Hubungan Konsumsi Protein Hewani Anak Usia 4-6 Tahun terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) pada TK Al-Muhajirin Bekasi dalam Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v2i7.4161
Abstract
Malnutrisi atau gizi buruk merujuk pada kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi, ketidakseimbangan nutrisi esensial, atau gangguan dalam pemanfaatan nutrisi. Ditandai oleh ketidaksesuaian berat dan tinggi badan anak dengan umur tertentu, diukur dengan indeks BB/U yang kurang dari -3 sesuai standar deviasi WHO, sedangkan pada anak yang mengalami obesitas, standar deviasi lebih dari +1. Anak yang mengonsumsi protein hewani berkualitas memiliki risiko yang lebih rendah mengalami masalah gizi, seperti stunting. Protein yang berasal dari hewan memiliki keunggulan dibandingkan dengan protein nabati. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah terdapat hubungan konsumsi protein hewani pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Muhajirin. Metode penelitian yang diterapkan adalah analisis cross-sectional. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling yang disederhanakan melalui rumus Slovin. Data dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner food recall, dan data indeks mass tubuh. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji fisher exact dengan nilai signifikansi p<0,05. Dari hasil penelitian ini, ditemukan sampel sebanyak 32 individu dengan hasil kategori IMT/U normal 13 orang dengan persentasi 40.6%. Kategori kurang sebanyak 8 orang dengan persentasi 25%, sedangkan kategori lebih sebanyak 11 orang dengan presentasi 34.4%. Berdasarkan uji fisher exact, diperoleh nilai p sebesar 0,344. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi protein hewani dengan indeks mass tubuh anak usia 4-6 tahun pada TK Al-Muhajirin.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 virjinea hawani rein, Nur Asiah, Firman Arifandi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.