Pengaruh Tingkat Kecemasan Terhadap Keluhan Nyeri Lambung pada Mahasiswa FK YARSI 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i7.4410
Abstrak
Nyeri lambung merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Terdapat beberapa jenis nyeri lambung yang meliputi gastritis, GERD, dan dispepsia. Prevalensi dispepsia di Indonesia adalah 49,75% dan secara global sebesar 10-40%, berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2017, gastritis di Indonesia berjumlah 30.154 kasus (4,9%), dan di Indonesia Prevalensi GERD sudah mencapai 27,4%. Salah satu faktor terjadinya keluhan nyeri lambung adalah kecemasan. Kecemasan dapat mengakibatkan nyeri lambung dengan mengaktivasi emotional motoric system (EMS) yang berpusat di sistem saraf pusat (SSP). Hal tersebut menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung dan mengganggu motilitas lambung yang mengakibatkan adanya keluhan nyeri lambung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian diambil secara acak dari mahasiswa/i FK YARSI angkatan 2020. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Zung-self Anxiety Rating Scale dan Gastrointestinal Symptoms Rating Scale untuk melihat pengaruh antara dua variabel. Pada penelitian ini didapatkan jumlah responden yang tidak mengalami kecemasan sebanyak 45.1%, kecemasan ringan 45.1%, kecemasan sedang 9.9%, dan kecemasan berat 0%. Pada pengelompokan gangguan gastrointestinal, data didominasi oleh sindroma diare dengan jumlah 49.3%. Hasil uji regresi logistik multinominal menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan antara kecemasan terhadap nyeri lambung (p-value = 0.000). Berdasarkan Hasil penelitian mengenai pengaruh tingkat kecemasan terhadap keluhan nyeri lambung pada mahasiswa FK YARSI 2020, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada mahasiswa FK YARSI 2020 yang mengalami kecemasan terhadap nyeri lambung.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Raihan Ardi, Titiek Djannatun, Firman Arifandi, Eri Dian Maharsih
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.