Hubungan Merokok dengan Kejadian Kanker Laring di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2019-2022 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i5.4081
Abstrak
Pendahuluan : Kanker laring menempati urutan kedua setelah kanker rongga mulut pada keganasan kepala dan leher di seluruh dunia. Kanker laring lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Hal tersebut berkaitan dengan durasi perilaku merokok. Asap rokok mengandung bahan kimia dan kasinogen, karsinogen yang paling berbahaya adalah nitrosamin, hidrokarbon polisiklik aromatik, dan amina aromatik yang berpotensi merusak DNA. Dalam Islam merokok dianggap sebagai perilaku yang tidak dainjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan dan membahayan kesehatan.
Metodologi : Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif secara analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional. Didapatkan 34 sampel yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan teknik total population sampling. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien kanker laring di Departemen THT-KL RSPAD Gatot Soebroto pada tahun 2019 – 2022, selanjutnya data dinalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil : Penderita kanker laring di RSPAD Gatot Soebroto didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki (88.2%) dan berusia 61-70 tahun(41.2%). Stadium kanker laring yang paling banyak ditemukan adalah stadium IV (61,8%), sebagian besarnya memiliki riwayat merokok (64,7%), dan tidak ditemukan faktor risiko lain selain merokok. Analisis bivariat mengenai hubungan antara merokok dengan kanker laring berdasarkan hasil uji chi-square dengan mengambil nilai Fisher’s exact didapatkan p value sebesar 0,025 (p<0,05).
Kesimpulan : Dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian kanker laring dan juga merokok bertentangan dengan maqashid syariah yang berarti lalai dalam memelihara jiwa, keturunan, dan harta.
Kata Kunci : Kanker laring, karsinoma laring, merokok
Introduction : Laryngeal cancer ranks second after oral cavity cancer in head and neck malignancies worldwide. The risk of laryngeal cancer is greater in men than women and with age. This is related to the duration of smoking behavior. Cigarette smoke contains contains chemicals and casinogens, the most dangerous carcinogens are nitrosamines, polycyclic aromatic hydrocarbons and aromatic amines that have the potential to damage DNA. In Islam, smoking is considered a behavior that is not recommended because it can cause damage and endanger health.
Methodology : This research is a quantitative analytical observational with a cross-sectional approach. There were 34 samples taken using the purposive sampling method with total population sampling technique. The type of data in this study uses secondary data in the form of medical records of laryngeal cancer patients at the ENT-KL Department of Gatot Subroto Army Central Hospital (RSPAD) in 2019 - 2022, then the data was analyzed univariately and bivariately.
Results : Patients with laryngeal cancer at Gatot Soebroto Army Hospital (RSPAD) were dominated by male respondents (88.2%) and aged 61-70 years (41.2%). The most common stage of laryngeal cancer is stage IV (61.8%), most of them have a history of smoking (64.7%), and no other risk factors other than smoking were found. Bivariate analysis of the relationship between smoking and laryngeal cancer based on the results of the chi-square test by taking Fisher's exact value obtained a p value of 0.025 (p <0.05).
Conclusion : From this study it was found that there is a relationship between smoking with the incidence of laryngeal cancer and also smoking is contrary to the maqashid of Sharia which means neglecting one's life, offspring and property.
Keyword : Laryngeal cancer, laryngeal carcinoma, smoking behavior
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nabiilah Ayu Anisah, Hastuti Rahmi, Firman Arifandi, Gunterus Evans, Aryenti
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.