INTEGRASI PENGOBATAN KOMPLEMENTER-ALTERNATIF “SPIRITUALITAS” KE DALAM LAYANAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS
Kata Kunci:
psikologi kesehatan, Kesehatan, pengobatan komplementer-alternatif, pengobatan terintegrasi, spiritualitasAbstrak
Kesehatan merupakan salah satu hal penting bagi setiap manusia.Oleh karena itu manusia melakukan berbagai macam cara untuk menjaga kesehatan maupun mengobati penyakit,mulai dari pengobatan medis konvensional hingga menggunakan pengobatan tradisional. Istilah pengobatan tradisional saat ini lebih dikenal dengan istilah Complementary and Alternative Medicine (CAM) atau Pengobatan-Komplementer Alternatif (PKA). Salah satu jenis PKA adalah dengan pendekatan spiritual yang dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan jiwa (ruh) atau kebatinan manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan orang lain, serta memberikan sikap dan perilaku sesuai dengan keyakinan seseorang. Pendekatan spiritualitas dapat mendorong individu menjelaskan penderitaan dan tantangan yang sedang dihadapi melalui keyakinan yang dimiliki dan pada akhirnya menyimpulkan bahwa semua yang dialami bukanlah suatu penderitaan. Spiritualitas juga diperlukan dalam perawatan paliatif karena menjadi sumber kebermaknaan hidup, memengaruhi pilihan penanganan dan perawatan, serta sikap terhadap proses sekarat pada pasien dengan penyakit kronis. Tenaga kesehatan perlu sensitif terhadap kebutuhan klien akan isu spiritualitas dalam pengobatan terintegrasi. Pengobatan terintegrasi menekankan pada pentingnya hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan guna memilih pengobatan yang sesuai dengan pasien. Sayangnya berbagai penelitian menunjukkan bahwa masih banyak tenaga kesehatan yang tidak peduli dengan pemenuhan kebutuhan spiritualitas klien bahkan umumnya aspek spiritualitas ditolak oleh para petugas kesehatan. Padahal, aspek spiritualitas berkorelasi positif dengan kesejahteraan psikologis seseorang. Artikel ini merupakan hasil studi pustaka yang akan membahas mengenai aspek spiritualitas dalam pengobatan terintegrasi untuk meningkatkan kesejateraan psikologis pasien penyakit kronis. Melalui artikel ini diharapkan tenaga kesehatan dapat lebih memperhatikan faktor spiritualitas dalam upaya penyembuhan pasien.
Referensi
Abdul, H. J., Muhana, S. U., & Retna, S. P. (2008). Motivasi dan Kepercayaan Pasien untuk Berobat ke Sinse. Berita Kedokteran Masyarakat, 1-7.
Baldacchino, D.R. (2011). Teaching on spiritual care: The perceived impact on qualified nurses. Nurse Education in Practice, 11, 47-53.
Barnes, L. L., Plotnikoff, G. A., Fox, K., & Pendleton, S. (2000). Spirituality, Religion, an Pediatrics : Intersecting Worlda of Healing. PEDIATRICS: Official Journal of The American Academy of Pediatrics.
Barnett, E. J., & Shale, A. J. (2012). The Integration of Complementary and Alternative Medicine (CAM) into The Practice of Psychology: A Vision for the Future. Professional Psychology: Research and Practice, 43 (6), 576-585.
Bormann, J.E., Aschbacher, K., Wetherell, J.L., Roesch, S., & Redwine, L. (2009). Effects of Faith/Assurance on Cortisol Levels are Enhanced by a Spiritual Mantram Intervention in Adults with HIV: A Randomized Trial. Journal of Psychosomatic Research, 66, 161-171. doi: 10.1016/j.jpsychores.2008.09.017.
Brown, O., Elkonin, D., & Naicker, S. (2013). The Use of Religion and Spirituality in Psychotherapy: Enablers and Barriers. J Relig Health, 52, 1131–1146.
Clark, N.A., Will, M.A., Moravek, M.B., Xu. X., & Fisseha, S. (2013). Physician and Patient Use of and Attitudes Toward Complementary and Alternative Medicine in The Treatment of Infertility. International Journal of Gynecology and Obstertrics, 122, 253-257.
Cobb, M., Dowrick, C., & Lloyd-Williams, M. (2012). What Can We Learn About the Spiritual Needs of Palliative Care Patients from the Research Literature? Journal of Pain and Symptom Management, 43 (6), 1105-1119. doi: 10.1016/j.jpainsymman.2011.06.017.
Courtenay, B.C., Merriam, S.B., & Reeves, P.M. (1999). Faith Development in the Lives of HIV-Positive Adults. Journal of Religion and Health, 38 (3), 203-218.
Depkes RI. (2009). Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Garlick, M., Wall, K., Corwin, D., & Koopman, C. (2011). Psycho-Spiritual Integrative Therapy for Women with Primary Breast Cancer. J Clin Psychol Med Settings, 18, 78–90.
