Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012
https://doi.org/10.33476/jky.v24i1.256
Keywords:
Pneumonia, balitaAbstract
Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia. Di Puskesmas Susunan Baru pada bulan Februari 2012 terjadi 1 (satu) kematian balita akibat pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengguna-kan desain studi case control, dilakukan pada bulan Oktober-Nopember 2012 pada 130 balita yang tediri 65 kasus dan 65 kontrol di Puskesmas Susunan Baru yang dipilih sebagai sampel. Variabel dependen adalah kejadian Pneumonia pada balita, sedangkan variabel Independen adalah umur balita, status gizi balita, kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, pendidikan ibu, dan asap pembakaran keluarga. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan asap pembakaran keluarga dengan kejadian Pneumonia pada balita. Variabel yang merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kejadian Pneumonia pada balita adalah asap pembakaran keluarga setelah dikontrol variabel kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu, dengan nilai OR = 13,363 yang berarti balita dengan asap pembakaran keluarga yang tidak baik akan berisiko terkena Pneumonia 13 kali lebih tinggi di-bandingkan balita dengan asap pembakaran keluarga yang baik. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif dalam menurunkan kasus Pneumonia balita melalui pendekatan dan advokasi ke legislatif untuk mengalokasikan pembiayaan untuk pembuatan leaflet, poster, tentang bahaya asap pembakaran keluarga dan asap rokok bagi kesehatan balita.References
Ariawan, Iwan 2007. Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Jurusan Biostatik & Kependudukan FKM UI. Depok.
Depkes 2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Dirjen PPM & PL. Jakarta.
Depkes 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Dirjen PPM & PL. Jakarta
Depkes 2008. Pedoman Program Pem-berantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Untuk Penang-gulangan Pneumonia Pada Balita. Dirjen PPM & PL. Jakarta.
Depkes 2009. Pneumonia: Penyebab Kematian Utama Balita. Setjend
Depkes. Pusat Komunikasi Publik. http:// depkes.go.id.
Dinkes Kota Bandar Lampung 2011. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun 2010. Bandar Lampung
Dinkes Propinsi Lampung 2010. Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2009. Bandar Lampung.
Harijanto 2007. Faktor-faktor Risiko Terjadinya Pneumonia pada Anak Balita di Kabupaten Dati II Boyolali tahun 2007. Tesis UGM. Yogyakarta.
Herman 2002. Faktor-faktor yang ber-hubungan dengan Kejadian Pneumonia pada anak balita di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Tahun 2002. FKM UI. Depok.
Hidayat 2009. Hubungan Faktor Perilaku Hidup Sehat Bersih dan Sehat Serta Kondisi Rumah dengan Kejadian ISPA di Kabupaten Salatiga Tahun 2009. Tesis Universitas Diponegoro. Semarang.
Kemenkes 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Machmud 2006. Manajemen Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Nining W 2004. Hubungan Perilaku dengan Pneumonia pada Balita di Kota Yogyakarta tahun 2004. Tesis UGM. Yogyakarta.
Notoatmodjo S 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Said Mardjanis 2006. Sayang Si Buah Hati, Kenali Pneumonia. Universitaria- Edisi Juni 2006 (Vol.5 No.11). dalam http://www.majalah-farmacia.com.
Sukmawati 2007. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Semarang Kabupaten Garut Tahun 2007. Tesis IKM UI. Depok
Sunyataningkamto dkk. 2004. The role of indoor air pollution and other factors in the incidence of pneumonia in under-five children. Paediatrica Indonesiana. Jakarta
Widiyawati 2008. Faktor-faktor yang ber-hubungan dengan kejadian Pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Kelapa nunggal BogorTahun 2008. Tesis IKM UI. Depok.