TabulaTalks: Pemanfaatan Kanal Telegram sebagai Media Intervensi Promotif-Preventif Kesehatan Mental Remaja dan Dewasa Muda

Authors

  • Arnold Lukito Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia
  • Benecia Gabriella Symphonie Carlye Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

https://doi.org/10.33476/knpk.v4i1.5337

Abstract

Kesehatan mental adalah kondisi seseorang terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Seseorang yang sehat secara mental dapat menjalankan fungsi hidupnya dengan baik, termasuk menyesuaikan diri dalam menghadapi permasalahan yang ditemui. Kesehatan mental juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan kesehatan menyeluruh. Sayangnya pemahaman masyarakat mengenai kesehatan mental serta permasalahannya masih cenderung terbatas dan belum merata. Hal ini menyebabkan individu yang memiliki permasalahan dengan kesehatan mental kerap kali mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan dari masyarakat bahkan dari lingkungan terdekatnya (Hartini, Fardana, Ariana, & Wardana, 2018; Wijaya, 2019; Willenberg, Wulan, Medise, Devaera, Riyanti, Ansariadi, & Azzopardi, 2020)
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11.6% dari populasi orang dewasa, sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat mencapai 0.7%. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah orang dengan gangguan jiwa berat sebesar 312% dari tahun 2013. Hal ini menunjukkan masalah kesehatan mental di Indonesia cukup serius dan membutuhkan penanganan. Namun keterbatasan tenaga profesional yang hanya mencapai 1: 200.000 menyebabkan mayoritas orang dengan masalah kesehatan mental belum dapat mendapat penanganan yang baik (Ayuningtyas & Rayhani, 2018; Ridlo, 2020; Wijaya, 2019). Salah satu solusi dalam menangani masalah ini adalah pada sisi promotif dan preventif. Pemberian informasi yang tepat serta mengedukasi masyarakat terkait kesehatan mental sangatlah penting agar stigma yang ada di masyarakat dapat direduksi dan kesadaran serta pengetahuan mengenai kesehatan mental meningkat (Arango, Díaz-Caneja, McGorry, Rapoport, Sommer, Vorstman, & Carpenter, 2018; Doughty, 2005; Jenkins, 2019; Tones & Tilford, 2001; World Health Organization, 2002, 2004).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan berdasarkan program TabulaTalks yang diinisiasi oleh Tabula, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang kesehatan mental dan bertujuan membangun ekosistem kesehatan mental di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. TabulaTalks adalah kegiatan psikoedukasi dengan format bincang-bincang yang menghadirkan psikolog dan praktisi kesehatan mental. Kegiatan ini berlangsung rutin seminggu sekali dan telah berlangsung sejak Januari 2021. Penelitian ini hendak memotret respon partisipan terhadap alternatif bentuk intervensi preventif-promotif yang ditujukan bagi awan dengan harapan dapat menjadi evaluasi dan perbaikan serta memberi rekomendasi bagi alternatif bentuk intervensi ataupun psikoedukasi mengenai kesehatan mental bagi masyarakat umum, khususnya memanfaatkan teknologi informasi dan media yang dekat dengan masyarakat.

References

Arango, C., Díaz-Caneja, C. M., McGorry, P. D., Rapoport, J., Sommer, I. E., Vorstman, J. A., & Carpenter, W. (2018). Preventive strategies for mental health. The Lancet Psychiatry, 5(7), 591-604.

Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10. doi:10.26553/jikm.2018.9.1.1-10 Doughty, C. (2005). The effectiveness of mental health promotion, prevention and early intervention in children, adolescents and adults. New Zealand Health Technology Assessment. Garland, R. (1991). The mid-point on a rating scale: Is it desirable? Marketing bulletin, 2(1), 66-70.

Hartini, N., Fardana, N. A., Ariana, A. D., & Wardana, N. D. (2018). Stigma toward people with mental health problems in Indonesia. Psychology research and behavior management, 11, 535. Jenkins, R. (2019). Implementing mental health promotion approaches in mental health services. In Implementing mental health promotion (pp. 533-562). Springer, Cham. Kirkpatrick, D. L. (2006). Seven keys to unlock the four levels of evaluation. Performance Improvement, 45(7), 5-8. Ridlo, I. A. (2020). Pandemi Covid-19 dan tantangan kebijakan kesehatan mental di Indonesia. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(2), 162-171. doi:10.20473/jpkm.v5i22020.162-171 Tones, K., & Tilford, S. (2001). Health promotion: effectiveness, efficiency and equity. Nelson Thornes. Tsang, K. K. (2012). The use of midpoint on Likert Scale: The implications for educational research. Hong Kong Teachers’ Centre Journal, 11(1), 121-130. Willenberg, L., Wulan, N., Medise, B. E., Devaera, Y., Riyanti, A., Ansariadi, A., & Azzopardi, P. S. (2020). Understanding mental health and its determinants from the perspective of adolescents: A qualitative study across diverse social settings in Indonesia. Asian Journal of Psychiatry, 52, 102-148. World Health Organization. (2002). Prevention and promotion in mental health. World Health Organization. World Health Organization. (2004). Promoting mental health: Concepts, emerging evidence, practice: Summary report. World Health Organization. Wijaya, Y. D. (2019). Kesehatan Mental di Indonesia: Kini dan Nanti. Buletin Jagaddhita, 1(1), 1-4.

Downloads

Published

03-03-2025