GAMBARAN PENERIMAAN DIRI PADA WANITA INFERTIL

Penulis

  • Devi Jatmika Program Studi Psikologi Universitas Bunda Mulia
  • Windy Program Studi Psikologi Universitas Bunda Mulia
  • Bernard Widjaja Program Studi Psikologi Universitas Bunda Mulia

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5257

Kata Kunci:

infertilitas, penerimaan diri, wanita, psikologi kesehatan, Kesehatan

Abstrak

Berdasarkan survey sensus penduduk tahun 2009, terdapat sekitar 12-15% dari 15 juta pasangan usia subur di Indonesia yang mengalami masalah infertilitas. Impian setiap wanita untuk menjadi seorang ibu mengalami hambatan ketika mengetahui diri mereka mengalami infertilitas. Dalam tujuan untuk mencapai psychological well-being, wanita infertil dapat terpengaruhi oleh kenyataan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam aspek dan proses penerimaan diri wanita infertil dalam menghadapi realitas keadaan mereka. Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penelitian sebelumnya mengenai infertilitas dan keilmuan di psikologi kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian adalah wanita berusia 40-50 tahun yang memiliki kasus infertilitas. Hasil dalam penelitian menunjukkan adanya perbedaan self-acceptance dari kedua subyek. Subjek 1 cenderung belum memiliki self-acceptance sepenuhnya dan tetap berusaha melakukan treatment medis maupun non medis. Sedangkan subjek 2 cenderung telah bisa menerima keadaan dirinya dan berfokus pada apa yang dimilikinya sekarang ini. Kedua subjek memiliki dukungan sosial yang baik dari pasangan hidup maupun keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa setiap wanita mengalami masa kekecewaan dan kesedihan dengan periode waktu berbeda namun dengan adanya kekuatan, resiliensi, dan dukungan keluarga, subyek mampu mengatasi ketidaksempurnaan dalam diri mereka. Usaha coping juga mempengaruhi dalam proses penerimaan diri wanita infertil.

Referensi

Anggraeni, M. D. (2009). Dukungan sosial yang diterima oleh perempuan yang belum berhasil dalam pengobatan infertilitas. The Soedirman Journal of Nursing, 4 (3), 94-101.

Aritonang, & Juneris. (2010). Hubungan budaya patriarki terhadap keputusan Wus menjadi akseptor Keluarga Berencana di lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan tahun 2010. Ditemukan kembali pada 8 Januari 2014, dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18639

Cahyani, T, F. (2013). Gaya eksplanatori wanita menikah yang belum dikaruniai keturunan. Ditemukan kembali pada 12 Oktober 2013, dari http://repository.upi.edu/3428/4/S_PSI_0803144_Chapter1.pdf.

Hidayah, N. (2007). Identifikasi dan pengelolaan stress infertilitas. Humanitas, 24 (1), 25-33.

Mikail, B. (2012). 4 efek psikologis akibat mandul. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari health.kompas.com/read/2012/07/24/15361357/4.Efek.Psikologis.Akibat.Mandul.

NN. “Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan”. Retrieved 11 Oktober 2013 dari hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_74.

Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2012). Human development (12th ed). NY: McGraw- Hill.

Poerwandari, E. K. (2011). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Depok : LPSP3 UI.

Randerson, J. (2004). Fisrt pregnancy after transplant of an ovary. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013 dari http://www.newscientist.com/article/mg18424701.800-first-pregnancy-after-transplant-of-an-ovary.html.

Sarafino, E.P. (1994). Health psychology: Biopsychosocial interaction (2nd edition). Canada: John Willey and Sons, Inc.

Sari, E. P. & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/115/106

Sugiarti, L. (2008). Gambaran proses penerimaan diri wanita involuntary childless. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari lontar.ui.ac.id/file?file digital/1260 -155...pdf .

Tirtajasa, C. (2013). Solusi tepat mengatasi gangguan kesuburan (infertilitas). Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari omni_hospitals.com/omni_pulomas/blog_detail.php?id_post=28.

Wibowo, M. A. (2009). Penerimaan diri pada individu yang mengalami prekognisi. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10505131.pdf.

Wulan, W. S . A. (2010). 1 dari 10 Pasangan Alami Infertilitas. Ditemukan kembali pada 11 Oktober 2013, dari kompas.com/read/2010/04/25/12502153/1.Dari.10.Pasangan.Alami.Infertilitas.

Diterbitkan

2025-02-21