DETERMINAN PERILAKU MENGONSUMSI MIE INSTAN PADA MAHASISWA

Authors

  • Musma Muis Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
  • Rahayu Hardianti Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
  • Roswita Amelinda Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
  • Ahmad Gimmy P.S Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
  • Kustimah Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5345

Keywords:

konsumsi mie instan, mahasiswa, organismic integration theory

Abstract

Gaya hidup yang semakin modern dan serba instan menuntut berbagai produk makanan yang cepat saji dan enak. Bagi kalangan mahasiswa, mie instan merupakan pilihan menu makanan yang dapat dinikmati di tengah kesibukan perkuliahan, daripada sayuran atau bahan makanan lain yang membutuhkan waktu memasak lebih lama. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai determinan perilaku mengonsumsi mie instan pada mahasiwa ditinjau dari Organismic Integration Theory. Teori ini menyatakan bahwa determinan suatu perilaku berada dalam lima kontinum yaitu Amotivation, External Regulation, Introjected Regulation, IdentifiedRegulation,dan Instrinsic Regulation. Penelitian dilakukan pada 85 orang mahasiswa Fakultas PsikologiUniversitas Padjadjaran angkatan 2011 menggunakan kuesioner yang mewakili lima kontinum Organismic Integration Theory. Hasil penelitian menggambarkan: 46 mahasiswa (54,11%) tidak termotivasi mengomsumsi mie instan; 13 mahasiswa (15,29%) pada tahap introjected regulation; lima mahasiswa (5,88%) pada tahap internal regulation; enam mahasiswa (7,06%) memiliki skor hampir sama (selisih 1 poin) pada tahap amotivation dan introjected regulation;tujuh mahasiswa (8,23%) memiliki skor hampir sama (selisih 1 poin) pada tahap introjected regulation dan internal regulation; satu mahasiswa pada tahap introjected dan identified regulation; sertatujuh mahasiswa (8,23%) menunjukkan inkonsistensi sehingga menghasilkan skor yang sama pada setiap dimensi yang bertolak belakang. Pada tahap external regulation dan identified regulation diperoleh skor nol yang menunjukkan tidak ada mahasiswa yang berada pada tahap ini.

References

Adi, A.C. Tanpa tahun. Konsep angka kecukupan gizi (akg) / recommended daily allowance (rda). online. PowerPoint. Ditemukan kembali pada tanggal 5 Oktober 2013, dari http://www.docstoc.com/docs/121493924/Konsep-Angka-Kecukupan-Gizi-%28AKG%29

Arianto, N.T. (2011). Pola makan mie instan : Studi antropologi gizi pada mahasiswa antropologi FISIP UNAIR Ringkasan Laporan Penelitian. Surabaya: Departemen Antropologi FISIP Universitas Airlangga.

Chandra, B. (2007). Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: EGC.

Deci, L. E. & Ryan, R. M. (2000). The “what” and “why” of goal pursuits : Human needs and the self – determination of behavior. Psychological Inquiry. Vol 11, no. 4:227-268.

Ryan, R. M. & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being. American Psychologist, 55, 68-78

Deci, L. E. &Ryan, R. M.(2002). Handbook of self-determination research. NewYork: University Rochester.

Ganda, Y. (2004). Petunjuk praktis cara mahasiswa belajar. Jakarta: Grasindo.

Poerwadarminta. W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai. Pustaka.

Ryan, R. (2009). WeD research review 1: Self‐determination theory and wellbeing. UK: University of Bath.

Soernardi, T. (2005). Variasi makanan balita: Kiat atasi masalah makan pada anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sutomo, B. (2008). Variasi mie dan pasta. Jakarta: Kawan Pustaka.

Suyanti. (2008). Membuat mie sehat bergizi dan bebas pengawet. Jakarta: Swadaya.

Published

07-03-2025