PERBEDAAN PEMAHAMAN TENTANG PERNIKAHAN DITINJAU DARI KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN PADA CALON PASANGAN SUAMI ISTRI
Keywords:
Pemahaman tentang pernikahan, Kecenderungan pola kepribadian, Calon pasangan suami istriAbstract
Pernikahan dalam persepktif psikologi penting untuk dikaji karena dapat dijadikan sebagai indikator untuk melihat kesejahteraan fisik dan psikologis individu. Proses dalam mempersiapkan dan menjalani pernikahan berdampak pada kesehatan fisik dan mental bagi pasangan yang menjalaninya. Dampak yang muncul akan sangat bervariasi bergantung pada beberapa faktor yang saling bertemu dan berpengaruh dalam proses pernikahan itu sendiri termasuk kepribadian dan pemahaman tentang pernikahan dari setiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan pemahaman tentang pernikahan ditinjau dari kecenderungan kepribadian pada calon pasangan suami istri. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan jenis komparatif. Sampel penelitian berjumlah 51 pasangan atau 102 responden yamenggunakan tekhnik Sampling Insidental. Variabel bebas adalah kecenderungan kepribadian yang menggunakan alat ukur tes kepribadian MCMI-III (Millon Clinical Multiaxiallnventory-III) dengan 14 kecenderungan pola kepribadian. Variabel terikat adalah pemahaman tentang pernikahan yang akan diukur dengan skala yang dimodifikasi dari teori Diamond of Love yang terdiri dari indikator tujuan, knowledge and skill, mindset, komitmen dan berserah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa statistik parametrik One Sample- T tes, menggunakan program komputer Statistical Packages for Social Science (SPSS) Versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 Kecenderungan pola kepribadian yang tersebar pada responden calon suami dan istri, dan hasil analisa menunjukkan signifikansi 0,000 (< 0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada pemahaman tentang pernikahan ditinjau dari kecenderungan kepribadia pada calon pasangan suami istri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam sesi konseling pra-pernikahan pada pasangan responden sehingga diharapakan terbentuk pernikahan yang lebih berkualitas dan berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental.
References
Allan & Barbara Pease. (2007) .“Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps. (Mengungkap perbedaan pikiran pria dan wanita agar suskses membina hubungn). Jakarta: Ufuk Publishing House,, 299-230.
Ananto Paul. Marriage, (2016) Cohabitation and Mental Health.Family Matters, No.96, Aug 2014:5-13. ISSN: 1030-2646 Ditemukan kembalipada tanggal 2 Agustus 2016 dari https://aifs.gov.au/publications/family-matters/issue-96/marriage-cohabitation-and-mental-health.
Ashley S. Holland & Glenn I. Roisman, (2008). “Big Five personality traits andrelationship quality:Self-reported, observational, and physiological evidence. Journal of Social and Personal Relationships;25;811 . Ditemukan kembali pada tanggal 30 Juli 2017, darihttp://www.news.illinois.edu/WebsandThumbs/Roisman,Glen/Roisman_Personality_Relationships.pdf
Brock, Rebbeca L & Erika Lawrence. (2014)” Intrapersonal, Interpersonal, and Contextual Risk Factors for Overprovision of Partner Support in Marriage”. Journal Iof Family Psychology, Vol.28 (1), Feb 2014,54-64. Ditemukan kembalipada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://psycnet.apa.org/journals/fam/26/1/165/
Christopher J. Boyce &, Eamonn FergusonAlex M.Wood (2016). “For Better Or For Worse: The Moderating Effects Of Personality On Themarriage-Life Satisfaction Link”. Personality and Individual Differences 97 (2016) 61–66. Ditemukan kembali pada tanggal 30 Juli 2017 dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886916301520.
Diah Krisnatuti dan Vivi Oktaviani, (2010) “Persepsi Dan Kesiapan Menikah Pada Mahasiswa Jur. Ilm. Jur. Ilm. Kel. & Kons.”, Vol. 4 ( Januari, 2010), 30-36. Ditemukan kembali pada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/jikk/v4n1_4.pdf
Eny Intan sari, Yeniar Indriana & Jati Ariati. (2012). “Hubungan Antara kepribadian Ekstraversi dengan Kepuasan Perkawinan pada Karyawan Wanita di PT Indotama OMICRON Kahar Purworejo”. Jurnal Psikologi, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 168-178. Ditemukan kembali pada tanggal 30 Juli 2017 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=75044&val=4725.
