HUBUNGAN Hb PRA-TRANSFUSI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN TALASEMIA  MAYOR

Authors

https://doi.org/10.33476/jky.v31i1.2856

Keywords:

? thalassemia major, Pre-transfusion Hb, Quality of life

Abstract

Penyakit talasemia merupakan penyakit genetik terbanyak di dunia yang saat ini sudah dinyatakan sebagai masalah kesehatan dunia. Pengobatan paling optimal untuk talasemia β mayor adalah transfusi darah seumur hidup untuk mempertahankan kadar Hb. Kadar Hb pra-transfusi yang rendah berhubungan dengan adanya beberapa gejala seperti kelelahan, kelemahan umum, dan penurunan status mental serta memengaruhi kualitas hidup masing-masing domain, yaitu domain fisik, psikis, sekolah dan sosial. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan desain penelitian cross sectional dan cara penetapan sampel menggunakan purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah 78 pasien talasemia b mayor dengan rentang usia 2-18 tahun di RSUP Fatmawati Jakarta dan telah memenuhi kriteria inklusi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah rekam medis dan lembar kuesioner PedsQL dan kemudian dianalisis menggunakan program SPSS versi 23. Responden pada penelitian ini memiliki kadar Hb pra-transfusi pada kategori buruk sebanyak 50 responden (64,1%) dengan rerata Hb adalah 8,7 g/dl  1,1. Rerata total kualitas hidup pada penelitian ini adalah 53,2 dan termasuk dalam kategori buruk. Berdasarkan uji chi square didapatkan hubungan bahwa responden dengan kadar Hb pra-transfusi pada kategori buruk cenderung memiliki skor domain fisik dengan kategori buruk pula berdasarkan kuesioner menurut anak, yaitu sebanyak 23 responden (34,3%) dengan p-value sebesar 0,010. Terdapat hubungan positif bermakna antara kadar hemoglobin pra-transfusi dengan rerata nilai kualitas hidup pada domain fisik pasien talasemia ß mayor.

References

Aji, D. N., Silman, C., Aryudi, C., Cynthia, et al., 2009. Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Thalassemia Mayor di Pusat Thalassemia Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM. Sari Pediatri, 11(2), pp. 85-9.

Andi, M., 2013. Pengobatan dalam Islam. Disertasi Magister. Makassar: UIN Alauddin Makassar, pp. 63-84.

Agung, L., 2012. Hubungan Lama Sakit Terhadap Kualitas Hidup Anak Penderita Thalassemi Di RSUD DR. Moewardi. [Internet]. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31252 [Accessed 28 Oktober 2020].

Brown, L. dan Seid, M., 2004. The Healthy Families Program Health Status Assesment (Pedsql) Final Report. CA: Managed Risk Medical Insurance Board.

Bulan, S., 2009. Factor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Anak Thalassemia Beta Mayor. Jurnal Universitas Diponegoro.

Catlin, A. J., 2003. Thalassemia : The Fact And The Controversies. Pediatric Nursing, 29(6), pp. 447-51.

Dewi, S., 2009. Karakteristik Thalasemia Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. USU Repository, pp. 10-12.

Fung, A., Low, L., Ha, S., dan Lee, P., 2008. Psychological Vulnerability and Resilience in Children and Adolescents with Thalassaemia Major. HK J Paediatr, 13(4), pp. 239-52.

Ghorashi, Z. dan Ahari., 2007. Study Of Hemoglobin And Hematocrit Level In Thalassemia Major Patients Before And After Transfusion. Pak Paed J, 13(3), pp. 132-6.

Hoffbrand, A. V. dan Moss, P. A. H., 2013. Talasemia. In: F. Sandra, eds. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta: EGC, pp. 84-98.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2015. Penilaian Kualitas Hidup Anak : Aspek Penting Yang Sering Terlewatkan. [internet]. Available from : https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penilaian-kualitas-hidup-anak-aspek-penting-yang-sering-terlewatkan [Accessed 25 Oktober 2020].

Ismail, A., Campbell, M. J., Ibrahim, H. M., dan Jones, G. L., 2006. Health Related Quality Of Life In Malaysian Children With Thalassemia. NCBI, 4(39).

Isworo, A., Setiowati, D., dan Taufik, A., 2012. Kadar Hemoglobin, Status gizi, Pola Konsumsi Makanan dan Kualitas Hidup Pasien Talasemia. Jurnal Keperawatan Soedirman, 7(3), pp. 183-9.

