POTENSI PENGOBATAN KOMPLEMENTER-ALTERNATIF “YOGA” UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS MELALUI LAYANAN KESEHATAN TERINTEGRASI

Febria Natalia Kusoy; Andrian Liem

doi:10.33476/knpk.v1i2.5269

Authors

Febria Natalia Kusoy Fakultas Psikologi, Universitas Ciputra
Andrian Liem Fakultas Psikologi, Universitas Ciputra

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i2.5269

Keywords:

pengobatan komplementer-alternatif, pengobatan terintegrasi, kesejahteraan psikologis, YOGA

Abstract

Pengobatan Komplementer-Alternatif (PKA) atau secara global disebut Complementer and Alternative Medicine (CAM) telah menjadi fenomena dan salah satu jalan pengobatan bagi masyarakat selain pengobatan konvensional. Sejak tahun 2005 WHO memperkirakan bahwa terdapat 14 negara dan daerah istimewa, misalnya Hong Kong dan Macau, di kawasan Asia Pasifik yang secara resmi mengakui PKA. Hal ini sangat berbeda dari beberapa tahun yang lalu di mana hanya terdapat empat negara, yaitu China, Jepang, Republik Korea, dan Vietnam yang secara resmi mengakui PKA dalam bentuk sistem perawatan kesehatan konvensional. Salah satu jenis PKA adalah yoga yang tergolong dalam body work therapies. Yoga berasal dari India beribu tahun yang istilahnya berasal dari bahasa Sanskrit yuj, yang berarti “ikut serta” dan merupakan simbol dari intergrasi tubuh dan pikiran dalam keterkaitan yang sempurna. Para praktisi kuno percaya bahwa agar seseorang memiliki keharmonisan dengan dirinya sendiri serta dengan lingkungannya, dia harus menyatukan tubuh, pikiran, serta jiwanya. Agar ketiga-tiganya menjadi satu, emosi, tindakan, dan akal budinya harus seimbang dengan cara berlatih (gerak badan), bernafas, dan meditasi. Yoga telah terbukti bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan individu, baik secara psikis maupun psikologis. Peneliti telah melakukan studi pustaka tentang efektivitas yoga untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis individu. Dengan membaca paparan potensi PKA “yoga” di dalam artikel ini, para profesional kesehatan diharapkan mau mengintegrasikannya ke dalam layanan kesehatan yang diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis pasien.

References

Akmal, M., Indahaan, Z., Widhawati., & Sari, S. (2010). Ensiklopedi Kesehatan untuk Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Aryani, M. (2013). Hubungan Antara Sikap Terhadap Kesehatan Dengan Perilaku Merokok di SMA Negeri 1 Pleret Bantul. 2, No.1.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan KementrianKesehatan RI. (2013). Penyajian Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Diunduh dari www.litbang.depkes.go.id.

Ben-arye, E., Shapira, C., Keshet, Y., Hogerat, I., & Karkabi, K. (2009). Attitudes of Arab-Muslims toward integration of complementary medicine in primary-care clinics in Israel: the Bedouin mystery. Ethnicity & Health, 14 (4), 379-291.

Buffart, L.M., Uffelen, J. GN., Riphagen, I.I., Brug, J., Mechelen, W., Brown, W.J., & Chinapaw, M.J.M. (2012). Physical and Psychososial Benefits of Yoga in Cancer Patients and Survivors, a Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials.

Chanavirut, R., Khaidjapho, K., Jaree, P., Pongnaratorn, P. (2006). Yoga Exercise Increases Chest Wall Expansion And Lung Volumes In Young Healthy Thais. The Journal of Phsiological Sciences, 19, 1-7.

Chung, V.C.H., Sheila H., S., Lau, C.H., Wong, S.Y.S, Yeoh, E.K., & Griffiths, S.M. (2011). Referral to and attitude towards traditional Chinese medicine amongst western medical doctors in postcolonial Hong Kong. Social Science & Medicine, 72, 247-255.

Clark, N.A., Will, M. A., Moravek, M. B., Xu. X., Fisseha, S. (2013). Physician and Patient Use of and Attitudes Toward Complementary and Alternative Medicine in The Treatment of Infertility. International Journal of Gynecology and Obstetrics. 122, 253-257.

Corbin, W.L. & Shapiro, H. (2002). Physicians Want Education About Complementary and Alternative Medicine to Enhance Communication with their Patients. Internal Medicine. 162, 1176-1181.

Daulay, N.M. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Memilih Pengobatan Alternatif Akupuntur di Kota Medan (Skripsi, tidak diterbitkan). Program Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Diite, D., Schulz, W., Ernst, G., Ott, GS. (2011). Attitudes Towards Complementary and Alternative Medicine Among Medical and Psychology Students. Pshchology, Health & Medicine. 16, 225-237.

Ehleringer, M. R. (2010). Yoga for Children on the Autism Spectrum. Yoga Therapy in Practice , 131-139.

Firdayanti. (2009). Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologis. Jurnal Kesehatan. 4, 7-17

Greene, A. M., Walsh, E. G., Sirois, F. M., & McCaffery, A. (2009). Perceived Benefits of Complementary and Alternative Medicine: A Whole System Research Perspective. The Open Complementary Medicine Journal , 35-45.

H. (2014, Maret 31). (F. N. Kusoy, Interviewer)

Hong, F. F. (2004). History of Medicine in China When Medicine Took an Alternative Path. McGill Journal of Medicine, 8, 79-84.

Kristoffersen, A. E., Fonnebo, V., & Norheim, A. J. (2008). Use of Complementary and Alternative Medicine Among Patients: Classification Criteria Determine Level of use. The Journal of Alternative and Complementary Medicine, 14, 911-919.

Lamb, T. (2004). Health Benefits of Yoga. International Association of Yoga Therapist.

Lim. M. K., Sadarangani, P., Chan, H. L., & Heng, J. Y. (2005). Complementary and Alternative Medicine Use in Multicultural Singapore. Complementary Therapies in Medicine , 16-24.

Moriarity, M. (2012). The Short-Term Effects of Yoga and Meditation on Cognitive Performance, 14-16.

Paramashivaiah. & Supriyaa. (2013). Yoga in Higher Education. IRC’S International Journal of Multidisciplinary Research in Social & Management Sciences, 1, 11-18.

Rao, R.M., Nagendra H. R., Raghuram, N., Chandrashekara, V.C., Gopinath, K., & Srinath, B., (2008). Influence of Yoga on Mood Stress, Distress, Quality of Life and Immune Outcomes in Early Stage Breast Cancer Pateints Undergoing Surgery. International Journal of Yoga, 1 (1), 11-20.

Retnowati, S. (2011). Psikolog puskesmas: Kebutuhan dan tantangan bagi profesi psikologi klinis Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Samuels, N., Zisk-Rony, R.Y., Many, A., Ben-Shitrit-G., Erez, O., Mankuta, D., Rabionwitz, R., Lavie, O., Shuval, J.T., & Oberbaum, M. (2013). Use of and Attiudes Toward Complemantary and Alternative Medicine Among Obstreticians in Israel. International Journal of Gynecology and Obstretics, 121, 132-136.

West, J.1,, Otte, C., Geher, K., Johnson, J., & Mohr, D.C. (2004). Effects of Hatha yoga and African dance on perceived stress, affect, and salivary cortisol. Ann Behav Med, 28(2), 114-118.

Internet

Idward. (2012). Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Alternatif Diunduh dari http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/artikel/seberapa-besar-manfaat-pengobatan-alternatif.