Analisis Pola dan Dimorfisme Seksual Sidik Bibir pada Populasi Indonesia Barat

Authors

  • Mochamad Atmaji Windrianto
  • Djaja Surya Atmadja
  • Mindya Yuni

https://doi.org/10.33476/mkp.v11i1.950

Keywords:

sidik bibir, dimorfisme seksual, populasi indonesia barat

Abstract

Sidik bibir merupakan suatu pola berupa fissure pada permukaan mukosa bibir yang bersifat unik, stabil. Dimorfisme seksual sidik bibir ditemukan pada beberapa populasi di dunia seperti populasi di India dan Thailand. Secara fenotif, populasi Indonesia terutama populasi Indonesia Barat berbeda dengan populasi lain di dunia, sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat dimorfisme seksual sidik bibir. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola dan dimorfisme seksual sidik bibir pada populasi Indonesia Barat. Sampel penelitian ini total berjumlah 477 orang, yang terbagi atas 265 laki-laki dan 212 perempuan. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode Suzuki dan Tsucihasi, dengan membagi bibir menjadi 8 kuadran. Hasil penelitian menunjukkan laki-laki dan perempuan pada populasi Indonesia Barat memiliki frekwensi tipe sidik bibir paling dominan type 1’, dan terdapat dimorfisme sidik bibir yang signifikan pada type 3 dan type 4 pada laki-laki dan type 1 pada perempuan. Sidik bibir merupakan salah satu metode identifikasi yang dapat dipakai untuk identifikasi ras dan jenis kelamin. Populasi Indonesia Barat memiliki pola sidik bibir dominan tipe 1’  yang berbeda dengan populasi lainnya di dunia.

References

Adamu L.H, Taura MG, Hamman WO, Ojo SA, Dahiru AU, Sadeeq AA, et al. 2012. Association of Lip Print and Sex among Nigerians. NigerJ Basic Clin Sci,; 9:79-83.

Ariningsih FN. 2009. Variasi Biologis Populasi Manusia di Pulau Jawa: Analisis Kraniometris. J Unair.: 22(1): 1-10.

Buku Kedokteran Forensik. 1997. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.; 51-60

Glinka J, Artaria M.D, T. Koesbardiati. 2011. The Three Human Morthotypes in Indonesia. Department of Anthropology, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia; 27-30

Goodhour B, Riengrojpitak S, 2011. Tiensuwan M and Suwansumrith W. Patterns of lip prints in Thais. Proceedings of the 37th Congress on Science and Technology of Thailand.

Henky, dan Oktavinda S. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik DVI Antara Teori dan Kenyataan J. 2012. Indonesian legal and forensic sci.;2(1) :5-7

Jacob T. 1973. Studi Tentang Variasi Manusia di Indonesia. Yogyakarta.; 66(5): 389-97

Prabhu RV. 2010. Collection of lip prints as a forensik evidence at the crime scene – an insight. J Oral Health Res.;1(4):37-40

Prabhu RV. 2012. A study of lip print pattern in goan dental students-A digital approach. J forensic and legal medicine.;19:390-5.

RC Coward. 2007. The Stability Lip Print Pattern Characteristic Over Time. J Forensic Odontostomato.; 25: 40-56

Reddy LV. 2011. Lip prints: An overview in forensic dentistry. J Adv Dent Res. 1:17–20

Sharma P, Saxena S, Rathod V. 2009. Cheiloscopy The Study Of Lip Prints In Sex Identification. J Forensic Dent Sci,; 1:24–27.

Suzuki K, Tsuchihashi Y. 1970. Personal identification by means of lip prints. J Forensic Med; 17: 52-7

Vahanwala S, Nayak CD, Pagare SS. 2005. Study of Lip Prints as Aid for Sex Determination. Medico?legal Update;5:93?8.

Downloads

Published

2019-06-01

Issue

Section

Artikel Penelitian