Hubungan Stres Kerja dengan Coping Mechanism pada Guru Perempuan Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Cipayung
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i11.4299
Abstrak
Guru perempuan menghadapi beban kerja yang tinggi, seperti mengajar, tugas administratif, dan tanggung jawab tambahan, sehingga rentan terhadap risiko stres kerja. Upaya mengelola stres dengan menggunakan coping mechanism sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan fisik dan mental, penurunan produktivitas, dan sindrom burnout. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sample penelitian berjumlah 120 orang yang dihitung dengan rumus Slovin. Pemilihan sample menggunakan metode non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisa data pada penelitian ini melibatkan Analisa univariat dan Analisa bivariat dengan melakukan uji statistic spearman rank. Didapatkan rentang usia responden terbanyak adalah usia 31-40 tahun. Mayoritas responden berada pada taraf stres sedang dan menggunakan mekanisme koping sedang. Rata-rata responden menggunakan problem-focused coping. Penyebab stres kerja yang dialami oleh para guru perempuan Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Cipayung didominasi oleh faktor beban kerja kuantitas, beban kerja kualitas, dan tanggung jawab untuk orang lain. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat stres kerja dengan coping mechanism. Coping mechanism berkorelasi negatif dengan stres kerja, dimana jika coping mechanism semaking tinggi, maka stres kerja yang dialami semakin rendah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada responden dengan mekanisme koping rendah seluruhnya mengalami stres kerja berat.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Bening Puspa Murti, Dini Widianti, Siti Nur Riani
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.