Fallon A. Kane & Robert F. Bornstein . (2016) “Beyond passivity: Dependency as a risk factor for intimate partner violence”. Volume 10, Issue 1, Februari 2016, Pages 12-21.. Ditemukan kembalipada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jomf.12301/abstract
Fatahilah Ibn Ilyas. (2017) “Ada apa dengan SUSTACIN?”,. Ditemukan kembali pada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://kua-gedebage.blogspot.co.id/2010/11/kursus-calon-pengantin-suscatin.html
Fitri Sari & Euis Sunarti.(2013) ” Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda Dan Pengaruhnya Terhadap Usia Menikah” Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Indonesia Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2013, P : 143-153 Vol. 6, No. 3 ISSN : 1907 – 6037. Ditemukan kembali pada tanggal 3 Agustus 2016, dari http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/9982/0
Holly Deemer (2017). “Personality Differences in Marriage-Tips for Dealing with Personality Differences in Your Marriage”. Ditemukan kembali pada tanggal 30 Juli 2017, darihttp://graysonmentalhealth.com/documents/PersonalityDifferencesinMarriage.pdf
Hubertus Kasan. Buku Panduan Workshop MCMI-III. (2012) Jakarta: Professional Training Center, 4-5
Igbo, Happiness, Ihuoma Awopetu, Ronke Grace & Okwori Christiana (2014) .”Relationship between Duration of Marriage, Personality Trait,Gender and Conflict Resolution Strategies of Spouses” Procedia - Social and Behavioral Sciences 190 ( 2015 ) 490 – 496. Ditemukan kembali pada tanggal 30 Juli 2017, dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815032747
Indra Noveldy&Nunik Hermawati. (2015) “Menikah Untuk Bahagia. Formula Cinta Membangun Surga Di Rumah”. Jakarta selatan :Nourabook, 24-25
Justin A. Lavner, Benjamin . Karney, Thomas N. Bradbury. (2016) Does Couples’ Communication Predict Marital Satisfaction, or Does Marital Satisfaction Predict Communication?. Volume 78, Issue 3 june 2016 Pages 680. Ditemukan kembali pada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/pmh.1322/abstract
Liche Seniati Chairy, Psikolog. (2016) “Artikel Psikologi Suami-Istri”. , ditemukan kembali pada tanggal 15 Maret 2016, dari www.listpdf.com/ps/psikologi-rumahtangga-pdf.html
M. Quraishi Shihab, (2015) Penganrin Al-Qur’an & Nasihat Perkawinan untuk Anak-anakkku. Tangerang: Lentera Hati,222-234
Maryam Fatehizadeh, Ozra Etemadi, Vahid Ghasemi, Mohammad Reza Abedi And Fatemeh Bahrami (2012). “ Personality Types And Marital Satisfaction” Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business September 2012 VOL 4, NO 5. Ditemukan Kembali Pada Tanggal 30 Juli 2017, Dari Https://Journal-Archieves23.Webs.Com/372-383.Pdf
Robert G Wood, Brian Goesling & Sarah Avellar. ( 2007) “The Effect of Marriage on Health” : A Synthesis of Recent Research Evidence. Research Brief 07/01/2007 Ditemukan kembali pada tanggal 20 Mei 2017, dari http://aspe.hhs.gov/hsp/07/marriageonhealth/index.htm)
Scott Stanley M; Erica Ragan; Galena K Rhoades, Howard J Markman. (2012) “Examining Changes in Relationship Adjustment and Life Satisfaction in Marriage”. Journal of Family Psychology, Vol 26 (1), Feb 2012, 165-170. Ditemukan kembali pada tanggal 2 Agustus 2016, dari http://psycnet.apa.org/psycinfo/2011-26987-001/
Sofia Halida Fatma dan Elok Halimatus Sakdiyah.(2015) “Perbedaan Kebahagiaan Pasangan Pemiikahan dengan Persiapan dan Tanpa Persiapan pada KomunitasYoung Mommy, Jumal Psikologi Tabularasa Volume 10, No. 1, April 2015. Diemukan kembali pada tanggal 3 Agustus 206, dari file:///C:/Users/user/Downloads/246-371-1-SM.pdf
Teriyata pemiikahan dini di kota kediri masih tinggi ini jumlahnya”.Suryamalang.tribunnews.com kedirikota.go.id. Ditemuka kembali pada tanggal 29 Februari 2015, dari www.kedirikota.go.id
Upy Ferdiany dan Ratna Syifa’a. “Fektivitas Pelatihan Manajemen Pemiikahan Terhadap Peningkatan Kesiapan Mental Untuk Menikah Ditemukan kembali pada tanggal 15 Februari 2016), dari http://joumial.uii.ac.id/index.php/Psikologika/article/view/285
Papalia Olds Feldman. (2009) “Human Development (Perkembangan Manusia) Buku 1 Jilid 2” .Jakarta: Salemba Humanika, 168
Wisnu Widjanarko. (2016) “Keintiman Sebagai Landasan Komunikasi Perkawinan, Sebuah Tinjauan Interaksi Simbolik” Ditemukan kembali pada tanggal 14 Maret 2016, dari (http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/Keintiman%20sebagai%20Landasan%20Komunikasi%20Perkawinan%20%20Wisnu%20Widjanarko.pdf
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tatik Imadatus Sa’adati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.