APA KATA ANAK TENTANG TAMAN KOTA? (STUDI KUANTITATIF MENGENAI GAMBARAN PLACE ATTACHMENT ANAK TERHADAP RPTRA DI WILAYAH JAKARTA)

Authors

  • Riselligia Caninsti Fakultas Psikologi Universitas YARSI
  • Fitri Arlinkasari Fakultas Psikologi Universitas YARSI

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5239

Keywords:

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), place attachment

Abstract

Sejak tahun 2015, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta giat menambah jumlah ruang terbuka hijau ramah anak melalui program pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Sayangnya, sampai dengan saat ini pemerintah dan perencana tata kota belum menerapkan pendekatan partisipatori aktif oleh pengguna dalam perencanaan RPTRA, khususnya oleh anak-anak selaku pengguna utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi anak tentang RPTRA dan secara khusus mengukur persepsi keterikatan mereka dengan RPTRA, melalui dimensi-dimensi dalam variabel Place Attachment. Keterikatan anak pada suatu ruang dapat membuat diri mereka senang dan nyaman bila berada di tempat tersebut. Anak yang telah memiliki perasaan keterikatan pada suatu ruang akan menjadikan ruang tersebut sebagai bagian dari dirinya dan mendukung meningkatkan interaksi mereka dengan ruang tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method, dimana pengukuran kuantitatif berupa self-report melalui kuesioner place attachment diberikan kepada 67 anak dari pengunjung empat RPTRA, yakni RPTRA Bellyra, RPTRA Cililitan, RPTRA Harapan Mulya, RPTRA Pulogundul. Selanjutnya, wawancara kualitatif dilakukan kepada 3 orang responden untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. Hasilnya, sebagian besar responden (40 dari 67 responden) menunjukkan place attachment yang tinggi terhadap RPTRA. Dilihat dari masing-masing dimensi place attachment, yakni place dependence dan place identity, terdapat perbedaan skor place dependence yang signifikan berdasarkan jenis kelamin responden, dimana responden perempuan menunjukkan dependensi yang lebih tinggi terhadap RPTRA dibandingkan responden laki-laki. Dari hasil wawancara kualitatif, secara umum RPTRA diasosiasikan dengan tempat untuk bermain, sebagai tempat yang dapat menumbuhkan emosi positif, ruang yang memberikan banyak manfaat sekaligus mengandung sumber ketakutan (berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan lokasi RPTRA).

References

Administrator. (2012, January 4). Pengertian; Klasifikasi dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau. Retrieved Desember 2015, 8, from http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-699-pengertian-klasifikasi-dan-fungsi-ruang-terbuka-hijau-.html#

Altman, L.; Low, S. (2012). Place Attachment. Place Attachment and Pro-Environmental Behaviour in National Park: The Development Of A Conceptual Framework.

Altman, L.; Low, S. (2015). Place Attachment. Kerangka Penelitian Place Attachment Pada Tempat-Tempat Bernilai Budaya, 1.

Beyera, K., Bizubb, J., Szaboc, A., Hellerd, B., Kistnerc, A., Shawgod, E., et al. (2014). Development and Validation of The Attitudes Toward Outdoor Play Scales for Children, 2.

Chawla. (2006). Perceived Restoration and Environmental Orientation in A Sample Of Spanish Children, 265.

Clements 2004. (2012). Perceived Restoration and Environmental Orientation in A Sample of Spanish Children, 264.

Collado, S., & Corraliza, J. A. (2015). Environment and Behavior. Children’s Restorative Experiences and Self-Reported Environmental Behaviors, 43.

Dr. Ridha, SpA. (18, Oktober 2015). Ruang Terbuka Hijau Tingkatkan Kecerdasan Anak.

Fitri Syarifah. (2015, Juni 17). Manfaat Luar Biasa Saat Anak Belajar di Ruang Terbuka Hijau. Retrieved from Liputan 6: http://health.liputan6.com/read/2252994/manfaat-luar-biasa-saat-anak-belajar-di-ruang-terbuka-hijau

Fjørtoft. (2001). Development And Validation Of The Attitudes Toward Outdoor Play Scales For Children, 2.

James Siahaan. (2010). Ruang Terbuka Hijau yang Semakin Terpinggirkan, 1.

Kaplan & Kaplan. (1989). A Place Just Right: Effects of Place Attachment On Preference For Restorative Environments, 3 & 4.

Kaplan. (1995). Perceived Restoration and Environmental Orientation in A Sample Of Spanish Chikdren, 266.

Kaplan, & Kaplan. (1989). Perceived Restoration and Environmental Orientation in A Sample Of Spanish Children, 264.

Kaplan, K. &. (1989). A Place Just Right: Effects of Place Attachment On Preference For Restorative Environments, 3 & 4.

Lewicka. (2010). A Study Of Place Attachment, 12.

Moore, R.; Graefe, A. 1994. (2006). Dimensi Place Attachment. The Role Of Time In Place Attachment, 47.

Ojedokun, A.; Oluyinka Balogun, S.K. (2010). Ethiopian Journal of Environmental Studies and Management. Environmental Attitude as a Mediator of the Relationship between Self-concept Environmental Self-Efficacy and Responsible Environmental Behaviour Among Residents of High Density Areas in Ibadan Metropolis Nigeria, 112.

Rini Andriani. (2015, Maret). Manfaat Alam Sebagai Pendidikan Untuk Anak-Anak. Retrieved from Membumikan Pendidikan: http://www.membumikanpendidikan.com/2015/03/manfaat-alam-sebagai-pendidikan-untuk.html

Roswidyatmoko Dwihatmojo. (2010). Ruang Terbuka yang Semakin Terpinggirkan, 1.

Schultz; Shriver; Tabanico; Khazian (2004) . (2010). Environmental Attitude as a Mediator of the Relationship between Self-concept Environmental Self-Efficacy and Responsible Environmental Behaviour Among Residents of High Density Areas in Ibadan Metropolis Nigeria, 112.

Silvia Collado; José A. Corraliza. (2010). Perceived Restoration and Environmental Orientation in A Sample of Spanish Children, 265.

Veronica Adelin Kumurur. (n.d.). Kondisi Pembangunan Perkotaan Dan Potret Kemiskinan Kota (Studi Kasus: Kota Jakarta), 111.

Wells; Lekies. (2006). Perceived Restoration And Environmental Orientation in A Sample Of Spanish Children, 265.

Downloads

Published

18-02-2025