POLA KOMUNIKASI ISLAMI ANTARA ORANGTUA DAN REMAJA DALAM MEMBICARAKAN ISU SEKSUALITAS: STUDI KABUPATEN BANYUMAS

Authors

  • Setyawati Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Dyah Astorini Wulandari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5352

Keywords:

pola Komunikasi Islami, seksualitas, orang tua dan remaja

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja pada orang tua dan mengetahui pola komunikasi seksualitas secara Islami antara orang tua dan anak di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah keluarga remaja (suami istri) yang bertempat tinggal di Kabupaten Banyumas. Sampel/cuplikan dengan teknik purposive yaitu keluarga yang mempunyai anak usia 10-18 tahun yang bersekolah di Sekolah berbasis Islam. Adapun informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang anaknya di sekolah Islam usia 10-18 tahun. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan teknik pertanyaan semi terbuka pada orang tua untuk mengetahui upaya yang dilakukan orang tua untuk memberikan informasi tentang seksualitas secara Islami pada anak. Analisis data dalam penelitian menggunakan dengan model interaktif dari Hubermans melalui tahapan reduksi data, sajian data dan verifikasi. Hasil penelitian yang pertama, orang tua Muslim belum mengetahui tentang komunikasi seksualitas secara Islami yang materi atau topik pembicaraan tentang seksualitas diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur’an dan Hadist. Pengetahuan orang tua masih sebatas pada ketentuan Isti’dza,Istinja dan bersuci. Kedua,orang tua belum secara khusus meluangkan waktu untuk mengajarkan pada anak-anak mereka tentang topik sesksualitas secara Islami. Ada orang tua yang menganggap persoalan tersebut penting untuk disampaikan dengan bingkai nilai-nilai agama agar tidak tabu untuk dibicarakan. Pembicaraan seksualitas dilakukan oleh orang tua setelah anak bertanya atau ada kejadian yang berkaitan dengan masalah seksualitas. Orang tua mengalami kesulitan untuk memilih bahasa yang tepat untuk berbicara pada anak tentang masalah seksualitas.

References

Athar,Shahid. (2004). Bimbingan Seks bagi Kaum Muda Muslimin. Jakarta: Pustaka Zahra

BKKBN. (2010). Evaluasi Pembangunan Kependudukan dan KB BKKBN Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah: BKKBN Provinsi

Burgess, V., Dziegielewski, S.F., Green, C.E. (2005). Improving Comfort about Sex Communication between Parents and Their Adolescents: Practice-Based Research within A Teen Sexuality Group. Brief Treatment and Crisis Intervention.; 5:379-390.

Hutchinson MK, Montgomery AJ. (2007). Parent Communication and Sexual Risk among African Americans. West J Nurs Res. 2007; 29:691.

Jaccard J, Dodge T, Dittus P. (2002). Parent-Adolescent Communication about Sex and Birth Control: A Conceptual Framework. New Direction for Child and Adolescent Development. 2002; 97.

Kirby D, Miller BC. (2002). Intervention Designed to Promote Parent-Teen Communication about Sexuality. New Direction for Child and Adolescent Development. 2002; 97.

Martino SC, Elliott MN, Corona R, Kanouse DE, Schuster MA. (2008). Beyond the “Big Talk’: The Roles of Breadth and Repetition in Parent-Adolescent Communication about Sexual Topics. Pediatrics. 2008; 121:612-618.

Setyawati, Rr. (2012). Model Keluarga Kompak Melalui Pengembangan Komunikasi Terpadu antara Orang Tua dan Anak untuk Mengatasi Perilaku Seks Pranikah remaja di Purwokerto Selatan.Prosiding Seminar Nasional Parenting and Education About Sex. Fakultas psikologi UMP

Setyawati, Rr., Suwarti. (2011). Profil Perilaku Seks sebelum Menikah Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banyumas. Jurnal SAINTEKS. Vol.VII No.2 Oktober 2011.LPPM UMP. Hal 1-13

Ulwan, A. N. (1993). Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam. Semarang: Penerbit Asyifa’.

Mujtahid. (2011). Pendidikan Seks Bagi Remaja. http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2477:pendidikan-seks-bagi-remaja&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210 diakses pada tanggal 19 September 2012

Septi Diana. (2011). Pentingnya Pendidikan Seks. http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-seks-sex-education/ diakses pada tanggal 19 September 2012

http://www.aidsjateng.or.id/ http://www.aidsjateng.or.id/

http://www.bkkbn.go.id/beritadaerah/Pages/AIDS-Renggut-51-Jiwa-di Banyumas.aspx

Downloads

Published

07-03-2025