Perbandingan Kadar Amilum pada Nasi Putih Baru Matang dengan Nasi Putih yang Disimpan dalam Penanak Nasi dengan Berbagai Variasi Waktu menggunakan Uji Iodida

Authors

  • Syifa Mutiara Sabri Universitas YARSI
  • Yurika Sandra Universitas YARSI

https://doi.org/10.33476/jmj.v2i9.4142

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus adalah suatu kondisi kesehatan yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah melampaui batas normal, yang secara signifikan terkait dengan pola konsumsi makanan, khususnya sumber karbohidrat yang melimpah dalam kelompok serelia seperti beras. Beras, yang selanjutnya diolah menjadi nasi, merupakan jenis karbohidrat yang tersedia dan dapat menyebabkan peningkatan cepat kadar gula darah. Masyarakat cenderung lebih menyukai nasi yang disajikan dalam keadaan panas, dan seringkali nasi disimpan untuk kemudian dipanaskan kembali saat akan dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis nasi yang memiliki kandungan amilum terbaik dalam pencegahan diabetes melitus. Metode: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental in vitro dengan membagi sampel menjadi kelompok 0, 4, 12, dan 24 jam. Kemudian, sampel ini diuji untuk mengukur kadar amilum menggunakan uji iodida, dan hasil data dianalisis menggunakan uji T-test untuk mengevaluasi perbandingan kadar amilum. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar amilum pada nasi baru matang sebesar 12,60% lebih tinggi dibandingkan nasi yang disimpan dalam penanak nasi dengan berbagai variasi waktu 4 jam, 12 jam, 24 jam sebesar 11,73%, 10,77%, dan 9,80%. Selanjutnya, hasil analisis uji T-test menunjukkan bahwa nilai p-value < 0,05. Kesimpulan: Dari temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat amilum pada nasi yang baru dimasak lebih tinggi dibandingkan dengan nasi yang disimpan dalam penanak nasi.

Downloads

Published

02-12-2024

Issue

Section

Articles