PERBEDAAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER PADA REMAJA SMA SETELAH DAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM INTERVENSI KARIER SUKSES SETELAH SEKOLAH

Authors

  • Eclat Veranda Daely Fakultas Psikologi Universitas Kristen KridaWacana-Jakarta
  • William Gunawan Fakultas Psikologi Universitas Kristen KridaWacana-Jakarta

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i2.5388

Keywords:

pengambilan Keputusan karier, program intervensi karir, remaja SMA, konseling karier, pendekatan hiebert post pre

Abstract

Penelitian ini mengkaji efektivitas program intervensi karir yang dirancang dengan melibatkan remaja yang duduk dibangku SMA dalam permasalahan kariernya untuk mengambil keputusan karier.Remaja SMA dalam tugas perkembangannya menurut Havighurst diperhadapkan untuk memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan. Membuat keputusan karier merupakan prioritas utama bagi siswa. Namun demikian ditemukan fakta bahwa remaja SMA memiliki banyak masalah dalam mengambil keputusan karier. Berdasarkan tahapan perkembangan karier usia 15 – 18 tahun khususnya dalam tahap eksplorasi remaja banyak berjuang untuk mengambil keputusan karier yang realistis. Sebuah program intervensi karier yang komprehensif dirancang untuk mengatasi masalah ini. Program intervensi karier 3S (Sukses Setelah Sekolah) memiliki model 3 bagian yaitu psikotes, ceramah, dan pengambilan keputusan karier dengan konseling. Program intervensi karier bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dalam mengambil keputusan karier yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kepribadian setelah dan sebelum diberi intervensi. Metode penelitan ini adalah eksperimental kuasi dengan menggunakan one group Hiebert Post-pre. Hasil analisis penelitian dengan menggunakan paired sample t-test adalah t = -21, 784 (t ≤ 1, 657) hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan dalam mengambil keputusan karier. Program intervensi karier Sukses Setelah Sekolah terbukti efektif, sehingga dapat dipakai dan diadaptasi sebagai program intervensi karier di Indonesia yang dapat membantu remaja yang duduk dibangku SMA mengenali diri dan mengambil keputusan karier yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kepribadian. Efektivitas program akan dievaluasi menggunakan pendekatan Hiebert Post Pre.

References

Amelia. (2012, juli).Proposal Seminar & Tes MinatPLP UKRIDA, Jakarta.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012).Reliabilitas dan validitas(4th ed). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badrujaman, A. (2011). Teori dan aplikasi evaluasi program bimbingan konseling. Jakarta: PT Indeks.

Brown, D., Brooks, L., & Associates. (1996). Career choice & development (3rd ed). San Fransisco: Josey-Bass Publishers.

Brown, D., & Isaacson, L.E. (1997).Career information, career counseling, and Development (6th ed). USA: Allyn & Bacon.

Fatimah, E. (2006). Psikologi perkembangan: Perkembangan peserta didik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Guay, F., Senecal. C., Gauthier. L., & Fernet. C. (2003). Predicitng career indecision: A self- determination perspective. Counseling psychology, 50(2), 165-177

Gunawan, W. (2013).Pengaruh sumber-sumber efikasi diri dan efikasi diri pengambilan keputusan karier terhadap adaptibilitas karier remaja.Jakarta: Universitas Indonesia.

Hastjarjo, T.D. (2012). Metode eksperimen. Buletin Ilmiah Psikologi, 6(22), 27-48.

Hiebert, B. (2012). Post-pre assessment: An innovative way for documenting client change. Disadur dariCanada: University of Victoria

Hikmawati, F. (2010). Bimbingan konseling. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

King, L.A. (2008). The science psychology: An appreciative view. NY: McGraw-Hill International Edition.

Lubis, F.Y. (2008). Pengembangan alat ukur minat untuk pengembangan karier pada lulusan sekolah menengah atas.Disadur darihttp://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/pengembangan_alat_ukur_minat.pdf

Mau, W.C.J. (2004). Cultural dimensions of career decision making difficulties. The career development quarterly, 53(NoEdisi), 67-77.

Mamik. (2005). Hasil pengolahan Daftar Cek Masalah SLTP Tarsisius Vireta.Tangerang.

Mcleod, J. (2003). Pengantar konseling: Teori dan studi kasus (3rd ed). Jakarta: Kencana.

Marliyah, L., Dewi, F.I.R., & Suyasa, P.T.Y.S. (2004).Persepsi terhadap dukungan orang tua dan pembuatan keputusan karier remaja. Jurnal Provitae, 1, 59-81.

Nasution, M.E., & Usman, H. (2007).Proses penelitian kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Neault, R. (2012). Career strategies for a lifetime of success (3rd ed). Canada: Life Strategies Ltd.

Perdana, M.P. (2012). Penelitian kuantitatif. Buletin Ilmiah Psikologi, 6(22), 1-26.

Prayitno, A., & Amti, E. (2004).Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rathvon, N. (2008). Effective school interventions: Evidence-based strategies for improving student outcomes (2nd ed). NY: The Guilford Press.

Sarwono, S.W. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sarwono, J. (2012). Metode riset skripsi pendekatan kuantitatif: Menggunakan prosedur spss: Tuntutan praktis dalam menusun skripsi. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B.N. (2011).Psikologi eksperimen.Jakarta: PT INDEKS

Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sharf, R.S. (2006). Applying career Development theory to counseling (4th ed).USA: Thomson.

Sharf, R.S. (2010). Applying career Development theory to counseling (5th ed).USA: Cengage Learning.

Soehendro. (2006). Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan: Jenjang pendidikan dasar dan menengah. Disadur dari : http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf

Steinberg, L. (2011). Adolescence (9th ed). NY: McGraw Hill

Taylor, S.C. (1997). to orient students to career planning services. The Career Development Quarterly, 45(3), 293-296. Disadur dariProQuest Psychology Journals.

Urbina, S. (2004).Essentials of psychological testing. Canada: John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Wahyono, T. (2009). 25 Model analisis statistik dengan spss 17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Media Massa dan/atau Internet

Gikopoulou, N. (2008). Report on effective career guidance. Disadur darihttp://www.career-guide.eu/uploads/cg_handbook_low.pdf

Dewi, I.K. (2008). Efektivitas layanan bimbingan dan konseling terhadap Problem belajar siswa. Disadur dari http://digilib.uin-suka.ac.id/1354/1/BAB%201,%20BAB%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Kurniawan, D. (2008). Tabel distribusi: Dilengkapi metode untuk membaca tabel distribusi. Disadur dari uny.ac.id/nurhadi/files/2013/05/tabel_distribusi.pdf

Downloads

Published

07-03-2025