Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan Pernikahan pada Partner Phubbing
https://doi.org/10.24854/jps.v8i2.1488
Keywords:
Komunikasi interpersonal, Kepuasan pernikahan, Partner phubbingAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan pada partner phubbing. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada peran komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan pada partner phubbing. Partisipan pada penelitian ini adalah 286 individu yang telah menikah dan memiliki pasangan pengguna smartphone, ada sebanyak 230 orang yang dipilih sebagai subjek penelitian karena berada dalam kategori partner phubbing sedang dan tinggi. Penelitian ini menggunakan satu buah kuisioner dan dua buah skala sebagai alat ukur, yakni kuisioner partner phubbing yang diadaptasi dari Roberts dan David (2016) untuk menyeleksi subjek penelitian, skala kepuasan pernikahan yang mengacu pada aspek dari Bradbury, Fincham, dan Beach (2000), dan skala komunikasi interpersonal yang mengacu pada aspek dari DeVito (2010). Hasil penelitian menunjukkan ada peran komunikasi interpersonal dan kepuasan pernikahan pada partner phubbing dengan nilai R square = 0,434 dan p = 0,000 (p<0,05). Komunikasi interpersonal memiliki peran dalam menentukan kepuasan pernikahan pada partner phubbing. Oleh sebab itu, hipotesis dalam penelitian ini dapat diterimaReferences
Azwar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Borrelli, J. (2015). Exploring the influence of smartphone technology within the context of marriage: an intervention study. ProQuest Dissertations and Theses, 47.
Bradbury, T. N., Fincham, F. D., & Beach, S. R. H. (2000). Research on the nature and determinants of marital satisfaction: a decade in review. Journal of Marriage and Family, 62(4), 964–980. Doi : 10.1111/j.1741-3737.2000.00964.x
Carandang, M. N. S., & Guda, I. V. P. (2015). Indicators of marital satisfaction of Batangueño couples: components of love and the other external factors in marriage. International Journal of Information and Education Technology, 5(1), 60–67. Doi : 0.7763/ijiet.2015.v5.477
Carroll, S. (2012). Couple communication as a mediator between work-family conflict and marital satisfaction. contemporary family therapy: An International Journal, 530–545. https://doi.org/35(3), 530-545. Doi:10.100710591-013-9237-7
Cizmeci, E. (2017). Disconnected , though satisfied?: pphubbing behavior and relationship satisfaction. The Turkish Online Journal of Design, Art and Communication, 7(2), 364–375.
Chotpitayasunondh, V., & Douglas, K. M. (2016). How “phubbing” becomes the norm: The antecedents and consequences of snubbing via smartphone. Computers in Human Behavior, 63, 9–18. Doi:10.1016/j.chb.2016.05.018
DeVito A. Joseph. (2010). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Jakarta: Karisma Publishing.
Dewi, N. R., & Sudhana, H. (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal pasutri dengan keharmonisan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 22–30. Doi :10.24843/jpu.2013.v01.i01.p03
Iqbal, M. (2018). Psikologi Pernikahan Menyelami Rahasia Pernikahan. Jakarta : Gema Insani.
Jamhur, M., & Dwima, A. (2019). Pengaruh komunikasi efektif terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang melakukan pernikahan dini. Cognicia, 7(4), 475–491.
McDaniel, B. T., & Coyne, S. M. (2016). “Technoference”: the interference of technology in couple relationships and implications for women’s personal and relational well-being. Psychology of Popular Media Culture, 5(1), 85–98. Doi :10.1037/ppm0000065
Michael, T. (2017). Alienasi dalam undang-undang republik indonesia nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Mimbar Keadilan, 229. Doi :10.30996/mk.v0i0.2195
Muslimah. (2014). Kepuasan pernikahan ditinjau dari keterampilan komunikasi interpersonal. Jurnal Soul, 7(2), 15–22.
Osakinle, E. O., & Okafor, V. C. (2013). Lack of effective communication among couples in Ekiti State, Nigeria. Asian Journal of Education and E-Learning, 01(05), 300–305.
Rahmayani, I. (2015). Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia . https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media. (Diakses pada 05 Februari 2019)
Roberts, J. A., & David, M. E. (2016). My life has become a major distraction from my cell phone: Partner phubbing and relationship satisfaction among romantic partners. Computers in Human Behavior, 54, 134–141. Doi :10.1016/j.chb.2015.07.058
Saputra, A. (2018). Hampir Setengah Juta Orang Bercerai Di Indonesia Sepanjang 2018. https://news.detik.com/berita/d-4495627/hampir-setengah-juta-orang-bercerai-di-indonesia-sepanjang-2018 (Diakses pada 05 Februari 2019)
Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan pada istri. UG Jurnal, 1(1), 133–141. Doi.org/10.13140/RG.2.2.30630.32324
Wang, X., Xie, X., Wang, Y., Wang, P., & Lei, L. (2017). Partner phubbing and depression among married Chinese adults: The roles of relationship satisfaction and relationship length. Personality and Individual Differences, 110, 12–17. Doi :10.1016/j.paid.2017.01.014
Yanuar, Y. (2019). Survei kepemilikan smartphone, Indonesia peringkat ke-24.https://tekno.tempo.co/read/1181645/survei-kepemilikan-smartphone-indonesia-peringkat-ke-24.(Diakses pada 07 Maret 2019)
Youarti, I. E., & Hidayah, N. (2018). Perilaku phubbing sebagai karakter remaja generasi z. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 143–152. Doi :10.26638/jfk.553.2099
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).