GAMBARAN RESILIENSI PENDAMPING PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISA
Kata Kunci:
resiliensi, pendamping, pasien, chronic kidney disease, hemodialisaAbstrak
Kondisi pasien chronic kidney disease (selanjutnya akan disingkat CKD) mengharuskan individu menjalani suatu bentuk terapi guna menggantikan peran ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut membuat pasien harus melakukan hemodialisa sepanjang hidup, sebagai salah satu bentuk terapinya. Rutinintas terapi membuat pasien memerlukan pendamping dalam menjalankan pengobatan. Pasien biasanya didampingi oleh pasangan, anak, atau orang lain yang berkomitmen menemani pasien selama pengobatan. Pendamping keluarga seringkali tidak siap untuk berada pada situasi pendampingan pasien kronis yang membutuhkan perawatan secara berkelanjutan dan mengalami stresor tertentu terkait tugas perawatan, padahal ia adalah penyedia sumber daya dan social support terbesar bagi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai resiliensi pendamping pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif fenomenologis dengan responden sebanyak 3 orang yang diambil menggunakan teknik sampling purposif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan juga observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan thematic analysis dimana muncul tema-tema inti yang diperoleh dari transkrip salinan hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendamping pasien CKD yang menjalani hemodialisa telah memiliki resiliensi. Unsur personal security dan meaning and purpose khususnya pemakanaan secara spiritual terlihat dominan muncul pada pendamping pasien CKD yang menjalani hemodialisa sehingga dapat beradaptasi secara berhasil ketika menghadapi kesulitan.
Referensi
Alsa, A. (2010). Pendekatan kuantitatif & kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
American Psychological Association (n.d.), The road to resilience. Ditemukan kembali dari http://www.apa.org/helpcenter/road-resilience.aspx.
Cozby, P. C. (2009). Methods in behavioral research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Family Caregiver Alliance. (2007). Caregivers at risk: a public heatlh concern issue paper #1. (2007. Ditemukan kembali dari https://www.caregiver.org/sites/caregiver.org/files/pdfs/2007_Health_Issue_Paper2.pdf.
Family Caregiver Alliance. (2009). Caregiving. Ditemukan kembali dari https://www.caregiver.org/caregiving.
Fikriyati, W, & Puspitasari, E. (n.d.). Resiliensi pada istri yang menjadi spouse caregiver penderita skizofrenia. Ditemukan kembali dari http://repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/011/011015/uii-skripsi-resiliensi%20pada%20%20ist-08320303-WENING%20FIKRIYATI-5098983984-abstract.pdf.
Gooz, M. (2012). Chronic kidney disease. Croatia: In Tech.
Greeff, A. (2005). Resilience personal skill for effective learning (Vol. 1). Wales: Crown House Publishing Ltd.
Hooper, J. (2012). What children need to be happy, confident, and successful: step by step positive psychology to help children flourish. London and Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers.
Kahn, W. A. (2005). Holding fast the struggle to create resilient caregiving organizations. Hove: Brunner-Routledge Taylor and Francis Group.
Mansjoer, A. (2000). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC.
Merrill, D. M. (1997). Caring for elderly parents. London: Greenwood Publishing Group.
Monks, F. J, & Knoers, A. M. P. (2006). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Perkumpulan Nefrologi Indonesia. (2014). 7th report of indonesian renal registry. Ditemukan kembali dari http://www.indonesianrenalregistry.org/data/INDONESIAN%20RENAL%20REGISTRY%202014.pdf.
Poegoef, D. P, & hamidah. (2016). Peran dukungan sosial dan regulasi emosi terhadap resiliensi keluarga penderita skizofrenia. Insan, 01(01), 12-21. doi: http://dx.doi.org/10.20473/jpkm.V1I12016.12-21
Poerwandari, E. K. (2013). Pendekatan kualitatif. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Reich, J. W., Zautra, A. J., & Hall, J. S. (2010). Handbook of adult resilience. London: The Guilforn Press.
Sandra. Dewi, W. N., & Dewi, Y. I. (2012). Gambaran stres pasien gagal ginjal terminal yang menjalani terapi hemodialisa di rumah sakit umum daerah arifin achmad pekanbaru. Jurnal Ners Indonesia, 2(2), 99-108. Ditemukan kembali dari https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JNI/article/view/2019.
Schoon, I. (2006). Risk and resilience adaptation in changing times. New York: Cambrige University Press.
Sharma, N., Chakrabarti, S., & Grover, S. (2016). Gender differences in caregiving among family - caregivers of people with mental illnesses. World J Psychiatry, 6(1), 7-17. doi: 10.5498/wjp.v6.i1.7
Smeltzer, S.C. & Bare, B. G. (2003). Brunner and suddath’s textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarsono, H. M. S. (2004). Metode riset sumber daya manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
The National Alliance for Caregiving and AARP Public Policy Institute. (2015). Research report caregiving in the US. Chicago: The National Alliance for Caregiving dan AARP Public Policy Institute.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nadya Ariyani Hasanah Nurriyyatiningrum, Kustimah Usri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.