EMPATI MAHASISWA KEDOKTERAN PRE-KLINIK DAN KOAS DI JAKARTA
Kata Kunci:
Empati, mahasiswa pre-klinik, mahasiswa KOASAbstrak
Salah satu kompetensi yang dibutuhkan oleh dokter dan calon dokter adalah komunikasi. Komunikasi yang perlu didukung dengan adanya empati. Empati dalam relasi antara dokter dan pasien didefinisikan sebagai domain kognitif yang melibatkan pemahaman terhadap kepentingan pasien, pengalaman, rasa sakit, dan penderitaan pasien yang dikombinasikan dengan kemampuan berkomunikasi dalam memahami dan niat untuk membantu pasien. Beberapa penelitian terdahulu menjelaskan bahwa ada penurunan nilai empati pada mahasiswa kedokteran dari waktu ke waktu. Namun demikian, penelitian lainnya menjelaskan hasil yang berbeda, yang menjelaskan bahwa empati mahasiswa kedokteran di tahun akhir tergolong tinggi. Hal tersebut menjelaskan bahwa ada hasil penemuan yang tidak konsisten mengenai perubahan empati pada mahasiswa kedokteran berdasarkan tahun studinya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan empati pada mahasiswa pre-klinik dan mahasiswa koas. Subjek penelitian berjumlah 306 orang yang terbagi menjadi 153 mahasiswa pre-klinik dan 153 mahasiswa koas yang berkuliah di fakultas kedokteran yang berada di Jakarta. Alat ukur yang digunakan adalah The Jefferson Scale of Physician Empathy S-version (JSPE-S). Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun terjadi penurunan empati pada masa pre-klinik, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada empati mahasiswa kedokteran koas dan preklinik. Burnout pada masa pre-klinik diduga menyebabkan empati mahasiswa pre-klinik menurun tiap tahunnya. Namun demikian, pada masa koas, empati meningkat karena mahasiswa koas sudah bertemu pasien secara langsung. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi mengenai dinamika empati pada mahasiswa kedokteran di Jakarta.
Referensi
Agustini. (2006). Modul Perkuliahan: Psikologi kepribadian I. Fakultas Psiklogi Universitas Mercubuana. Tatap mata 13. Kode MK: 61101.
Andromeda, S. (2014). Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Altruisme Pada Karang Taruna Desa Pakang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aprianti, I. (2012). Hubungan Antara Perceived Social Support dan Psychological Well Being Pada Mahasiswa Perantau Tahun Pertama di Universitas Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia, Depok.
Azwar, S. (2012). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bera, T., Ananya, M., Swati, B., Nirendra, M., Arijit, G., & Swati, B. (2013).
Burn Out Among Medical Student Colleges in Eastern India. Clinical
Survey. Indian Medical Gazette.
Berelson, B., & George, S. (1964). Human Behavior. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Boediardja, S. (2009). Komunikasi dengan Empati,Informasi dan Edukasi: Citra Profesionalisme Kedokteran. Maj Kedokt Indon. Vol: 59. No: 4. April 2009.
Bratek, A., Weronika, B., Magdalena, B., Mariusz, S., & Krzysztof, K. (2015). Empathy Among Physician, Medical Student, and Candidates.Psychiatria Danubina, 2015; Vol. 27, Suppl. 1, pp 48-52.
Effendy, O. (2006). Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung:Penerbit Remaja Rosda Karya.
Finch, A. (2014). Caring in English: ESP for Nurses. International Journal of English Language Teaching Vol. 1. No: 1; 2014.
Geng, Y., Xia, D., & Qin, B. (2012). The Basic Empathy Scale: A Chinese Validation of a Measure of Empathy in Adolescents. Child Psychiatry Hum Dev 43. p. 499–510.
Ginting, A. (2009). Hubungan Empati dengan Cooperative Learning Pada Proses Belajar Siswa Di SMP Negeri 10 Medan. Skripsi. USU Repository.
Hanggara, A.D. (2017). Kepemimpinan Empati Menurut Al-Qur’an. Skripsi.
