Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Diare di Puskesmas Sekupang Batam

Authors

  • Mutamimah Mutamimah Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Pusat 10510
  • Dharma Permana Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Pusat 10510

https://doi.org/10.33476/yjp.v3i2.2654

Keywords:

diare, prevalensi, antibiotik, deskriptif

Abstract

Latar belakang

Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba, alergi protein susu sapi, seringnya mengkonsumsi makanan pedas, dan reaksi terhadap obat-obatan. Prevalensi diare di Indonesia pada tahun 2013 makin meningkat yaitu sebesar 9%. Namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh balita terutama pada usia <1 th dan 1-4 tahun. Faktor-faktor yang menyebabkan diare terutama dari masalah kebersihan. Pengobatan untuk penyakit diare kadang-kadang bisa digunakkan antibiotik. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan antibiotik pada pasien diare di Puskesmas Sekupang Batam.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit diare dan jenis penggunaan antibiotik yang sering digunakkan di Puskesmas Sekupang Batam

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakkan adalah deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang pada periode 1 Juni – 31 Desember 2015 di Puskesmas Sekupang Batam yang menderita diare dan mendapatkan terapi antibiotik.

Hasil

Jumlah pasien rawat jalan sebanyak 3512 pasien, dari seluruh pasien tersebut yang mengalami infeksi sebanyak 1800 pasien, dari 1800 pasien yang infeksi terdapat 142 pasien yang mengalami diare, dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 9 pasien. jenis antibiotik yang sering digunakkan adalah Kotrimoksazol dan Amoksisilin, dimana dari 9 pasien yang diberikan antibiotik 8 diantaranya diberikan antibiotik jenis Kotrimoksazol dan 1 pasien diberikan antibiotik jenis Amoksisilin

Kesimpulan

Prevalensi penyakit diare yang diberikan antibiotik di Puskesmas Sekupang Batam pada periode 1 Juni-31 Desember 2015 yaitu sebanyak 6,34% dari total pasien yang terkena diare dan jenis antibiotik yang banyak digunakan adalah kotrimoksazol.

References

Cosgrove SE, Avdic E dan Dzintar K. 2015. Antibiotic Guideline 2015-2016 Treatment Recommendation for Adults Inpatients. John Hopkins Medicine, Washington.
Depkes RI. 2009. Kesehatan Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dorland NWA. 2011. Dorland’s Pocket Medical Dictionary. Penerbit Elsevier Saunders, Philladelphia.
Guyton CA dan Hall EJ. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Penerbit Elsevier Saunders, Philladelphia.
Harmita dan Radji M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi ke-3. Penerbit EGC, Jakarta.
Kemenkes RI. 2013. RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). Balitbang Kemenkes RI, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta.
Kementerian kesehatan RI. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Lamberti LM, Walker CLF, Noiman A, Victoria C dan Black RE. 2011. Breastfeeding and The Risk for Diarrhea Morbidity and Mortality. BMC Public Health . 11 (3) : 1-2.
Listiono. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Lebakwangi Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Thesis Mahasiswa FKM UI, Depok.
Mannan dan Rahman. 2010. Exploring The Link Between Food Hygiene Practices and Diarrhea Among The Children Of Garments Worker Mothers In Dhaka. Diambil dari www.banglajol.info. Diakses pada 3 April 2016.
Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Penerbit Leskonfi, Depok.
Ryan KJ, Ray CG, Champoux JJ, Neidhardt FC, Drew WL dan Plorde JJ. 2004.
Sherris Medical Microbiology: An Introduction to Infectious Disease. 4th ed. Mc Graw-Hill, New York.
Sholeh M, Putra ST, dan Kabat RS. 2000. Pengaruh Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik (Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologik. Mahasiswa Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Sjamsudin U dan Dewoto HR. 2007. Antimikroba. Dalam: Ganiswarna SG, Setiabudy R, Suyatna FD, Purwantyastuti dan Nafrialdi. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke- 5. Badan Penerbit FKUI, Jakarta.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, dan Setiati S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Internal Pubhlishing, Jakarta.
Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Suharyono. 2008. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Thielman NM dan Guerrant RL. 2004. Acute Infectious Diarrhea. The New England J Med 2 (1): 38-47.
Tjay TH dan Rahardja K. 2007 . Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke-6. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Tortora GJ dan Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. John Wiley dan Sons, London.
WHO. 2005. Child Health Profile Myanmar. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), Jenewa.

Downloads

Published

2022-08-24

Issue

Section

Articles