PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN MATERNAL BERBASIS BUDAYA

Studi: Desa Giling Dan Soneyan Kabupaten Pati

Authors

  • Nurul Aeni Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5348

Keywords:

budaya, keluarga, perawatan maternal, ibu

Abstract

Perawatan maternal berbasis budaya masih menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Pati. Praktek tersebut dianggap tidak sejalan dengan ilmu kesehatan, namun masih dijalankan oleh ibu selama masa kehamilan hingga pasca persalinan (nifas). Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan peran dan dukungan keluarga terhadap pelaksanaan perawatan maternal pada masa kehamilan hingga nifas. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian dilakukan di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal dan Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Subjek Penelitian adalah ibu dengan paritas satu yang telah melahirkan dengan usia bayi tiga sampai enam bulan berjumlah 13 orang dengan perincian tujuh ibu berasal dari Desa Soneyan dan enam ibu dari Desa Giling, ibu / ibu mertua, dan bidan desa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu masih tinggal bersama dengan keluarga, sehingga memungkinkan keluarga terlibat dalam perawatan maternal selama kehamilan hingga pascapersalinan. Anggota keluarga yang berperan dominan membantu ibu dalam perawatan maternal adalah ibu atau ibu mertua. Dukungan orangtua membuat ibu dengan paritas satu menjalankan perawatan maternal berbasis budaya. Bentuk dukungan yang diberikan berupa: rekomendasi dukun bayi yang akan membantu perawatan selama kehamilan hingga nifas; mengawasi perilaku dan konsumsi ibu sejak hamil hingga setelah melahirkan supaya tidak melanggar budaya setempat, dan membantu persiapan ritual atau upacara adat yang dilaksanakan selama kehamilan hingga nifas.

References

Anderson, F. W. J et.al. (2007). Maternal mortality and the cosequences on infant and child survival in rural Haiti. Matern Child Health Journal. 11,395-401. Ditemukan pada 14 Juli 2014 dari http://link.springer.com/article/10.1007/s10995-006-0173-0#page-2

Anggorodi, R. (2009). Dukun bayi dalam persalinan oleh masyarakat Indonesia. Makara, Kesehatan, 13(1),9-14.

Budiati, A. C. (2010). Aktualisasi diri perempuan dalam sistem budaya jawa (Persepsi perempuan terhadap nilai-nilai budaya jawa dalam mengaktualisasi diri. Pamator,3 (1),51-59.

Devy, S. R, dkk. (2011). Perawatan kehamilan dalam perspektif budaya madura di Desa Tambak dan Desa Rapalaok Kecamatan Omben Kabupaten Sampang. Jurnal Promosi Kesehatan,1(1),50-62.

Hernawati I. Analisis kematian ibu di Indonesia tahun 2010 berdasarkan data SDKI, Riskesdas, dan laporan rutin KIA. Pertemuan Teknis Kesehatan Ibu. 6 April 2011 Bandung, Indonesia.

Hufad, A. (2005). Sosialisasi dan akulturasi nilai-nilai budaya lokal (Kasus pada keluarga inti orang menes di Banten). Mimbar Pendidikan,24(2),46-55.

McCharty J, Maine DA. (1992). Framework for analysis the determinants of maternal Mortality. Studies in Family Planing, 23(1),23-33.

Moleong, L. J. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rajab, B. (2009). Kematian ibu: suatu tinjauan sosial-budaya. Jurnal Masyarakat & Budaya,11(2),237-251.

Ritzer, G., Goodman, D. J. (2010). Teori sosiologi. Penerjemah: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Soekanto, S. (1995). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tumanggor, R. (2010). Masalah-masalah sosial budaya dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Jurnal Masyarakat & Budaya,12(2),231- 254.

World Health Organization.(2010). Trends in maternal mortality: 1999 to 2008. Geneva: WHO press.

Downloads

Published

07-03-2025