Manajemen Rasa Sakit Terhadap Cedera Lutut : Studi Kasus Terhadap Atlet Judo Indonesia di Sea Games 2009

Authors

  • Juriana Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5299

Abstract

Pengalaman yang melibatkan aktivitas dan tubuh seperti atlet bersifat sangat individual (individual differences). Selain memiliki karakteristik yang berbeda-beda, pengalaman atlet juga dipengaruhi oleh situasi spesifik yang sedang dihadapinya. Di dunia olahraga, aspek fisik adalah aspek yang menjadi perhatian utama, terutama ketika atlet mengalami cedera. Biasanya, berbagai problematik atau guncangan psikologis terjadi pada atlet yang mengalami cedera seperti kecemasan dan tidak percaya diri.
Kondisi atlet cedera sebagaimana dikemukakan di atas, ternyata ditunjukkan berbeda oleh seorang atlet Indonesia. Atlet judo dengan inisial B justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Ia mengalami cedera lutut yang parah dalam latihan persiapan menghadapi Sea Games 2009 di Laos. Meskipun merasa sakit, namun ia tidak mengeluh dan tetap percaya diri. Pada babak final, atlet luar biasa ini akhirnya memenangkan pertandingan dengan angka mutlak dan meraih medali emas, meskipun ia harus menggunakan kursi roda saat pulang ke tanah air karena sudah tidak mampu lagi untuk berjalan
Studi kasus ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa fenomena atlet B, bagaimana ia tetap memiliki kepercayaan diri yang tinggi, cara manajemen rasa sakit apa yang ia gunakan dan bagaimana karakteristik yang dimilikinya selama ini. Selain itu, studi kasus ini juga membahas social support yang mendukung dalam manajemen rasa sakit B.
Berdasarkan matrik manajemen rasa sakit dari Heil (1993), maka teknik yang digunakan atlet B untuk mengatasi rasa sakitnya akibat cedera adalah Pain Dissociation/Sport Association. Ketahanan atau kemampuan atlet B dalam mengatasi rasa sakit tidak terlepas dari pengaruh faktor kepribadian yang dimilikinya, yaitu self-efficacy atau dalam dunia olahraga lebih dikenal dengan sebutan sport-confidence (Vealey dan Knight dalam Horn, 2008). B juga mendapatkan social support dari sosok yang signifikan, sehingga dukungan sosial tersebut memberikan pengaruh yang positif (Sarafino, 2008).

References

Ballard, Robert. (2009). Physical and Mental Preparation for Elite Athletes. California : Sport Science Associates.

Bandura, Albert. (1997). Psychological Modeling, Conflicting Theories. Chicago : Atherton, Inc.

Corey, Gerald. (2003). Teori dan Praktek : Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Penerbit PT. Refika Aditama.

Feltz, D.L., Short, S.E., Sullivan, P.P., (2008). Self-Efficacy in Sport. USA : Human Kinetics, Inc.

Heil, John. (1993). Psychology of Sport Injury. United States of America : Human Kinetics Publishers.

Horn, T.S. (2008). Advances in Sport Psychology. 3rd edition. Ohio : Human Kinetics, Inc.

Sarafino, Edward P. (2008). Health Psychology, Biopsychological Interaction. Sixth Edition. United States of America : John Willey & Sons, Inc.

Satiadarma, Monty P.(2000). Dasar-dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Wibowo, Hardianto. (1995). Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Vealey, R.S., Hayashi, S.W., Giacobbi, P., & Garner-Holman, M. (1998). Sources of Sport-Confidence : Conceptualization and Instrument Development. Journal of Sport and Exercise Psychology, Vol.20, Halaman 54-80.

Singer, R.N., Murphey, M., Tennant, L.K. (1993). Handbook of Research on Sport Psychology. Canada : Maxwell MacMillan, Inc.

Downloads

Published

24-02-2025