Hubungan antara Mindfulness dengan Depresi pada Remaja

Authors

  • Endang Fourianalistyawati Fakultas Psikologi Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia
  • Ratih Arruum Listiyandini Fakultas Psikologi Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia

https://doi.org/10.24854/jps.v5i2.500

Abstract

Depresi merupakan gangguan mental yang umum terjadi di dunia, namun tetap menjadi suatu faktor kontribusi pada penurunan kecepatan penyembuhan berbagai penyakit lain. Prevalensi gangguan depresif mayor merupakan salah satu yang tertinggi dan angka tersebut terus meningkat sepanjang sepuluh tahun belakangan ini. Beberapa faktor yang berperan terhadap penurunan depresi banyak dilakukan. Salah satu penelitian di Amerika menunjukkan bahwa individu yang mengalami depresi atau simtom depresi cenderung memiliki tingkat mindfulness yang rendah, dibuktikan dengan aktivitas neural yang bertolak belakang pada individu yang depresi dan individu yang memiliki tingkat mindfulness yang tinggi. Mindfulness merupakan kemampuan seorang individu untuk sadar dan memerhatikan setiap detil kejadian yang sedang terjadi saat itu. Dengan kemampuan disposisional untuk mindful, individu dapat menerima setiap pengalaman yang terjadi dengan reseptif dan terbuka, sehingga kecil kemungkinan individu untuk melakukan ruminasi. Individu dengan kemampuan mindfulness yang tinggi cenderung memiliki tingkat depresi yang rendah, sebaliknya individu yang dengan tingkat depresi tinggi diketahui memiliki tingkat mindfulness yang rendah. Hanya sedikit publikasi yang telah mendiskusikan depresi pada remaja secara menyeluruh, meskipun beberapa penelitian telah menemukan bahwa awal kemunculan depresi dimulai sejak awal periode kehidupan tersebut. Mengetahui hubungan antara mindfulness dan depresi pada remaja di Indonesia diperlukan sebagai landasan awal untuk penelitian selanjutnya dan memberikan panduan untuk terapi mindfulness dalam mengatasi depresi pada remaja di Indonesia. Menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasional, Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ) dan kuesioner depresi yaitu BDI, disebarkan kepada 200 remaja. Dari hasil analisis menggunakan korelasi Spearman, diketahui bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara mindfulness dan depresi, terutama pada dimensi acting with awareness dan non judging of inner experience. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor mindfulness pada dimensi acting with awareness dan non judging of inner experience, maka semakin rendah skor depresi yang dimiliki remaja.

Downloads

Published

01-02-2018

How to Cite

Fourianalistyawati, E., & Arruum Listiyandini, R. (2018). Hubungan antara Mindfulness dengan Depresi pada Remaja. Jurnal Psikogenesis, 5(2), 115–122. https://doi.org/10.24854/jps.v5i2.500

Issue

Section

Articles