Hubungan Kepadatan Parasit Malaria dengan Jumlah Trombosit pada Penderita Malaria di Kecamatan Cempaka
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i1.3805
Abstrak
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan disebarkan ke manusia lewat gigitan nyamuk betina Anopheles yang telah terinfeksi. Kepadatan parasit malaria adalah jumlah parasit malaria dalam setiap mikroliter darah pasien yang terinfeksi. Pada penderita malaria, terjadi peningkatan antibodi antiplatelet IgG yang menyebabkan fagositosis trombosit dan menyebabkan turunnya jumlah trombosit dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepadatan parasit malaria dengan jumlah trombosit pada penderita malaria di Kecamatan Cempaka. Jenis penelitian ini yaitu Survey Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan jumlah populasi dan jumlah sampel sebanyak 17 sampel dengan teknik sampling Total Sampling. Variabel kepadatan parasit malaria didapat dari pemeriksaan mikroskopis malaria dengan sampel darah vena. Variabel jumlah trombosit didapat dari pemeriksaan trombosit metode Hematology Analyzer. Pada responden didapatkan kepadatan parasit yaitu 195- 67.883 parasit/uL dengan rata-rata 17.527 parasit/uL. Jumlah trombosit 58.000- 321.000 sel/uL dengan rata-rata 156.235 sel/uL. Berdasarkan uji statistik metode Spearman, didapatkan p value= 0,031 dengan koefisien korelasi -0,525 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kepadatan parasit malaria dengan jumlah trombosit pada penderita malaria di Kecamatan Cempaka. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kepadatan pada 17 orang responden adalah 195-67.883 parasit/uL, jumlah trombosit 58.000-321.000 sel/uL, dan terdapat hubungan antara kepadatan parasit dan jumlah trombosit pada penderita malaria di Kecamatan Cempaka. Saran kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan variabel eritrosit.
KEYWORDS Malaria, Platelets, Parasite Density
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Aschale, Y., Mengist, A., Bitew, A., Kassie, B., & Talie, A. (2018). Prevalence of malaria and associated risk factors among asymptomatic migrant laborers in West Armachiho District, Northwest Ethiopia. Res Rep Trop Med, 9, 95-101
Ayu S. P. R. & Permana, K. A. W. (2020). Korelasi Antara Kepadatan Parasit Dengan Status Hematologi Pada Penderita Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. JK Unila, 4(2), 117-121
Bhandary, N, Vikram, G. S. & Shetty, H. Thrombocytopenia in Malaria: A Clinical Study. Biomedical Research. 2011;22(4):489-491.
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Malaria – About Malaria – FAQs. Diakses 17 September 2022.
Chaudhary P, Kumar G, Kaur S, et al. Mechanisms of Thrombocytopenia in Malaria. Indian J Hematol Blood Transfus. 2016;32(4):398-407
Dacie, S. J. V. & Lewis, S. M. (2010). Practical Haematology. 7th ed. Longman Singapore Publisher ltd. Singapore.
Darmawansyah, Habibi, J. & Ramlis, W. R. (2019). Determinan Kejadian Malaria (Kajian Epodemiologi di Daerah Wabah). J Ilmu Kesehat Masy. 2019;08(03):136–42.
Essendi, W. M., Vardo-Zalik, A. M., Lo, E., Machani, M. G., Zhou, G., Githeko, A. K. , & et al. (2019). Epidemiological risk factors for clinical malaria infection in the highlands of Western Kenya. Malar J. 18(211), 1–7
Gandasoebrata, R. (2013). Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta: Dian Rakyat.
Harijanto, PN. 2000. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi klinis, dan Penanganan. Jakarta: EGC.