PEMBERDAYAAN DIRI (SELF EMPOWERMENT) UNTUK MENCEGAH MUNCULNYA PREMANISME MELALUI TEKNIK FOCUS GROUP DISCUSION (FGD) PADA ANAK-ANAK JALANAN DI DKI JAKARTA
Keywords:
anak jalanan, pemberdayaan diri, focus group discussion, perilaku positifAbstract
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memberikan perlakuan melalui teknik focus group discussion (FGD) untuk mengarahkan anak jalanan berperilaku positif. Secara umum, realita anak jalanan melakukan kekerasan dalam berbagai bentuk yang akhirnya setelah menginjak usia remaja dan dewasa dikenal dengan sebutan preman di masyarakat. Sampel penelitiannnya diambil Stasiun Karet Tanah Abang. Penelitian menggunakan teknik FGD dilakukan dalam empat sesi pertemuan, setiap sesi berlangsung selama dua hari. Subjek penelitian terbagi dalam delapan kelompok yang mana tiap kelompok terdiri dari 10 anak,bertempat di Taman Tanah Abang Karet. Usia anak yang menjadi subyek penelitian berkisar antara 10 – 15 tahun (remaja awal) dan tidak memiliki cacat fisik. Hasil penelitian mengetahui kehidupan keluarga, potensi-potensi yang dimiliki, gambaran masa depannya dan mencegah premanisme serta mengarahkan perilaku anak yang positif.
References
Bandura, A. (1997). Self efficacy the exercise of control,New York, W.H. Freeman and Company
Ghafe, G.L.(2000). Empowerment through reflexion, the narative of health care professional, New York:Mark Alles Publishing Ltd.
Hamilton, I.S.(2000). Aging and empowermen. New York: Mark Alles Publishing Ltd.
Jing-Shiang Wang & Jung-Der Wang (2004). Integrating health profile with survival for quality of life assessment. Kluwer Academic Publisher, Printed in the Netherland.
Judge, T.A., Cable, D.M., (2004). The effect of physical height of workplace succes and income: Prelemenery test of a theoritical model. Journal of Aplied Psychology, 2004, Vol.89. No.3. 428 – 441.
Krueger, R. A. & Casey, M.A (2009). Focus Groups: A Practical Guide for Applied Research, 4 t h edition, Sage Publication
Kaplan, R., & Sacuzzo, D.P. (2001). Psychological testing, priciples, application and issues. Stanford. USA: Wadsworth / Thomson Learning
Kaplan, R., (2002). Quality of life, NIH RCT Summer training course, Departement of family and preventive medicine, University of California, August 5, 2002
Kendal, S. (1998). Health and empowerment, research and practice. British Cataloging In Publishing Data.
Kenneth, H.(1995), Mengatasi ketegangan. Terjemahan, Jakarta: Penerbit Arcan
Kerlinger, F. N., & Lee, H. B. (2000). Foundations of behavioral research (4thed.). Belmont, CA: Thomson Learning.
Lapierre, L.M. & Allen, T.D. (2006). Work supportive family, family supportive supervision, use of organizational benefits, and problem focus coping: implications for work familiy conflict and employee well-being. Journal of Occupational health Psychology, 2006, Volume 11. Number 2. 169 - 181
Lazarus, R. S. (1991). Emotion and Adaptation. New York: Oxford University Press.
LePine, J.A., LePine, M.A., Jackson, C.L., (2004). The challenging to stress: Research for
learning motivation. Journal of Aplied Psychology, 2004, Vol.87. No.2. 327 – 311.
Oakley, P. (2001). Evaluating empowerment, reviewing the concept and practice, An Intrac Publication Series, No.13
Ong, P.A (2007). Efek neuroendokrin sebagai respons terhadap stressor kehidupan, Bandung: Konferensi Nasional-1 ikatan Psikologi Klinis – HIMPSI
Stewart, A.M. (1998). Empowering people / terjemahan, pemberdayaan sumber daya manusia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Zainuddin SK. (2008). Pemberdayaan diri Lanjut Usia
Internet dan/atau Media Massa
Dabu P. (2011), Juli 2011 dari: http/nasional. Kontan.co.id/v2/read/31 juli 2011.11.36.35
Erani A. (2011) dari (http//economy.okezone.com/read/2011/07/26/persoalan-data kemiskinan.10.43
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Zainuddin SK,, Zainun Mu’tadin, Rilla Sofitriana, Retno BS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.