Katyal, S., Khurana, A., dan Marwaha, R., 2006. Psychosocial Burden in Thalassemia. The Indian Journal of Pediatrics, 73(10), pp. 877-80.

Karande, S. dan Kulkarni, M., 2005. Poor School Performance. The Indian Journal of Pediatrics, 72(11), pp. 961-7.

Kemenkes RI, 2018. Thalassemia. [Internet]. Available from : https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/kmk12018.pdf [Accessed 18 November 2019].

Khurana, A., Katyal, A., dan Marwaha, R. K., 2006. Psychosocial Burden In Thalasemia. Indian Journal of Pediatrics, 73(10), pp. 877–880.

Lawrence, M. T., Stephen J. M., dan Maxine, A. P., 2004. Current Medical Diagnosis & Treatment. In: Damon, L. dan Andreadis. C. B., eds. Blood Disorders. USA: McGraw-Hill/Appleton & Lange, pp. 1.199-209.

Mariani, D., Rustina, Y., dan Nasution Y., 2014. Analisis Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Anak Talasemia Beta Mayor. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(1), pp. 1-10.

Marnis, D., Indriati, G., dan Nauli, F.A., 2018. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal keperawatan sriwijaya, 5(2), pp. 31-42.

Nikmah, M. dan Mauliza., 2018. Kualitas Hidup Penderita Talasemia berdasarkan Instrumen Pediatric Quality of Life Inventory 4.0 Generic Core Scales di Ruang Rawat Anak Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara. Sari Pediatri, 20(1), pp. 11-16.

Notoatmojo, S., 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmojo, S., eds. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta, pp. 142-9.

Putra, A., Darussalam, D., dan Zanaria, T. M., 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Sekolah Pada Pasien ?-Thalassemia Mayor Di Rsud Dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Medisia, 2(4), pp. 28-34.

Pranajaya, R. dan Nurchairina., 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan, 12(1), pp. 130-39.

Rejeki, D. S. S., Nurhayati, N., Supriyanto dan Kartikasari, E., 2012. Studi Epidemiologi Deskriptif Talasemia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(3), pp. 139-44.

Rund, D. dan Rachmilewitz, E., 2005. Medical Progress ? Thalassemia. NEJM, 353(1), pp. 1135-46.

Rujito, L., 2019. Buku Referensi Talasemia: Genetik dasar dan Pengelolaan Terkini. Purwokerto: UNSOED Press.

Sawitri, H. dan Husna, C. A., 2018. Karakteristik Pasien Thalasemia Mayor Di Blud Rsu Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2018. Jurnal Averrous, 4(2).

Suryani, E., Wiharto, W., dan Wahyudiani., 2015. Identifikasi Anemia Thalasemia Betha (ß) Mayor Berdasarkan Morfologi Sel Darah Merah. Scientific Journal of Informatics, 2(1), pp. 15-28.

Supartini, Y., Sulastri, T., dan Sianturi, Y., 2013. Kualitas Hidup Anak Yang Menderita Talasemia. Jurnal keperawatan, 1(1), pp. 1-11.

Thavorncharoensap, M., Torcharus, K., Nuchprayoon, I., Riewpaiboon, A., et al., 2010. Factors Affecting Health Related Quality Of Life In Thalassaemia. Journal BMC Disord, 10(1), pp. 1-10.

Jauhari, I., 2011. Kesehatan dalam Pandangan Hukum Islam. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 55, pp. 33-57.

Varni, J. W., Skar, D., Seid, M., dan Burwinkle, T.S., 2002. Health Status Assessment Project. Data Insight Report Children’s Health Assessment Projects, 10, pp. 1-11.

Wahidiyat, I., 2003. Thalassemia dan Permasalahannya di Indonesia. Sari Pediatri, 5(1), pp. 2-3.

Wijaya, L. J., Nency, Y. M., dan Farida, H., 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pasien Talasemia Mayor Anak. JKD, 7(2), pp. 694-710.

World Health Organization, 2008. Global epidemiology of haemoglobin disorders and derived indicators. [Internet]. Available from : https://www.who.int/bulletin/volumes/86/6/06-036673/en/ [Accessed 25 Oktober 2020]

Downloads

Published

2025-05-19

Issue

Section

Research Articles