Hubungan Penggunaan Sabun Pembersih Kewanitaan Terhadap Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Universitas Yarsi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
https://doi.org/10.33476/jmj.v1i7.3246
Abstract
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia kejadian keputihan banyak dialami oleh para remaja usia produktif, dikarenakan terdapat kebiasaan sejak remaja yang berperilaku buruk dalam menjaga kebersihan organ genetalianya. Kebanyakan wanita menggunakan sabun pembersih kewanitaan untuk memberikan aroma yang wangi, dan juga untuk mencegah terjadinya keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemakaian sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian leukorrhea pada mahasiswi Universitas Yarsi dan tinjauannya dalam agama Islam. Dalam agama Islam leukorrhea atau dikenal sebagai ifrazat hukumnya diperdebatkan antara najis dan juga tidak najis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 84 responden mahasiswi Universitas Yarsi. Penetapan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Analisis statistik penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan menggunakan SPSS edisi 26. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil 71,4% responden memiliki tingkat pengetahuan mengenai sabun pembersih kewanitaan yang cukup, responden yang tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan setiap bulannya 76,0% mengalami leukorrheafisiologis, 74,1% mahasiswi yang menggunakan sabun pembersih kewanitaan dalam kategori setiap hari mengalami leukorrhea patologis. Setelah menggunakan sabun pembersih kewanitaan dalam kategori sering sebanyak 1-3 kali per bulan dengan leukorrhea yang meningkat berjumlah 70,0%. Terdapat hubungan antara frekuensi pemakaian sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian leukorrhea. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan sabun pembersih kewanitaan dapat mempengaruhi jenis dan timbulnya leukorrhea, dimana terdapat resiko timbulnya jenis leukorrheapatologis pada mahasiswi yang sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan. Dalam agama Islam menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan terutama dalam menjaga alat reproduksi wanita.
References
Al-Qur’an dan terjemahan. Kementrian Agama Republik Indonesia. 2018.
Agustina. A. 2021. Perspektif Hadis Nabi Saw Mengenai Kebersihan Lingkungan. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), p.96-104.
Al-Majmu’ (2/570)
Anam Khairul., 2016. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Perspektif Islam. Jurnal Sagacious, 3(1), p.67-78.
Auliya. A., Muftiyanto. R.T.N., Priyono. P.K. 2017. Relations With Use Of Soap Cleaning Womanhood Whitish In Women Of Childbearing Age Events In The Kadirejo Karanganom Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), p.1-10.
Batubara. A.R., Rahmayani. 2022. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Keputihan (Flour Albus) pada remaja Putri di Pesantren Modern Al-Zahrah Bireuen. Journal of Healtcare Technology and Medicine, 8(2), p.1435-1446.
Cholifah. R.D.N., Amelia. P.K., Azizah. N. 2021. Pemakaian Sabun Antiseptik dengan Kejadian Keputihan Use Of Antiseptic Soap With Vaginal Discharge. Midwiferia. Jurnal Kebidanan, 7(2), p.85-92.
Dewi. R., 2019. Konsep Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam al-Qur’an. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 10(2), p.248-272.
Elkarimah. M.F., 2016. Kajian Al-Quran dan Hadits Tentang Kesehatan Jasmani dan Ruhani. Kajian al-Quran dan Hadits tentang Kesehatan, 15(1), p.105-126.
Hasan. A.Y., 2006. Textbook of Transfer of Islamic Science to the West. UK : Fondation for Science Technology and Civilisation, p.25.