Penggunaan Obat Anti Mual dan Muntah pada Pasien Mual dan Muntah di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan
https://doi.org/10.33476/yjp.v1i2.2203
Keywords:
Mual, Muntah, Obat dan PuskesmasAbstract
Latar Belakang
Mual dan muntah dapat diakibatkan dari beberapa penyakit yaitu Dyspepsia, Gastritis dan Nausea and Vomiting. Untuk penatalaksanaan mual muntah maka diberikan obat anti mual dan muntah. Dalam islam, kita diwajibkan menjaga kesehatan dan memperhatikan makanan yang kita makan
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat anti mual dan muntah pada pasien mual dan muntah di puskesmas Karang Rejo periode januari-April 2017 dan mengetahui pandangan islam mengenai hukum berobat dan pola makan pada pasien.
Metode
Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari medical record di Puskesmas Karang Rejo Tarakan. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pasien mual dan muntah yang mendapat obat anti mual dan muntah dengan data yang lengkap.
Hasil dan Diskusi
Jumlah pasien mual dan muntah yang telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 604, pasien perempuan (66,1%), usia diatas 40 tahun (58%). Penyakit penyebab mual dan muntah adalah Dyspepsia (55,4%), Gastritis (39,5%) dan Nausea and Vomiting (5,1%). Terapi tunggal paling banyak untuk Dispepsia dan Gastritis adalah Antasida dan terapi kombinasi adalah Antasida dan Ranitidine. Terapi tunggal paling banyak untuk Nausea and Vomiting adalah Domperidone dan terapi kombinasi adalah Antasida dan Domperidone.
Kesimpulan
Obat anti mual dan muntah yang paling sering untuk terapi tunggal adalah Antasida dan untuk terapi kombinasi adalah Antasida dan Ranitidine.
References
Davidson SS, Passmore R, Brock JR, Truswell AS. 1975. Human Nutrition and Dietetics. 6thed. Edinburgh: Churchill Livingstone.
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Desdiani. 2004. Pengaruh Kerja Gilir Terhadap Gangguan Pencernaan pada Pekerja Laki-laki Bagian Produksi Pabrik Semen PT “X” di Citeureup Bogor. Jakarta: Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert L.,et al.2008. The seventh edition of the benchmark evidence-based pharmacotherapy. McGraw-Hill Companies Inc. USA.
Djojoningrat, D. 2009,‘Dispepsia Fungsional’,Dalam: Sudoyo, A.W; Setiyohadi, B; Alwi, I; Simadibrata, M; Setiati, S.(eds.). Buku Ajar IlmuPenyakitDalam. Jilid1. Edisi ke-5. Jakarta :Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Gupta, MK. 2008. Kiat mengendalikan pikiran dan bebas stres. Jakarta : PT Intisari Mediatama.
Hirlan. 2009. Gastritis dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta: InternaPublishing.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Mycek, M. J, Harvey, R.A. dan Champe, P.C., 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar 2nd ed. H. Hartanto, ed., Jakarta, Widya Medika.
Priyanto, dan Batubara,L., 2008, Farmakologi Dasar, 77-78, Leskonfi, Jakarta.
Randolph, V., Fugit., dan Berardi, B.R. 2009, ‘Upper Gastrointestinal Disorders’, in Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A. et al, AppliedTherapeutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th ed., Lippincott Williams & Wilkins,Philadelphia.
Rani, A. A., Jacobus, A., 2011. Buku Ajar Gastroenterologi, In: Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 1st ed. Jakarta Pusat: Interna Publishing. 55-65.
Rerksuppaphol L, Rerksuppaphol S. Functional dyspepsia in children. JMHS. 2007;14(2):78-89.
Soejoenoes, A., 2005, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta.
Sukandar EY, dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFILinn
WalshTD. 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta: EGC Buku Kedokteran