PSIKOTERAPI PENYAKIT SOMBONG PERSPEKTIF AL-GHĀZALĪ

Abstract

Sombong merupakan penyakit yang berbahaya dalam pandangan Islam. Karena berhubungan dengan berbagai penyakit yang lain, seperti ‘ujub dan riyā. Serta merupakan bentuk kebodohan diri (jahl al-nafs) yang akan membawa pada penderitaan. Bahkan, sombong dapat mempengaruhi munculnya symptom. Tulisan ini ingin membahas bagaimana psikoterapi sombong dalam perspektif al-Ghazālī. Untuk mengetahui bagaimana psikoterapi penyakit sombong perspektif al-Ghazālī, penulis memfokuskan kajian literatur pada kitab Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn pada bab khusus bayān al-ṭarīq fī mu’ālijah al-kibr wa iktisāb al-tawādu’ lahū (penjelasan mengenai terapi sombong dan upaya mencapai tawadu). Secara garis besar, al-Ghazālī menerangkan bahwa ada dua tahap (maqāmān) pengobatan penyakit sombong.Tahap pertama adalah dengan “mencabut akar” penyakit sombong dari dalam hati. Kedua, dengan melawan segala sesuatu yang menjadi sebab kesombongan. Pendekatan psikoterapi al-Ghazālī menekankan pada integrasi terapi ilmu dan amal (bi al-qalb wa al-jawāriḥ). Selain itu, pendekatan terapi qur’ānī sangat kental dalam proses psikoterapi. Dengan dasar tersebut, penulis mencoba merumuskan tahapan psikoterapi sombong. Hasil tulisan ini dapat dijadikan dasar untuk merumuskan modul psikoterapi sombong dengan lebih terperinci. Secara praktis, beberapa temuan dapat dilakukan seperti terapi perenungan Qur’ānī untuk mencabut sifat sombong dari dalam diri.