Profil Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Selama Periode 1 Januari-31 Desember 2016

Authors

  • Siti Muti’a Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Pusat 10510
  • Sakura Muhammad Tola Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Pusat 10510

https://doi.org/10.33476/yjp.v2i1.2194

Keywords:

Antibiotik, Pasien anak dan Rumah Sakit Islam

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Terdapat pemberian antibiotik dengan dosis yang tidak sesuai dengan indikasi, usia pasien, berat badan, dan aturan pemberian obat yang benar pada pasien anak yang dirawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik (indikasi pemberian, jenis antibiotik, variasi peresepan, rute pemberian dan lamanya terapi), pola uji sensitivitas kuman terhadap antibiotik yang digunakan pada pasien anak di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih selama periode 1 Januari 2016–31 Desember 2016.

Metode: Penelitian ini menggunakan survei deskriptif observasional dengan metode cross sectional. Pengambilan data secara retrospektif dari data sekunder rekam medis.

Hasil Penelitian: Pada 100 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, terdapat 144 peresepan antibiotik. Diagnosis infeksi terbanyak adalah gastroenteritis(23,0%), demam tifoid (15,0%), bronchopneumonia (12,0%) dan ISPA (10,0%). Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah ceftriaxone(49,3%), cefixime(29,2%) dan cefotaxime(9,0%). Variasi peresepan, antibiotik, 1 jenis (60,0%), 2 jenis(36,0%) dan 3 jenis(4,0%). Rute pemberian antibiotik parenteral (68.7%) dan enteral(31,3%). Lama terapi 1–3 hari (93,0%) sedangkan 4–7 hari(8,0%). Seluruh bakteri dari 13 hasil kultur positif, resisten terhadap amoxicillin(92%), resistensi terhadap ceftriaxone(73%), sedangkan sensitivitas meropenem masih tinggi (92%).

Kesimpulan: Diagnosis terbanyak gastroenteritis, demam tifoid, bronchopneumonia dan ISPA. Ceftriaxone, cefixime dan cefotaxime adalah antibiotik yang paling banyak digunakan. Amoxicillin resisten pada seluruh bakteri, telah terjadi resistensi pada

References

Al-Armouti M, Khashman M, & Al-Refa'ai R 2015. Evaluation of Antibiotic's Use Among Children During Hospitalization. European Scientifict Journal vol 11, no 18, hal 253-258.

Amin LZ 2015. Tatalaksana Diare Akut . Kalbemed, vol 42, no 07. http://www.kalbemed.com/Portals/6/08_230CME-Tatalaksana%20Diare%20Akut.pdf. (Diakses pada 20 April 2018).

Febiana T 2012. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus-Desember 2011, hal 20-63.

Kardana IM 2011. Pola Kuman dan Sensitifitas Antibiotik di Ruang Perinatologi. Sari Pediatri, vol 12, no 6, hal 381-385.

Katarnida SS, Karyanti MR & Oman DM 2013. Pola Sensitifitas Bakteri dan Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri, vol 15, no 2, hal 122-126.

Kementerian Kesehatan RI 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik, hal 5-49.

Muflih A 2013. Pengobatan dalam Islam, hal 80-104.

Sari A, Rahmawati E 2016. Evaluasi Pemberian Antibiotik pada Pasien Anak Diare Spesifik di Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia Tahun 2016, hal 127-131.

Trisnowati KE, Irawati S & Setiawan E 2017. Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Diare Akut di Bangsal Rawat Inap Anak. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, vol 7, no1, hal 15-23.

Wahyudi A, Triratna S 2010. Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak RSMH Palembang. Sari Pediatri, vol 12, no 1, hal 1-5.

Wulandari E 2017. Pedoman Pengobatan Berdasarkan IDAI 2012. Tinjauan Umum Tentang Antibiotik, hal 47-50. file:///C:/Users/dell/Downloads/BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Tinjauan_Umu.pdf. (Diakses pada 20 April 2018).

Downloads

Published

2022-02-28