Hawari, D. (2002). Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi.
Hodge, D.R. (2011). Using Spiritual Interventions in Practice: Developing Some Guidelines from Evidence-based Practice. Social Work, 56 (2), 149-158.
Institute of Medicine U.S. (2005). Complementary and Alternative Medicine IN THE UNITED STATES. Washington, D.C.: THE NATIONAL ACADEMIES PRESS.
Jacobson, C.J., Luckhaupt, S.E., Delaney, S., & Tsevat, J. (2006). Religio-Biography, Coping, and Meaning-Making among Persons with HIV/AIDS. Journal for the Scientific Study of Religion, 45 (1), 39-56.
Jong, M. H. (2011). Attitude Towards Integrative Medicine Among Health Care Professionals in the Netherlands. European Journal of Integrative Medicine, 209-217.
Kamitsis, I. & Francis, A.J.P. (2013). Spirituality mediates the relationship between engagement with nature and psychological wellbeing. Journal of Environmental Psychology, 36, 136-143.
Kemper, K. J., Vohra, S., & Walls, R. (2008). The Use of Complementary and Alternative Medicine in Pediatrics. PEDIATRICS : OFFICIAL JURNAL OF THE AMERICAN ACADEMY OF PEDIATRICS, 1377.
Khodayarifard, M. & Fatemi, S.M. (2013). Combination of Spirituality and Cognitive-Behavioral Family Therapy on Treatment of Generalized Anxiety Disorders. SciRes Psychology, 4 (4), 427-432.
King, D. E. (2011). Iman, spiritualitas & pengobatan. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan praktik. Ed 7. Jakarta: EGC.
Leach. (2013). Profile of the complementary and alternative medicine workforce across Australia, New Zealand, Canada, United States and United Kingdom. . Complementary Therapies in Medicine, 364—378.
Management Sciences for Health. (2012). Policy and economic issues. Traditional and Complementary Medicine Policy, 2-3.
McCormick, D.P., Holder, B., Wetsel, M.A., & Cawthon, T.W. (2001). Spiritualty and HIV Disease: An Integrated Perspective. Journal of the Association of Nurses in AIDS Care, 12 (3), 58-65.
Medicine, C. o. (2009, November). Consortium of Academic Health Centers for Integrative Medicine. Retrieved from Consortium of Academic Health Centers for Integrative Medicine: www.imconsortium.org/about/home.html
Messina, G., Anania, S., Bonomo, C., Veneroni, L., Andreoli, A., Mameli, F., Ortolina, C., Fabritiis, P.D., Gaffuri, M., Imbesi, F., & Moja, E. (2011). The importance of spirituality in supportive care. International Journal of Yoga, 4, 33-38.
Ninawati, F.I. (2005).Gambaran kesejahteraan psikologis pada dewasa muda ditinjau dari pola attachment. Jurnal psikologi, 3(1), 44-64.
Niven, N. (2002). Psikolo Kesehatan : Pengantar untuk perawat & profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.
Pembroke, N. F. (2008). Appropiate Spiritual Care by Physicians: A Theological Perspective. J Relig Health, 47, 549-559.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. (2007). Jakarta, Indonesia: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/11/M.PAN/5/2008 tentang Jabatan Fungsional Psikolog Kliis dan Angka Kreditnya. (2008). Jakarta: Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Piedmont, R. L. (2001). Spiritual Trancendence and the Scientific Study of Spirituality. Journal of Rehabilitation, 67 (1), 4-14.
Saam, Z., & Wahyuni, S. (2013). Psikologi keperawatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Scarinci, E.G., Griffin, M.T.Q., Grogoriu, A., & Fitzpatrick, J.J. (2009). Spiritual Well-being and Spiritual Practices in HIV-Infected Women: A Preliminary Study. Journal of the Association of Nurses in AIDS Care, 20 (1), 69-76. doi: 10.1016/j.jana.2008.08.003.
Shorofi, S.A. & Arbon, P. (2010). Nurses’ knowledge, attitudes, and professional use of complementary and alternative medicine (CAM): A survey at five metropolitan hospitals in Adelaide. Complementary Therapies in Clinical Practice, 16, 229-234.
Subandi, M. (2003). Integrasi Psikoterapi dalam Dunia Medis. Seminar Nasional Integrasi Psikoterapi dalam Tinjauan Islam dan Medis, (hal. 8). Malang.
Tuncay, T. (2007). Spirituality in Coping with HIV/AIDS. HIV & AIDS Review, 6 (3), 10-15.
USA. (2009). Perceived Benefits of Complementary and Alternative Medicine : A Whole Systems Research Perpespective. The Open Complementary Medicine Journal, 2.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Sofia Mahlevi, Andrian Liem

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.