Psikoterapi sebagai Pembuka Hati
Keywords:
psikoterapi, hati, sensasi fisikAbstract
Ilmu pengetahuan tentang hati/heart (secara psikis) atau jantung/cardiac (secara fisik) adalah pengetahuan yang tidak populer, diabaikan, dan dianggap tidak ada urgensinya. Selain sebagai alat pemompa darah, jantung hati kita memiliki banyak fungsi. Pertama, jantung hati dapat merasakan sesuatu, karena ketika manusia memiliki berbagai macam perasaan, maka rangsangan impuls saraf dari otak akan mempengaruhi kinerja jantung. Manusia sering mengalami perubahan detak jantung ketika mengalami emosi tertentu, sehingga aliran darah juga ikut berubah. Kedua, Dr. J. Andrew Armour telah menemukan adanya “otak” di jantung yang berupa sistem saraf instrisik kompleks. Jantung hati memiliki kecanggihan yang luar biasa bila dibandingkan dengan otak di kepala. “Otak hati” memiliki 40.000 sel saraf yang mampu mendeteksi adanya perubahan hormon, zat kimia saraf, dan informasi yang berada di jantung. Otak hati juga dapat bertindak secara mandiri dalam belajar, mengingat, merasa dan mengindra. Keempat, jantung berkomunikasi dengan otak dan bagian tubuh dengan empat cara: secara neurologis (melalui transmisi impuls saraf), secara biokimia (melalui hormon dan neurotransmiter), secara biofisik (melalui gelombang tekanan), dan melalui interaksi medan elektromagnetik. Melalui medan elektromagnetik jantung hati dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui hukum resonansi. Psikoterapi sebagai pembuka hati adalah tesis yang ditawarkan oleh Brant Cortright (2007), dimana kelekatan ibu dan anak pada umumnya tidak sempurna akan membuat perasaan terancam anak kepada orangtua mulai ditekan di bawah sadar. Luka batin ini juga dapat disertai dengan emosi tertentu yang juga ditekan di bawah sadar. Dengan teknik kesadaran, ditemukan bahwa dengan terbukanya hati atau terbukanya luka batin seseorang akan disertai juga dengan peningkatan sensasi fisik (berupa rasa sakit) dan penyakit tertentu. Makalah ini ditulis berdasarkan hasil penelitian, pengalaman praktek dan kajian literatur tentang psikoterapi sebagai membuka hati, yang di dalamnya antara lain mencakup keterkaitan dengan tubuh melalui sensasi fisik berupa rasa sakit dan penyakit fisik.
References
Anonim. (2011). Follow Your Heart. http://www.therealessentials.com/followyourheart.html. Diakses 25 Juli 2011.
Cortright, B. (2007). Integral psychology: Yoga, growth, and opening the heart. New York: State University of New York Press.
Institute of HeartMath. (2002). The inside story: Understanding the power of feeling. Boulder Creek: HeartMath and Freeze-Frame, Institute of HeartMath.
McCraty, R & Tomasino, D. (2004). Heart rhythm coherence feedback: A new tool for stress reduction, rehabilitation, and performance enhancement. Prosiding the First Baltic Forum on Neuronal Regulation and Biofeedback, Riga, Latvia, 2- 5 November.
McCraty, R., Atkinson, M. & Tomasino, D. (2003). Modulation of DNA conformation by heart-focus intention. HeartMath Research Center, Institute of HeartMath Publication, 03(008), 1-6.
McCraty, R., Atkinson, M. & Tomasino, D. (2011).The Coherent Heart: Heart-Brain Interactions, Psychophysiological Coherence, and the Emergence of System-Wide Order. http://heartscience.wordpress.com/2008/09/09/new-insight-heart/. Diakses 25 Juli 2011.
McCraty, R., Atkinson, M. & Tomasino, D. (Eds.). (2001). The science of heart. Boulder Creek: HeartMath Research Center, Institute of HeartMath.
Pearson, M. & Wilson. H. (2009). Using expressive arts to work with the mind body and emotions: theory and practice. London: Jessica Kingsley Publishers
Schore, A. N. (1994). Affect regulation and the origin of the self: The neurobiology of emotional development. Hillsdale, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Totton, N. (2003). Body psychotherapy. Maidenhead: Open University Press
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hendro Prabowo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.