Pengaruh Polusi Udara Terhadap Berat Badan, Berat Jaringan Lemak Dan Gambaran Histopatologi Jaringan Lemak Pada Tikus
https://doi.org/10.33476/jky.v29i2.1772
Keywords:
Jaringan Lemak, Polusi Udara, ObesitasAbstract
Latar Belakang : Obesitas dapat meningkatkan resiko berbagai macam penyakit vaskuler. Polusi udara dapat mempengaruhi regulasi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme energi melalui berbagai mekanisme aksi. Mekanisme ini menyebabkan ekspansi jaringan lemak berupa hipertrofi dan hiperplasi sel lemak yang menyebabkan peningkatan berat badan. Dalam pandangan Islam obesitas merupakan hal yang tidak dianjurkan, bahkan tidak disukai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan berat badan, jaringan lemak dan gambaran histopatologi jaringan lemak pada tikus yang diberi paparan polusi udara dan ditinjau menurut pandangan islam.
Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium selama 6 minggu dengan subjek penelitian tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kontrol dan paparan polusi udara. Pengambilan sampel berat badan dan jaringan lemak pada bagian abdomen dan supraklavikula untuk melihat jumlah sel lemak, ukuran sel lemak dan berat jaringan lemak putih dan jaringan lemak coklat.
Hasil : Paparan polusi udara dapat meningkatkan ukuran sel lemak, jumlah sel lemak dan berat jaringan lemak putih dan coklat secara signifikan (p<0.05). Tetapi pada pengukuran berat badan, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0,05).
Kesimpulan : Paparan polusi udara dapat meningkatkan diameter sel lemak putih, jumlah sel lemak putih, dan berat jaringan lemak putih dan lemak coklat secara signifikan. Tetapi paparan polusi udara tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap berat badan tikus.
References
Brook, R. D., Rajagopalan, S., Pope, C. A., Brook, J. R., Bhatnagar, A., Diez-Roux, A. V., Holguin, F., Hong, Y., Luepker, R. V., Mittleman, M. A., Peters, A., Siscovick, D., Smith, S. C., Whitsel, L., & Kaufman, J. D. (2018). Particulate matter air pollution and cardiovascular disease: An update to the scientific statement from the american heart association. American Heart Association, 121(21), 2331–2378. https://doi.org/10.1161/CIR.0b013e3181dbece1
Djaenab. (2019). Polusi dalam perspektif al- qur’an. Ash-Shahabah, 5(2), 181–194.
He, M., Su, H., Gao, W., Johansson, S. M., Liu, Q., Wu, X., Liao, J., Young, A. A., Bartfai, T., & Wang, M. W. (2010). Reversal of obesity and insulin resistance by a non- peptidic glucagon-like peptide-1 receptor agonist in diet-induced obese mice. PLoS ONE, 5(12). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0014205
Jo, J., Gavrilova, O., Pack, S., Jou, W., Mullen, S., Sumner, A. E., Cushman, S. W., & Periwal, V. (2009). Hypertrophy and/or hyperplasia: Dynamics of adipose tissue growth. PLoS Computational Biology, 5(3). https://doi.org/10.1371/journal.pcbi.1000324
Rozikin, M. R. (2018). Apakah Perut Buncit itu Tercela. Pondok Pesantren Irtaqi. https://irtaqi.net/2018/11/27/apakah-perut-buncit-itu-tercela/
Soviani, J. (2018). Pandangan Islam Terhadap Hewan. Integrasi Science. https://integrasi.science/keberadaan-nabi-dan-rasul/
Wei, Y., Zhang, J., Li, Z., Gow, A., Chung, K. F., Hu, M., Sun, Z., Zeng, L., Zhu, T., Jia, G., Li, X., Duarte, M., & Tang, X. (2016). Chronic exposure to air pollution particles increases the risk of obesity and metabolic syndrome: Findings from a natural experiment in Beijing. FASEB Journal, 30(6), 2115–2122. https://doi.org/10.1096/fj.201500142
Widiantini, W., & Tafal, Z. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil. Kesmas: National Public Health Journal, 4, 325. https://doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.374