi deskriptif dengan prosedur analisis data sekunder. Data menunjukkan SKDR generasi V1 pada dashboard belum memuat pelaporan berbasis indicator (IBS) dan berbasis kejadian (EBS), sedangkan pada generasi V2 sudah memuat pelaporan berbasis IBS dan EBS. Pada tahun 2016 jumlah alert  yang direspon kurang lebih 55% dan meningkat menjadi sekitar 70% di tahun 2019. Ketepatan laporan unit pelapor menurut Provinsi tahun 2021 mencapai 5,25% dan tahun 2022 mencapai 28,95%. Kelengkapan laporan tahun 2021 mencapai (10,52%) dan tahun 2022 (81,58%). Peningkatan capaian target indikator menunjukkan ada perkembangan pemanfaatan teknologi digital dari Sistem Surveilans kewaspadaan Dini dan Respon di semua unit pelapor. Hal ini sejalan dengan pemenuhan komitmen global IHR 2005 Pemerintah Indonesia. Pemerataan jaringan internet yang stabil diperlukan di seluruh wilayah unit pelapor.

Author Biographies

Hari Fitriani, Airlangga University

Magister Epidemiology

Arief Hargono

Divisi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

M. Atoillah Isfandiari

Divisi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

References

CDC 2022. International Health Regulation. Available at: https://www.cdc.gov/globalhealth.

Direkterot Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan 2022. ‘Pedoman Algoritma Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)’.

Kemenkes RI 2019. ‘Indonesia Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital Surveilans’.

Kemenkes RI 2014. ‘Peraturan Menteri Kesehatan R.I no. 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan’, Applied Microbiology and Biotechnology.

Kemenkes RI 2021. ‘Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Penyakit Potensial KLB/Wabah’, pp. 1–118.

Kemenhum dan Ham 2012. ‘Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional’.

Kemenkes RI 2009. ‘Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan’, American Journal of Research Communication, pp. 12–42.

KemenKes RI 2010. ‘PMK No. 1501 ttg Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Menimbulkan Wabah’, p. 30.

Tim Kerja Surveilans, Kemenkes RI 2023. ‘SURVEILANS PASCA PANDEMI’.

Wibisono H 2023. ‘STRENGTHENING COUNTRY CAPACITY FOR ALERT RESPONSE FROM EWARS’.

Downloads

Published

2024-02-13

How to Cite

Fitriani, H., Hargono, A., & Isfandiari, M. A. (2024). Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Digital Surveilans Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)/EWARS Di Indonesia. Majalah Sainstekes, 10(2), 103–116. https://doi.org/10.33476/ms.v10i2.3979