Pengukuran Nyeri : Sebuah Studi Literatur
Kata Kunci:
nyeri, pengukuran nyeri, pelaporan diri, pengamatan perilaku, pengukuran fisiologiAbstrak
Nyeri merupakan sensasi subyektif yang dirasakan oleh individu. Pengukuran nyeri merupakan aspek penting yang memengaruhi pengelolaan nyeri selanjutnya. Terdapat sejumlah tantangan yang harus „dijawab‟ oleh para ilmuwan dan praktisi nyeri terkait pengembangan alat ukur nyeri yang valid dan reliable. Teknik pelaporan diri, observasi perilaku, dan pengukuran fisiologis merupakan teknik pengukuran nyeri yang paling umum digunakan. Alat ukur nyeri yang mulanya bersifat unidimensi pun telah berkembang menjadi alat ukur yang multidimensi.
Referensi
Ameringer, S. (2009). Measuring pain in adolescent. Journal of Pediatric Health Care, 23, 201-204
Frampton, C.L., Hughes-Webb, P. (2011). The measurement of pain. Clinical Oncology, 23, 381- 386.
Gelinas, C., Loiselle, C.G., Lemay, S., Ranger, M., Bouchard, E., & Mccormack, D. (2008). Theoritical, psychometric, and pragmatic issues in pain measurement. Pain Management Nursing, 9, 120- 133
Holroyd, K. A., Talbot, F., Holm, J.E., Pingel, J.D., Lake, A.E., Saper, J.R. (1996) Assesing the dimensions of pain : a multitrait-multimethod evaluation of seven measures. Pain, 67, 259- 265.
Jensen, M.P., Turner, J.A., Romano, J. M. (1994). What is the maximum number of level needed in pain intensity measurement?. Pain, 58, 387- 392.
McDowell, Ian. (2006). Measuring Health : A Guide to Rating Scales and Questionnaires. Oxford University Press.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Melok Roro Kinanthi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.