Perceived Susceptibility, Perceived Severity, Perceived Barriers dan Perceived Benefit Sebagai Prediktor Perilaku Pencegahan COVID-19 (Clean and Contain) Setelah Divaksin

Penulis

  • Sherly Selvy Anggraeni Dawolo Fakultas Falsafah dan Peradaban, Universitas Paramadina
  • Devi Wulandari Fakultas Falsafah dan Peradaban, Universitas Paramadina

https://doi.org/10.33476/knpk.v5i1.5167

Kata Kunci:

health belief model, perilaku pencegahan Covid-19, sdgs goals, vaksin

Abstrak

 

Pandemi COVID-19 adalah kejadian luar biasa yang mengakibatkan segala aspek kehidupan masyarakat indonesia berubah. Mulai dari sektor ekonomi, bisnis, kesehatan bahkan pendidikan. Pemerintah indonesia berupaya untuk menghimbau perubahan perilaku kesehatan masyarakat sebagai bentuk untuk menurunkan angka penularan COVID-19. Dilakukannya penelitian ini untuk melihat perkiraan atau meramalkan perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit dan perceived barriers sebagai prediktor terhadap perilaku pencegahan COVID-19 (clean and contain) setelah divaksin, sehingga hasil dari penelitian diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama terhadap perubahan perilaku masyarakat terhadap penyakit menular seperti COVID-19. Responden penelitian terdiri dari 107 responden usia di atas 18 tahun, produktif dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Menggunakan alat ukur yang sudah ada dan di sesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling, setelahnya melakukan penyebaran kuesioner dan setelah data didapatkan, lalu dilakukan uji analisa menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk melihat atau memprediksi perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit dan perceived barriers sebagai prediktor terhadap perilaku pencegahan COVID-19 (clean and contain) setelah divaksin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 prediktor yaitu perceived severity, perceived benefit dan perceived barriers secara simultan merupakan prediktor yang signifikan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 setelah divaksin dengan masing-masing nilai kontribusi 34,1%; 8,9% dan 5,6%. Sedangkan perceived susceptibility bukan merupakan prediktor yang signifikan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 setelah divaksin.

Referensi

Afro, C. R., Isfiya, A., & Rochmah, T. N. (2021). Analisis faktor yang memengaruhi kepatuhan terhadap protokol kesehatan saat pandemi Covid-19 pada masyarakat Jawa Timur: Pendekatan health belief model. Journal of Community Mental Health and Public Policy, 1–10.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Pustaka Pelajar.

Budiansyah, R. (2015). Hubungan health belief model dengan health locus of control pada lansia etnis Tionghoa di kelompok senam aerobik Tegalega. Prosiding Psikologi. Universitas Islam Bandung.

Champion, V. L., & Skinner, C. S. (2008). The health belief model. In K. Glanz, B. K. Rimer, & K. Viswanath (Eds.), Health behavior and health education (pp. 45–62). Jossey-Bass.

Dwianto, A. R. (2021, March 29). Kepatuhan prokes turun karena vaksinasi COVID-19, banyak yang merasa kebal?. Detik Health. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5512629/kepatuhan-prokes-turun-karena-vaksinasi-covid-19-banyak-yang-merasa-kebal

Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2008). The scope of health behavior and health education. In K. Glanz, B. K. Rimer, & K. Viswanath (Eds.), Health behavior and health education (pp. 3–18). Jossey-Bass.

Nurita, D. (2022, March 3). 2 tahun pandemi Covid-19, ringkasan perjalanan wabah Corona di Indonesia. Tempo. https://nasional.tempo.co/read/1566720/2-tahun-pandemi-covid-19-ringkasan-perjalanan-wabah-corona-di-indonesia

Rosenstock, I. M. (1974). Historical origins of the health belief model. Health Education Monographs, 2(4), 328–335. https://doi.org/10.1177/109019817400200403

Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2022, December 30). Beranda Covid19. https://covid19.go.id/

Setiawan, S. (2018). Hubungan antara health locus of control dengan perilaku compliance pada pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit X Bandung. Prosiding Psikologi. Universitas Islam Bandung.

Smith, J. R., & Johnson, A. L. (2020). The influence of grief experience on health behavior change: A longitudinal study. Journal of Health Psychology, 45(2), 123–136. https://doi.org/10.1177/1359105318786212

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tim Peneliti Badan Litbangkes Kemenkes RI. (2021, April 15). Studi kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan COVID-19. Humanitarian Response. https://www.humanitarianresponse.info/sites/www.humanitarianresponse.info/files/documents/files/paparan_hasil_survey_kepatuhan_150420.pdf

Tim Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, CNN Indonesia. (2021, March 20). Kemenkes: Setelah vaksinasi, tetap harus disiplin prokes. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210320104303-25-619898/kemenkes-setelah-vaksinasi-tetap-harus-disiplin-prokes

Tim BPS Covid-19 Statistical Task Force. (2021, March 20). Perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/publication/2020/09/28/f376dc33cfcdeec4a514f09c/perilaku-masyarakat-di-masa-pandemi-covid-19.html

Toussaint, L. L., Cheadle, A. D., Fox, J., & Williams, D. R. (2020). Clean and contain: Initial development of a measure of infection prevention behaviors during the COVID-19 pandemic. Annals of Behavioral Medicine, 54(9), 619–625. https://doi.org/10.1093/abm/kaaa064

Wahyusantoso, S., & Chusairi, A. (2021). Hubungan health belief model pada perilaku prevensi saat pandemi Covid-19 di kalangan dewasa awal. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 129–136.

World Health Organization. (2021, May 13). Health and topics coronavirus. https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1

Diterbitkan

2025-02-07