Tradisi Metuakan dan Tantangan Kesehatan: Pendekatan Psikologis dalam Mengurangi Adiksi Minum “Tuak” di Bali

Penulis

  • Ni Made Karinadevi Permata Jati Universitas Surabaya
  • Luh Ade Putri Andayani Universitas Surabaya

https://doi.org/10.33476/knpk.v5i1.5179

Kata Kunci:

kesehatan, komunitas, metuakan, psikoedukasi

Abstrak

Metuakan merupakan tradisi yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat, dengan keyakinan akan khasiat pengobatan tuak. Keyakinan yang dimiliki tidak didasari oleh pengetahuan serta kontrol diri terkait dengan kegiatan meminum tuak. Konsumsi tuak yang berlebihan berpotensi meningkatkan kasus penyakit hati dan penyakit kronis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat Desa Seraya Timur, Karangasem, Bali, terkait dengan tradisi "metuakan" atau kegiatan minum tuak. Penelitian ini menggunakan metode mix method. Pendekatan kuantitatif berupa kuisioner pre dan posttest dilakukan saat asesmen dan setelah dilakukannya intervensi. Pendekatan kualitatif menggunakan metode observasi serta wawancara. Intervensi yang diberikan berupa psikoedukasi tentang pengendalian diri yang terdiri dari dua sesi utama dan satu sesi tindak lanjut. Sebanyak 13 orang perwakilan komunitas dari Desa Seraya Timur berpartisipasi dalam penelitian ini. Intervensi psikoedukasi terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya konsumsi tuak secara berlebihan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan psikoedukasi mengenai bahaya minuman tuak merupakan langkah penting untuk mempromosikan kesehatan dan mengurangi adiksi minum tuak di Desa Seraya Timur, Karangasem, Bali.

Referensi

Bailey, R. (2012). Psychoeducation: Theory and practice. Clinical Psychology & Psychotherapy, 19(2), 91–101. https://doi.org/10.1002/cpp.748

Conreng, D., Waleleng, B. J., & Stella, P. (2014). Hubungan konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi hati pada subjek pria dewasa muda di Kelurahan Tateli dan Teling Atas Manado. Jurnal E-CliniC (ECl), 2(2), 1–4.

Febriyanto, M. A. B. (2016). Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku konsumsi jajanan sehat di MI Sulaimaniyah Mojoagung Jombang.

Hanifah, L. N. (2023). Literature review: Factors affecting alcohol consumption and the impact of alcohol on health based on behavioral theory. Media Gizi Kesmas, 12(1), 453–462. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.453-462

Kim, Y., & Lopez, S. R. (2019). Culturally adapted psychoeducation for substance use: Impact on community knowledge and attitudes. Journal of Substance Use, 24(3), 230–237. https://doi.org/10.1080/14659891.2018.1531038

Miller, W. R., & Rollnick, S. (2013). Motivational interviewing: Helping people change. Guilford Press.

Nabors, L. A., Kichler, J., Houlihan, D., & Scantlebury, A. (2020). Psychoeducation interventions to reduce substance use behaviors. Substance Use & Misuse, 55(2), 182–195. https://doi.org/10.1080/10826084.2019.1665649

Ogden, J. (2004). Health psychology: A textbook (3rd ed.).

Putra, A. (2012). Pengaruh alkohol terhadap kesehatan. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, 17–24.

Sudiana, I. K., Putra, I. W. G. A. E., & Januraga, P. P. (2016). Konsumsi tuak meningkatkan risiko obesitas sentral pada pria dewasa di Karangasem, Bali. Public Health and Preventive Medicine Archive, 4(2), 1341–142.

Sunarta, W. (2008, December 18). Metuakan, tradisi minum tuak di Karangasem. Bale Bengong. https://balebengong.id/metuakan-tradisi-minum-tuak-di-karangasem/

Suwena, K. R. (2017). Menjual tuak (alkohol Bali) sebuah pilihan: Tinjauan dari perspektif sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Datah. International Journal of Social Science and Business, 1(1).

Thaifur, A. Y. B. R. (2024). Studi perubahan perilaku: Literature review. Jurnal Kolaboratif Sains, 7(1), 349–358.

Walida, R. A. (2012). Representasi kebudayaan masyarakat Bali dalam novel Magening karya Wayan Jengki Sunarta (kajian interpretatif simbolik Clifford Geertz). Interpretatif Simbolik Clifford Geertz, 1(1), 1–10.

Watson, D., & Tharp, R. G. (2014). Self-directed behavior: Self-modification for personal adjustment. Cengage Learning.

Diterbitkan

2025-02-07