Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif untuk Meningkatkan Optimisme pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
https://doi.org/10.24854/jps.v8i2.1399
Keywords:
Berpikir Positif, Optimisme, Anak Binaan, Juvenile DelinquencyAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan berpikir positif dalam meningkatkan optimisme pada anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Jawa Tengah. Optimisme adalah keyakinan bahwa keyakinan bahwa hal-hal baik akan lebih sering terjadi daripada hal-hal buruk, sehingga individu percaya bahwa sesuatu akan berjalan sesuai dengan harapan. Pelatihan berpikir positif mengacu pada teori ABCDE dari Seligman (2006). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest dan postest yang diterapkan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest postest with control group design). Pemilihan subjek penelitian ditetapkan dengan menggunakan metode matching. Subjek penelitian berjumlah 18 anak laki-laki yang berusia 14-17 tahun, dengan sembilan subjek berada di kelompok eksperimen dan sembilan subjek berada di kelompok kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan skala optimisme LOT-R dari Scheier, Carver, dan Bridge (1994). Uji hipotesis dilakukan menggunakan analisa data statistik yang menunjukkan bahwa pelatihan berpikir positif secara signifikan meningkatkan optimisme pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan tidak mengalami perubahan skor optimisme.
References
Ariyanto, E. A. (2016). Tingkat stres pada remaja di Lapas anak Blitar. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 5(03), 226-231.
Aulia, P. (2017). Terapi kelompok untuk mengurangi stres anak didik pemasyarakatan yang akan bebas. Jurnal RAP UNP, 8 (1), 69-78.
Ginneken, E. V. (2015). The role of hope in preparation for release from prison. Prison Service Journal, 220 (10), 10-15.
Hilman, D, P., & Indrawati, S, E. (2017). Pengalaman menjadi narapidana remaja di Lapas Klas I Semarang. Jurnal Empati, 7(3), 189-203.
Kumar, S. (2019). Shifting epistemology of juvenile justice in India. Contexto Internacional, 41 (1), 113-140.
Moore, K, E., Stuewig, J, B., & Tangney, J, P. (2016). The effect of stigma on criminal offenders functioning: A longitudinal mediational model. Deviant Behavior, 37 (2), 196-218.
Munawaroh, E., Isrofin, B., & Sutikno, U, G. (2018). Konseling ABCDE Seligman untuk meningkatkan optimisme mahasiswa pindah jurusan. Jurnal Psikoedukasi dan Konseling, 2 (2), 53-58.
Nurindah, M., Afiatin, T., & Sulistyarini, I. (2012). Meningkatkan optimisme remaja panti sosial dengan pelatihan berpikir positif. Jurnal Intervensi Psikologi, 4 (1), 57-76.
Peale, N. V. (1996). Berpikir Positif. Jakarta: Binarupa Aksara.
Peterson, C. (2000). The future of optimism. American Psychologist, 55 (1), 44-55.
Scheier, M., & Carver, C. (1985). optimism, coping, and health: Assessment and implication of generalized outcome expectancies. Health Psychology, 4(3), 219-247.
Seligman, M. E. P. (2006). Learned optimism: how to change your mind and your life. New York: Alfred A. Knof Publisher.
Shagufta, S., Boduszek, D., Dhingra, K., Palmer, D, K. (2015). Criminal social identity and suicide ideation among Pakistani young prisoners. International Journal of Prisoner Health, 1-22.
Sholichatun, Y. (2011). Stres dan strategi coping pada anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam. 8(1).
Snyder, C.R., & Lopez, S.J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press.
Sopiah, N., Krisnatuti, D., & Simanjuntak, M. (2017). Kerentanan, strategi coping, dan penyesuaian anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(3), 192-203.
Tatara, B.A. (2017). Efektivitas pelatihan berpikir positif untuk meningkatkan optimisme penyalahguna narkotika di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda. Tesis. Tidak Diterbitkan. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang.
Zulni, L., Koentjoro. (2017). Pelatihan berpikir positif untuk menurunkan kecemasan menghadapi masa bebas pada anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kutoarjo. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology, 3 (1), 14-22.
(https://www.nap.edu/read/9747/chapter/3#22, diakses 18 Agustus 2019).
(https://nasional.sindonews.com/read/1386542/13/tindak-kriminalitas-anak-sangat memprihatinkan-1552524624, diakses pada 18 Agustus 2019).
(https://nasional.kompas.com/read/2019/01/08/19381211/kasus-anak-berhadapan-dengan-hukum-tertinggi-didominasi-kejahatan-seksual, diakses pada 18 Agustus 2019).
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).