Self Diagnosis Kesehatan Mental Ditinjau dari Literasi Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial Teman Sebaya
Penulis
-
Nurul Faiza Amalia
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana
-
Dearly
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana
Kata Kunci:
literasi kesehatan mental, dukungan sosial teman sebaya, self-diagnosis kesehatan mentalAbstrak
Seiring dengan kemudahan akses terhadap berbagai informasi kesehatan mental dari media sosial, melakukan self-diagnosis terkait kesehatan mental pribadi menjadi fenomena yang banyak muncul di kalangan masyarakat. Namun studi yang mengungkap faktor-faktor yang berkaitan dengan self-diagnosis kesehatan mental masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh literasi kesehatan mental dan dukungan sosial teman sebaya terhadap self-diagnosis kesehatan mental. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling dan didapatkan 437 responden yang aktif mencari informasi terkait kesehatan mental dan didapatkan dari followers Instagram @studiodjiwa, @socialconnect.id, dan @psycircle.id. Pengukuran menggunakan instrumen Identification of Having a Mental Illnes (SELF-I) Scale, Mental Health Literacy Scale dan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Data penelitian dianalisis dengan regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS versi 25. Hasil penelitian membuktikan literasi kesehatan mental dan dukungan teman berperan positif dan signifikan terhadap self-diagnosis kesehatan mental. Literasi kesehatan mental berkontribusi lebih besar terhadap self-diagnosis kesehatan mental (12,7%) dibandingkan dukungan sosial teman sebaya (2,4%). Penelitian ini menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental dan dukungan sosial teman sebaya dapat mendorong seseorang melakukan self-diagnosis kesehatan mental. Penelitian ini berimplikasi pada pentingnya program yang meningkatkan literasi kesehatan mental yang komprehensif yang mendorong masyarakat untuk menghindari self diagnosis kesehatan mental.
Referensi
Annury, A., Yuliana, U., Suhadi, V., & Karlina, S. A. (2022). Dampak self diagnose pada kondisi mental health mahasiswa Universitas Negeri Surabaya. In Universitas Negeri Surabaya 2022 (Vol. 481).
Amalia, T., Nauli, F. A., & Novayelinda. (2022). Hubungan tingkat literasi kesehatan mental pada masyarakat dengan perilaku dalam mencari bantuan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, December. https://doi.org/10.5281/zenodo.7486552
Cormier, S., Park, S., & Schluck, S. (2022). College students’ eMental health literacy and risk of diagnosis with mental health disorders. Healthcare, 10(12), Article 2406. https://doi.org/10.3390/healthcare10122406
Estheria, L., & Novianty, E. (2021). Literasi kesehatan mental yang positif pada remaja dan dewasa awal. Jurnal Magister Psikologi UMA, 13(2). http://doi.org/10.31289/analitika.v13i1.5053
Eisenberg, D., Hunt, J., & Speer, N. (2013). Mental health in American colleges and universities: Variation across student subgroups and across campuses. Journal of Nervous and Mental Disease, 201(1), 60–67. https://doi.org/10.1097/NMD.0b013e31827ab077
Gulliver, A., Griffiths, K. M., & Christensen, H. (2015). Perceived barriers and facilitators to mental health help-seeking in young people: A systematic review. BMC Psychiatry, 10(113), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12888-015-0480-6
Idham, A. F., Rahayu, P., As-Sahih, A. A., Muhiddin, S., & Sumantri, M. A. (2019). Trend literasi kesehatan mental. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA. http://dx.doi.org/10.31289/analitika.v11i1.2294
Ismail, N. A., Kusumaningtyas, I., & Firngadi, M. S. K. (2023). Self-diagnose is associated with knowledge and attitude towards mental illness of university students in Indonesia. Egyptian Journal of Neurology, Psychiatry and Neurosurgery, 59, 162. https://doi.org/10.1186/s41983-023-00760-1
Jorm, A. F. (2012). Mental health literacy: Empowering the community to take action for better mental health. American Psychologist, 67(3), 231–243. https://doi.org/10.1037/a0025957
Jorm, A. F., & Wright, A. (2012). Influences on young people's stigmatising attitudes towards peers with mental disorders: National survey of young Australians and their parents. British Journal of Psychiatry, 200(1), 51–57. https://doi.org/10.1192/bjp.bp.111.092847
Jung, H., Stenberg, K. V., & Davis, K. (2016). Expanding a measure of mental health literacy: Development and validation of a multicomponent mental health literacy measure. Psychiatry Research.
