Hubungan Usia dan Kejadian Kanker Servik: Study Cross-Sectional Retrospektif dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i11.4295
Abstrak
Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering ditemui pada wanita dan merupakan penyebab kematian ke-4 pada wanita diseluruh dunia. Mayoritas Wanita yang didiagnosis terkena kanker serviks berusia antara 35-44 tahun. Kanker serviks disebabkan oleh berbagai faktor yaitu, usia, pasangan seksual dan penggunaan pil kontrasepsi oral. Dalam pandangan agama Islam, berganti-ganti pasangan seksual termasuk dalam perbuatan zina. Islam melarang seseorang untuk mendekati perbuatan zina karena hal ini dapat mendatangkan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubung antara usia dengan kejadian kanker serviks. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan form patologi anatomi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2022. Uji Pearson Chi square digunakan untuk analisis statistik. Kriteria signifikansinya adalah nilai p jika p≤0,05 berarti signifikan secara statistik. Hasil: Sebanyak 48 kasus kanker serviks dengan komposisi mayoritas pada usia ≥40 tahun dengan kasus mayoritas adalah karsinoma sel skuamosa pada semua kategori usia, tetapi tidak bermakna secara statistik (p=0,656), yaitu <40 tahun sebesar 85,7% dan ≥40 tahun sebesar 70,7%. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara usia dan kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2023. Dalam pandangan Islam, berganti-ganti pasangan seksual dalam Islam merupakan perilaku yang dilarang.
Background: Cervical cancer is one of the most common types of cancer in women and is the 4th cause of death in women throughout the world. The majority of women diagnosed with cervical cancer are aged between 35-44 years. Cervical cancer is caused by various factors, namely, age, sexual partners, and use of oral contraceptive pills. In the view of Islam, changing sexual partners is considered an act of adultery. Islam prohibits someone from approaching adultery because this can cause disease. This study aims to determine the relationship between age and the incidence of cervical cancer. Method: This research is a quantitative descriptive study using the anatomical pathology form at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital for 2013-2022. Pearson Chi square test was used for statistical analysis. The significance criterion is the p value if p≤0.05 means statistically significant. Results: A total of 48 cases of cervical cancer with the majority composition aged ≥40 years with the majority of cases being squamous cell carcinoma in all age categories, but this was not statistically significant (p=0.656), namely <40 years at 85.7% and ≥40 year by 70.7%. Conclusion: There is no relationship between age and the incidence of cervical cancer at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital in 2013-2023. In the Islamic view, changing sexual partners in Islam is prohibited behavior.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Nurul Alfia, Nunung Ainur Rahmah, Al Ichsan, Siti Nur Riani
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.