Hubungan antara Tingkat Stres dengan Kejadian Acne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2021 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i4.4189
Abstrak
Pendahuluan: Penyakit pada kulit yang sering timbul pada usia peralihan menuju dewasa ialah Acne vulgaris yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik. Salah satu faktor ekstrinsiknya ialah stres. Stres merupakan keadaan di bawah tekanan yang dapat mempengaruhi mental seseorang dan dapat dialami segala kalangan usia termasuk mahasiswa. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara stres dan kejadian Acne vulgaris. Dalam Islam, stres diartikan sebagai cobaan yang diberikan Allah SWT. Ketika mengalami stres, sudah seharusnya sebagai umat Islam berusaha untuk mengelola stres tersebut agar kedepannya tidak menimbulkan penyakit maupun keburukan terhadap diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres terhadap kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa FK YARSI Angkatan 2021. Metodologi: Penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional pada mahasiswa FK YARSI Angkatan 2021 dengan jumlah sampel minimal 150. Data primer diambil menggunakan kuesioner Perceived Stres Scale (PSS-10) dan lembar observasi Acne vulgaris. Data akan dianalisis secara univariat dan bivariat pada SPSS menggunakan uji Chi-Square dengan p-value <0,05. Hasil: Analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat stres sedang (77,9%) dan memiliki Acne vulgaris (50,6%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat stres dengan kejadian Acne vulgaris (p>0,05). Simpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat stres dan kejadian Acne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2021.
Introduction: Skin diseases that often arise in the transitional age to adulthood is Acne vulgaris which can be influenced by several intrinsic and extrinsic factors. One of the extrinsic factors is stress. Stress is an underpressure condition that can affect person's mentality and can be experienced by all ages including students. Previous research suggests that there is a significant relationship between stress and the incidence of Acne vulgaris. In Islam, stress is defined as a trial given by Allah Almighty. When experiencing stress, Muslims should manage the stress so that it does not cause disease or harm to themselves. This study aims to determine the relationship between the level of stress on the incidence of Acne vulgaris in students of FK YARSI 2021 and their views according to Islam. Methodology: Analytical quantitative research with a cross-sectional approach on students of FK YARSI 2021 with a minimum sample number of 150. Primary data were taken using the Perceived Stress Scale (PSS-10) questionnaire and the Acne vulgaris observation sheet. Data will be analyzed univariately and bivariately on SPSS using Chi-Square test with p-value <0.05. Results: Univariate analysis showed that the majority of respondents had moderate stress levels (77.9%) and had Acne vulgaris (50.6%). Bivariate analysis showed that there was no relationship between stress level with the incidence of Acne vulgaris (p>0.05). Conclusion: There is no significant relationship between stress levels and the incidence of Acne vulgaris in Students of FK YARSI 2021.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Qurratul Ain, Endang Purwaningsih, Ali Ma’sum Ali Ma’sum
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.