Hubungan antara Kadar Feritin dan Ret-He pada Pasien Anemia Defisiensi Besi di RS. Siloam Semanggi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i9.4251
Abstrak
KATA KUNCI
Anemia Defisiensi Besi, Feritin, Ret-He
ABSTRAK
Prevalesi anemia di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2018 cukup tinggi yaitu 48,9%. Dari data tersebut menggambarkan kurangnya cadangan besi dalam tubuh sehingga dapat melimbulkan anemia defisinsi besi. WHO mendefinisikan nilai normal kadar hb dibawah 130 g/L pada pria di atas 15 tahun, di bawah 120 g/L pada wanita di atas 15 tahun. Parameter skrining dan pemeriksaan laboratorium untuk ADB dapat dilakukan dengan pemeriksaan hematologi dan biokimia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk melihat hubungan kadar feritin dan Ret-He yang digunakan sebagai pemeriksaan anemia defisiensi besi di RS. Siloam Semanggi. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif, yaitu rekam medis pasien anemia defisiensi besi yang melakukan pemeriksaan feritin dan Ret-He. Total pasien yang di dapatkan sebanyak 34 pasien. Didapatkan hasil peneriksaan pada pasien anemia defisiensi besi berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa laki – laki lebih banyak (55,9%), sedangkan perempuan lebih sedikit (44,1%). Pada hasil pemeriksaan kadar feritin dan Ret-He didapatkan bahwa kelompok feritin yang memiliki kadar normal sebanyak (2,9%) dan yang memiliki kadar rendah sebanyak (97,1%). Pada kelompok Ret-He yang memiliki kadar normal sebanyak (2,9%) dan yang memiliki kadar rendah sebanyak (97,1%). Sehingga dalam pemeriksaannya didapatkan bahwa kadar feritin normal dan Ret-He normal sebanyak (2,9%). Sedangkan yang memiliki kadar feritin rendah dan Ret-He rendah sebanyak (97.1%).
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Citra Belia, Endah Purnamasari, Firman Arifandi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.