Teknik Firm Agar untuk Isolasi Bakteri Menjalar

Authors

  • Eri Dian M Department of Microbiology, Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta
  • Titiek Djannatun Department of Microbiology, Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta

https://doi.org/10.33476/jky.v24i2.264

Keywords:

Firm agar, Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeuginosa, swarming

Abstract

Infeksi dapat disebabkan satu atau campuran bakteri. Isolasi bakteri dari sampel dibutuhkan media dan teknik yang baik dan selanjutnya dapat dilakukan identifikasi. Permasalahan muncul apabila sampel mengandung bakteri bersifat menjalar yang pertumbuhannya dapat menutupi bakteri lain. Tujuan penelitian ini membuat modifikasi Firm Nutrien Agar Plate (FNAP) dan Firm Agar Darah Plate (FADP) dengan metode yang praktis, efisien dan murah, yang memiliki kemampuan mengisolasi bakteri yang sama dengan media rutin, tetapi menghambat ekspresi menjalar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan isolat Staphylococcus aureus ATCC 25923 sebagai kontrol bakteri yang tidak menjalar dan Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa isolat limbah sebagai bakteri yang mempunyai sifat menjalar. Masing-masing bakteri dibuat suspensi Mc Farland 0,5 kemudian ditanam satu ose pada media rutin dan modifikasi firm agar. Hasil penelitian Staphylococcus aureus yang tumbuh pada FNAP dan FADP jumlah koloni lebih sedikit dan diameter semakin kecil dengan meningkatnya kepadatan media. Proteus mirabilis yang memiliki flagel peritrikh dan Pseudomonas aeuginosa yang memiliki flagel monotrikh, ekspresi menjalar menghilang, morfologi koloni membulat, terpisah dengan meningkatnya kepadatan media. Jumlah koloni yang tumbuh tidak berbeda nyata pada media rutin maupun firm agar. Kesimpulan: Modifikasi firm agar dapat menghilangkan sifat menjalar bakteri tanpa menghambat pertumbuhan bakteri lain, sehingga media tersebut dapat digunakan untuk mengisolasi bakteri dari sampel yang mengandung campuran bakteri. Saran: Perlu peningkatan konsentrasi media FADP untuk memperoleh koloni yang terpisah. Selain itu diperlukan penelitian lanjutan untuk melihat kemampuan mengisolasi media dengan menanamkan campuran bakteri yang mempunyai sifat menjalar dan bakteri yang tidak mempunyai sifat menjalar. 

References

Ducel, G., Fabry, J., dan Nicolle, L., 2002. Prevention of hospital-acquired infections, A practical guide. Http://www.who.int/emc. Diunduh 20-12-2013.

Firehammer,B.D.,1987. Inhibition of Growth and Swarming of Proteus mirabilis and Proteus vulgaris by Triclosan. Journal of Microbiology, 25 (7); 1312-1313.

Hayward, N., Incledon, G., dan Sprang, J., 1977. Effect of Firm Agar On The Swarming of Proteus and Clostridium Species and The Colonies Of Clinically Important Bacteria. J.Med.Microbiol, 11.

Hernandez, E., Ramisse, F., dan Carallo, J., 1999. “Abolition of swarming of Proteus”. J.Clin.Microbiol, 37 ;3435-38.

Widodo,D., dan Astrawinata,D.,2004. Surveillance of nosocomial infections in Dr.Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta,1999-2002. Med.J.Indonesia, 13(2): 107-112.

Williams,F.D., 1973. Abolition of Swarming of Proteus by p-Nitrophenyl Glycerin: General Properties. Applied Microbiology,25(5);745-47.

Whitby, L., Medical Microbiology, Churchill and A Churchill, London, 1945. Cited by: Hernandez, E., Ramisse, F., dan Carallo, J., 1999. “Abolition of swarming of Proteus”. J.Clin.Microbiol, 37 ;3435-38.

Cappuccino,J.G., and Sherman, N.J.,2008. Microbiology: A Laboratory Manual, 8th Edition. SUNY, Rockland Community College.

Cheesbrough,M.,1991. Medical laboratory Manual for Tropical Countries. Introduction to Microbiology. Vol.II :2-15.

Crowley N., Bradley, J.M., and Darrell, J.H., 1969. Practical Bacteriology,London,p.97.

Engelkirk, P.G. and Engelkirk, J.D., 2008. Laboratory Diagnosis of Infectious Diseases: Essentials of Diagnostic Microbiology. Organization and Responsibility of Clinical Microbiology Laboratory. Lippincott Williams & Wilkins.Pp:71-75.

Floyd,T.M., dan Dack,G.M., 1939. The isolation of Bacterium necrophorum in the presence of Proteus. J.Infectious Diseases,64, 269-72.

Inoue,T., Shingaki,R., dan Fukui,K., 2008. Inhibition of swarming motility of Pseudomonas aeruginosa by branched-chain fatty acids. FEM Microbiology letters.Vol 281 (81-86)

O’May,C., dan Tufenkji, N.,2011 . The swarming motility of Pseudomonas aeruginosa is blocked by cranberry proanthocyanidins and other tannin-containing materials.Appl Environ Microbiol,77(9):3061-7.

Tortora,G.J.,Funke,B.R.,dan Case,C.L., 2007. Microbiology: An Introduction with Microbiology. 10th Edition. PART ONE Fundamentals of Microbiology,8-25.

Smith, D.G.,1972. The Proteus swarming phenomenon. Sci. Prog.,Lond.,60,487

Oura,H., Tashiro, Y., Toyofuku,M., Ueda, K.,Kiyokawa, Ito,S., Takahashi, Y., et al, 2015. Inhibition of Pseudomonas aeruginosa Swarming Motility by 1-Naphthol and Other Bicyclic Compounds Bearing Hydroxyl Groups. Journal ASM.org. Vol.81 (8) ; 2808–2811.

Núñez,C.F., Korolik, V., Bains,M.B., Nguyen,A.U., Breidenstein, C.E.B.M.,Horsman ,A.S., Lewenza, S.D., et al.,2012. Inhibition of Bacterial Biofilm Formation and Swarming Motility by a Small Synthetic Cationic Peptide. Journal ASM.org. Vol.56 (5) ; 2696–2704.

Downloads

Published

2017-01-26

Issue

Section

Research Articles