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Hojat, M., Daniel, Z., Kaye, M., Fred, M., Richard, W., & Joseph, S. (2010). Patient perceptions of physician empathy, satisfaction with physician, interpersonal trust, and compliance. International Journal of Medical Education. 2010; 1:83-87.
Hojat, M., Daniel, Z., Fred W., Richard, W., Carol, R., & Joseph, S. (2011). Physicians’ Empathy and Clinical Outcomes for Diabetic Patients. Academic Medicine, Vol. 86, No. 3.
Hojat, M., Joseph, S., Thomas, J., Salvatore, M., & Michael, V. (2002). Physician empathy: definition, components, measurement, and relationship to gender and specialty. CRMEHC Faculty Papers. Paper 4.
Hojat, M., & Marianna, L. (2014). Exploration and Confirmation of the Latent Variable Structure of the Jefferson Scale of Empathy. International Journal of Medical Education. 2014;5:73-81. ISSN: 2042-6372. DOI: 10.5116/ijme.533f.0c41
Imran, N., Muhammad, A., Imran, I., & Anam, F. (2013). Educating tomorrow’s doctors: A cross sectional survey of emotional intelligence and empathy in medical students of Lahore. Pak J Med Sci 2013 Vol. 29 No. 3.
Kaplan, R. M., & Saccuzzo. (2005). Psychological testing: Principles, application, and issues (6th ed.). Belmont: Thomson Wadsworth.
Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. (2012). Pendidikan Kedokteran. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia.
Konsil Kedokteran Indonesia. (2012). Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia. Katalog Dalam Terbitan. Penerbit: Konsil Kedokteran Indonesia.
Konsil Kedokteran Indonesia. (2016). Tabel Daftar fakultas kedokteran tahun 2016.
Magalhaes, E., Patricio, C., & Manuel, J. (2012). Empathy of medical students and personality: Evidence from the Five-Factor Model. 2012, 1–6, Early Online Medical Teacher.
Nugroho, K., Taufik, F., & George, N. (2016). Gambaran Empati Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2012. Jurnal e-Biomedik, Vol.4, No.1.
Papalia, D.E., Olds, S.W., & Feldman, R.D. (2008). Human development (Psikologi Perkembangan edisi ke sebilan). Jakarta: Kencana.
Paro, H., Paulo, S., Bruno, P., Silmar, G., Sylvia, C., Renata, R., Rosuita, F., Milton, A., & Patricia, Z. (2014). Empathy among Medical Students: Is There a Relation with Quality of Life and Burnout?. Plos One. Vol. 9(4): e94133.
Rahmawati, A. (2012). Perbedaan Derajat Depresi Antara Mahasiswa Kedokteran Pre-klinik Dengan Klinik Di Universitas Isalam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012. Studi kedokteran. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Roseman, J., & Arif, M. (2015). How do Medical Students Respond to the Concept of Compassion without Being Cued on its Importance? What is the Role of Compassion in Medicine, Medical Education and Training?. International Journal of Emergency Mental Health and Human Resilience, Vol. 17, No.1, pp. 342-344.
Sarwono, S. (1978). Perbedaan antara pemimpin dan aktivis dalam gerakan protes mahasiswa. Studi psikologi sosial. Disertasi. Pasca Sarjana: Universitas Indonesia, Depok.
Seniati, L., Aries, Y., Bernadette, N. (2011). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Penerbit Indeks.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&I. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sunjoyo. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Vallabh, K. (2011). Psychometrics of the student version of the Jefferson Scale of Physician Empathy (JSPE-S) in final-year medical students in Johannesburg in 2008. SAJBL. Vol. 4. No. 2. December 2011.
Warokka, M., Taufiq, F., & Djon, W. (2016). Gambaran Empati Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2010. Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol 4. No 1. Januari-Juni 2016.
Widosari, Y. (2010). Perbedaan Derajat Kecemasan dan Depresi Mahasiswa Kedokteran Preklinik dan Ko-asisten di FK UNS surakarta. Skripsi Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Youssef, F., Paula, N., Bidyadhar, Sa., & Stella, W. (2014). An exploration of changes in cognitive and emotional empathy among medical students in the Caribbean. International Journal of Medical Education. 5:185-192.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Dani Sulaeman, Ratih Arruum Listiyandini

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.