Hubungan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
Abstrak
Kebiasaan sarapan menjadi masalah pada anak dan kalangan muda salah satunya adalah kemampuan konsentrasi belajar menjadi tidak optimal. Dengan tidak sarapan pagi, kadar glukosa dalam darah kurang terpenuhi sehingga kerja otak dan daya berpikir akan menurun. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk membangun kebiasaan sarapan pagi, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi dan intelektual. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan observasional analitik dan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 68 responden. Sampel dipilih melalui teknik simple random sampling. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dan diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2020 memiliki kebiasaan sarapan pagi yang kurang baik dan tingkat konsentrasi belajar berada di kategori sedang. Hipotesis menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa. Islam mengajarkan bahwa untuk menjalani hidup yang baik dan sehat, seseorang harus menjaga pola makan yang bergizi dengan tidak berlebihan namun memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan intelektual.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Debrin Gradischerline, Retno Kuntarti, Siti Nur Riani

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.