Kecerdasan Spiritual dan Strategi Koping Religius pada Pria Penyintas Kekerasan Seksual: Tinjauan Psikologi Agama

Authors

  • Yohana Balambeu Universitas Kristen Satya Wacana
  • Yulius Yusak Ranimpi Universitas Kristen Satya Wacana
  • Iky Sumarthina P. Prayitno Universitas Kristen Satya Wacana

https://doi.org/10.33476/knpk.v5i1.5161

Keywords:

kecerdasan spiritual, kesehatan mental, penyintas kekerasan seksual, strategi coping religius

Abstract

 

Kekerasan seksual masih menjadi sebuah fenomena sosial di Indonesia. Kekerasan seksual merupakan sebuah perbuatan yang berkaitan erat dengan tindakan pemaksaan,melakukan hal-hal yang menindas dan memaksa untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain atas tujuan tertentu. Kekerasan seksual dapat menimpa laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, kekerasan seksual yang terjadi pada laki-laki seringkali tidak terungkap. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menganalisis tentang kecerdasan spiritual dan strategi koping religius pada pria penyintas kekerasan seksual ditinjau dari psikologi agama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, kondensasi data, tampilan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual terjadi pada partisipan saat masih berusia sangat muda. Selain itu, temuan dalam penelitian ini yaitu pelaku kekerasan seksual adalah keluarga terdekat dan orang tak dikenal. Lebih lanjut, ditemukan bahwa kekerasan seksual yang dialami oleh partisipan diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain relasi kuasa, kesempatan dan lingkungan. Selain itu, dampak kekerasan seksual yang dirasakan partisipan juga bervariasi mulai dari fisik, emosional, psikologis dan sosial. Penelitian ini juga menemukan bahwa partisipan memiliki kecerdasan spiritual dan strategi coping religius yang menolongnya untuk keluar dari pengalaman traumatik dan mampu menghadapi stresor dalam kehidupan.

References

Aldyafigama, N. S., et al. (2018). Self-compassion tunanetra dewasa: Efek koping religius dan rasa syukur. Jurnal Psikologi Insight, 2(1), 79–89.

Alfrojems, et al. (2022). Perlindungan anak melalui pengembangan komunitas peduli anak di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Unpas, 4(2), 50–65.

Aminaturrahma, et al. (2022). Pemicu kekerasan seksual dari perspektif Islam. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 2696–2701.

Andriyani, J. (2019). Strategi coping stres dalam mengatasi problema psikologis. Jurnal At-Taujih Bimbingan dan Konseling Islam, 2(2), 37–55.

Anjani, V. M. D. (2019). Dukungan sosial dengan strategi koping religius pada janda polisi (warakawuri). Jurnal Psikologi Ilmiah, 11(3), 219–237.

Aridhona, J. (2017). Hubungan antara kecerdasan spiritual dan kematangan emosi dengan penyesuaian diri remaja. Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(3), 224–233.

Ashila, B. I., & Barus, N. R. (2023, June 2). Kekerasan seksual pada laki-laki: Diabaikan dan belum ditangani serius. IJRS. Retrieved from https://ijrs.or.id/kekerasan-seksual-pada-laki-laki-diabaikan-dan-belum-ditangani-serius/

Budiarti, et al. (2022). Data dan fakta kekerasan seksual di Indonesia 2021. Jakarta: Indonesia Judicial Research Study.

Dahlia, S., et al. (2022). Analisis faktor penyebab perilaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Nursing Update, 13(3), 169–179.

Humaira, D., et al. (2015). Kekerasan seksual pada anak: Telaah relasi pelaku korban dan kerentanan pada anak. Jurnal Psoislamika, 12(2), 5–10.

Khamdani, M. (2021). Psychological impact of early childhood development due to sexual violence. Journal of Creativity Student, 6(2), 188–206.

Khoirunnisa, M., et al. (2022). Dampak dan penanganan tindak kekerasan seksual pada ranah personal. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(5), 1517–1522.

Kurniawan, S. O. (2016). Proses komunikasi interpersonal perempuan korban pelecehan seksual dengan pendamping dalam pembentukan konsep diri di Yayasan Embun Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 4(1), 1–11.

Lawoleba, K. K., & Fahrozi, M. H. (2020). Studi faktor-faktor terjadinya tindak kekerasan seksual pada anak-anak. Jurnal Esensi Hukum, 2(1), 27–48.

Mas’udah, S. (2022). Makna kekerasan seksual dan stigma masyarakat terhadap korban kekerasan seksual. Jurnal Society, 10(1), 1–12.

Metia, C. (2012). Strategi coping terhadap bentuk tubuh ditinjau dari tipe kepribadian pada remaja wanita. Jurnal Personifikasi, 3(2), 37–49.

Miranti, A., & Sudiana, Y. (2021). Pelecehan seksual pada laki-laki dan perspektif masyarakat terhadap maskulinitas (analisis wacana kritis Norman Fairclough). Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 7(2), 261–276.

Muhid, A., et al. (2019). Quality of life perempuan penyintas kekerasan seksual: Studi kualitatif. Journal of Health Science and Prevention, 3(1), 47–55. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i1.183

Napitupulu, S. P., & Sihotang, H. (2023). Dampak kekerasan seksual dalam kehidupan sosial dan strategi penanganan kasus kekerasan seksual. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 31692–31702.

Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: Dampak dan penanganannya. Jurnal Sosio Informa, 1(1), 13–28.

Novrianza, & Santoso, I. (2022). Dampak dari pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 10(1), 53–64.

Padillah, D. F., & Nurchayati. (2023). Penerimaan diri pada korban kekerasan seksual sekaligus pelaku pembunuhan. Jurnal Riset Aktual Psikologi, 13(2), 137–153.

Paramastri, I. (2010). Early prevention toward sexual abuse on children. Jurnal Psikologi, 37(1), 1–12. https://doi.org/10.22146/jpsi.8449

Pergament, K. I. (1997). The psychology of religion and coping: Theory, research, practice. The Guilford Press.

Purbarara, E. D. (2018). Problema traumatik: Kekerasan seksual pada remaja. Jurnal Ijtimaiya, 2(1), 63–89.

Ridho, M. R., et al. (2022). Diskriminasi laki-laki sebagai korban kekerasan seksual perspektif kesetaraan gender. Jurnal Hukum dan Kemanusiaan, 16(1), 261–276.

Sabiq, Z. (2012). Kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dan perilaku prososial santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan. Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2), 53–65.

Saitya, I. B. S. (2019). Faktor-faktor penyebab tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak. Jurnal Vyavaharaduta, 14(1), 1–7.

Sari, K. I., et al. (2023). Sosialisasi penanganan kasus pelecehan seksual di lingkungan universitas melalui webinar dan sosial campaign. Jurnal Implementasi, 3(1), 34–40.

Sitaniapessy, D. A., & Pati, D. U. (2022). Dampak psikososial terhadap anak korban kekerasan seksual di Kecamatan Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Kewarganegaraan, 6(3), 6335–6340.

Sofiyah, S. (2019). Kecerdasan spiritual anak: Dimensi, urgensi dan edukasi. Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 9(2), 219–237.

Utami, M. S. (2012). Religiusitas, koping religius dan kesejahteraan subjektif. Jurnal Psikologi, 39(1), 46–66. https://doi.org/10.22146/jpsi.8387

Downloads

Published

07-02-2025