Jung, H., von Sternberg, K., & Davis, K. (2017). The impact of mental health literacy, stigma, and social support on attitudes toward mental health help-seeking. International Journal of Mental Health Promotion. https://doi.org/10.1080/14623730.2017.1345687
Kartikasari, N., & Ariana, A. (2019). Hubungan antara literasi kesehatan mental, stigma diri terhadap intensi mencari bantuan pada dewasa awal. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental. https://doi.org/10.20473/jpkm.V4I22019.64-75
Kelly, C. M., Jorm, A. F., & Wright, A. (2007). Improving mental health literacy as a strategy to facilitate early intervention for mental disorders. The Medical Journal of Australia, 187(7 Suppl). https://doi.org/10.5694/j.1326-5377.2007.tb01332.x
Komala, C., Faozi, A., Rahmat, D. Y., & Sopiah, P. (2023). Hubungan literasi kesehatan mental dengan trend self-diagnosis pada remaja akhir. Holistik Jurnal Kesehatan, 17(3), 206–213. https://doi.org/10.33024/hjk.v17i3.10125
Luger, T., Houston, T. K., & Suls, J. (2014). Older adult experience of online diagnosis: Results from a scenario-based think-aloud protocol. Journal of Medical Internet Research, 16(1). https://doi.org/10.2196/jmir.2924
Mayangsari, A., Arnanda, R. D., Isnaini, F. A., & Iskandarsyah, A. (2020). Health literacy and mental health status: Correlational study of undergraduate students. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 11(2), 104. https://doi.org/10.24036/rapun.v11i2.109108
Mediaindonesia.com. (2022). Kesehatan mental itu apa sih? Yuk simak penjelasannya. https://mediaindonesia.com/humaniora/529046/kesehatan-mental-itu-apa-sih-yuk-simak-penjelasannya
Mufidha, A. (2019). Dukungan sosial teman sebaya sebagai prediktor psychological well-being pada remaja. Acta Psychologia, 1(1), 34–42. https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.43306
Nazira, D., Mawarpury, M., Afriani, A., & Kumala, I. D. (2022). Literasi kesehatan mental pada mahasiswa di Banda Aceh. Jurnal Psikologi Unsyiah, 5(1). https://doi.org/10.24815/s-jpu.v5i1.25102
Pratama, A. N. (2021). Pengaruh media sosial literasi kesehatan mental "Riliv" terhadap self-diagnosis mahasiswa FIP UPI (Skripsi).
Pratiwi, B. P. P. (2024). Gambaran bias kognitif pada adolescence yang melakukan self-diagnose terhadap penyakit mental. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(3). https://doi.org/10.572349/husada.v1i1.363
Queensland Centre for Mental Health Research. (2023). Indonesia – National adolescent mental health survey (I-NAMHS) report. Queensland Centre for Mental Health Research. Diakses pada 17 Oktober 2024.
Reper, J., & Carter, T. (2011). A review of the literature on peer support in mental health services. Journal of Mental Health, 20(4). http://dx.doi.org/10.3109/09638237.2011.583947
Richard, J., Rebinsky, R., Suresh, R., Kubic, S., Carter, A., Jasmyn, C., Ker, A., Williams, K., & Sorin, M. (2022). Scoping review to evaluate the effects of peer support on the mental health of young adults. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2022-061336
Rickwood, D., Thomas, K., & Bradford, S. (2017). Help-seeking measures in mental health: A comprehensive review. Psychology, Health & Medicine, 22(3), 264–277. https://doi.org/10.1080/13548506.2016.1183043
Rufaida, S. A., Wardani, I. Y., & Panjaitan, R. U. (2021). Dukungan sosial teman sebaya dan masalah kesehatan jiwa pada remaja. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(1).
Schomerus, G., Muehlan, H., Auer, C., Horsfield, P., Tomczyk, S., Freitag, S., Evans-Lacko, S., Schmidt, S., & Stolzenburg, S. (2019). Validity and psychometric properties of the self-identification as having a mental illness scale (SELF-I) among currently untreated persons with mental health problems. Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology. http://eprints.lse.ac.uk
Simmons, B., Cartner, M., MacDonald, R., Whitson, S., Bailey, A., & Brown, E. (2023). The effectiveness of peer support from a person with lived experience of mental health challenges for young people with anxiety and depression: A systematic review. https://doi.org/10.1186/s12888-023-04578-2
Thriverworks.com. (2022). Penelitian Thriveworks menunjukkan bahwa orang Amerika umumnya mendiagnosis diri mereka sendiri dan orang lain dengan kondisi kesehatan mental. https://thriveworks.com/help-with/research/thriveworks-research-americans-diagnose-selves-others/. Diakses pada 23 Oktober 2023.
World Health Organization. (2022). Mental health atlas 2020 country profile: Indonesia. World Health Organization. Diakses pada 18 Oktober 2024.
Who.int. (n.d.). Mental health. World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response. Diakses pada 10 September 2023.
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30–41. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa5201_2
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Prosiding Konferensi Nasional Psikologi Kesehatan
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
