KETERKAITAN ANTARA SELF-ESTEEM DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP PERNIKAHAN PADA SISWA SMPN X, Y, Z KABUPATEN MALANG

Authors

  • Veny Mulyani Fakultas Psikologi, Universitas Bunda Mulia Jakarta
  • Devi Jatmika Fakultas Psikologi, Universitas Bunda Mulia Jakarta

https://doi.org/10.33476/knpk.v1i1.5228

Keywords:

Harga Diri Remaja, Orientasi Masa Depan Terhadap Pernikahan Remaja, Pernikahan Usia Dini

Abstract

Situasi sosial mengenai penikahan dini remaja di Malang yaitu di bawah usia 18 tahun terus meningkat. Hal ini dikarenakan fenomena perilaku seksual bebas menjadi hal yang umum di kalangan remaja awal di Malang. Harga diri remaja awal masih berkembang dan menjadi masalah karena mereka cenderung terikat pada penerimaan orang lain. Masa remaja merupakan masa seseorang memikirkan orientasi masa depannya yang mencakup orientasi bidang pendidikan, karir, dan pernikahan yaitu orientasi masa depan, namun fenomena menikah dini sangat memprihatinkan untuk anak remaja di Malang. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana harga diri remaja di Malang dan orientasi masa depan di bidang pernikahan dan hubungan kedua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah pada pelajar SMP dari tiga sekolah, yaitu SMPN X Kecamatan Wajak, SMPN Y di Kecamatan Tumpang, dan SMPN Z di Kecamatan Poncokusumo. Jumlah sampel diperoleh sebanyak 345 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian korelasi. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien (r) sebesar 0,247 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara harga diri dengan orientasi masa depan dengan kekuatan korelasi lemah. Dari ketiga kecamatan memiliki gambaran self-esteem dan orientasi masa depan di bidang pernikahan yang berbeda-beda.

References

BkkbN. (2012). Kajian Pernikahan Dini Pada Beberapa Provinsi di Indonesia: Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional: Jakarta.

Casmini. (2002). Pernikahan Dini (Perspektif Psikologi dan Agama. Aplikasia, Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 3(2), 45-57.

Chen, P & Vazsonyi, A.T. (2013). Future orientation, school contexts, and problem behaviors: A multilevel study. Journal Youth Adolescence,42, 67-81.

Gandaputra, A. (2009). Gambaran Self-esteem Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi, 7(2), 52-70.

Gravetter, F..J. & Forzano, L.B. (2012). Research methods for the behavioral sciences. USA: Wadsworth Cengage Learning.

Guindon, M.H. (2010). Self-esteem across the lifespan: Issues and interventions. New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Hadi, S. (2013). Angka Pernikahan Dini dan Perceraian di Kota Malang Meningkat. Diunduh pada tanggal 12 April 2015 dari surabaya.tribunnews.com/2013/10/16/angka-pernikahan-dini-dan-perceraian-di-kota-malang-meningkat

Hapra Indo. (2013). Pernikahan Dini di Kabupaten Malang Meningkat. Diunduh pada tanggal 24 April 2015 dari hapraindonesia.co/2013/05/pernikahan-dini-di-kabupaten-malang.html.

Juhaeriah, J. & Syaharani, I. (2014). Hubungan Usia Pernikahan (16-20 tahun) dengan Konsep Diri Pada Remaja Wanita di Desa Langensari Wilayah Kerja Puskesmas Blanakan Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang. JurnaL Kesehatan Priangan, 1(3), 107-182.

Lestari, E. (2014). Hubungan Orientasi Masa Depan dengan Daya Juang Pada Siswa-siswi Kelas XII SMA Negeri 13 Samarinda Utara. eJournal Psikologi, 2(3), 314-326.

Maha, A.(2013). The future orientation of arab adolescents with intellectual disabilities and their parents regarding their future. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 82, 841 - 851.

Marwati, E. (2013). Pelatihan Berpikir Optimis untuk Meningkatan Harga Diri Pada Remaja di Panti Asuhan. Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Mardani. (2013). Angka Pernikahan Dini di Malang Tinggi Pemkab “Putar Otak”.Diunduh pada tanggal 24 April 2015 dari merdeka.com/peristiwa/angka-pernikahan-dini-di-malang-tinggi-pemkab-puta r-otak. html.

Mruk, J.C. (2006). Self-esteem research, theory, and practice:Toward a positive psychology of self-esteem. (Ed. Ke-3). New York: Springer Publishing Company.

Mazibuko, M.E. & Tlale, L.D.N. (2014). Adolescents’ future orientation as a remedy for substance abuse: An ecosystemic view. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER Publishing, Rome-Italy, 5(2), 69-78.

Nurmi, J.E., Poole, M.E., & Kalakoski, V. (1994). Age differences in adolescent future-oriented goals, concern, and related temporal extension in different sociocultural contexts. Journal of Youth and Adolescence, 23(4), 471-487.

Republik Indonesia. (1974). Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 1974, No. 1. Sekretariat Negara. Jakarta.

Santrock, J.W. (2003). Adolescent: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Seginer, R. (2003). Adolescent future orientation: An integrated cultural and ecological perspective. Online reading in Psychology and Culture, 6(1), 1-13.

Seginer, R. (2009). Future orientation: development and ecological perspectives. New York: Springer.

Widodo, A.S. & Pratitis, N.T. (2013). Harga Diri dan Interaksi Sosial Ditinjau dari

Status Ekonomi Orangtua. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2), 131-138.

Yusuf, L. & Bagus, R.C. (2012). Harga Diri Pada Remaja Menengah Putri di SMA Negri 15 Kota Semarang. Jurnal Nursing Studies, 1(1), 225-230.

Downloads

Published

18-02-2025