Model Prediksi Faktor Risiko Stunting Di Kabupaten Pandeglang

Authors

  • Rifqa Saadah YARSI UNIVERSITY
  • Erlina Wijayanti
  • Yusnita
  • Mohammad Alvian Yapanto

https://doi.org/10.33476/ms.v12i1.4585

Keywords:

Prediksi, Risiko, Stunting, Baduta, Balita

Abstract

Indonesia menghadapi masalah serius terkait gizi, terutama dalam hal kasus gizi kurang pada anak balita dan usia masuk sekolah, baik laki-laki maupun perempuan. Masalah gizi pada usia sekolah memiliki konsekuensi yang merugikan, termasuk rendahnya kualitas pendidikan, tingginya angka absensi, dan tingginya angka putus sekolah. Malnutrisi dapat terjadi dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama, sedangkan stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis pada anak balita. Stunting ini mengakibatkan pertumbuhan yang terhambat dan anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada anak di wilayah Kabupaten Pandeglang. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Populasi adalah balita di Kabupaten Pandeglang Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.478 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik ganda. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik diperoleh variabel panjang badan, anak 3, status gizi, pendidikan orang tua, dan infeksi yang merupakan prediksi faktor risiko kejadian stunting. Dari hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa masih diperlukan upaya pemberdayaan keluarga, terutama ibu dari balita, dalam hal pencegahan penyakit infeksi, memanfaatkan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga, dan meningkatkan sanitasi lingkungan.

Author Biography

Rifqa Saadah, YARSI UNIVERSITY

PUBLIC HEALTH, FACULTY OF MEDICINE

References

Alfarisi R, Nurmalasari Y, Nabilla S, Dokter PP, Kedokteran F, Malahayati U 2019. Status gizi ibu hamil dapat menyebabkan kejadian stunting pada balita. J Kebidanan Malahayati. 2019;5(3):271–8.

Anggraini Y, Romadona NF 2020. Review of Stunting in Indonesia. 2020;454(Ecep 2019):281–4.

De Onis M, Branca F 2016. Childhood stunting: a global perspective. Matern Child Nutr. 2016;12:12–26.

Ekayanthi NWD, Suryani P 2019. Edukasi gizi pada ibu hamil mencegah stunting pada kelas ibu hamil. J Kesehat. 2019;10(3):312–9.

Febriani ADB, Daud D, Rauf S, Nawing HD, Ganda IJ, Salekede SB, et al, 2020. Risk factors and nutritional profiles associated with stunting in children. Pediatr Gastroenterol Hepatol Nutr. 2020;23(5):457.

Handayani Madania Insani 2020. Stunting in Indonesia: Why is it Increasing? J Appl Food Nutr [Internet]. 2020;1(2):67–72. Available from: https://ejournal.upi.edu/index.php/JAFN

Helmyati S, Atmaka DR, Wisnusanti SU, Wigati M 2020. STUNTING: Permasalahan dan Penanganannya. UGM PRESS; 2020.

Illahi RK 2017. Hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir dengan kejadian stunting balita 24-59 bulan di Bangkalan. J Manaj Kesehat yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3(1):1–7.

Ismawati R, Soeyonoa RD, Romadhoni IF, Dwijayanti I 2020. Nutrition intake and causative factor of stunting among children aged under-5 years in Lamongan city. Enferm Clin. 2020;30:71–4.

Kemenkes 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Vol. 10, Kementerian Kesehatan RI. 2018. p. 126.

Komalasari K, Supriati E, Sanjaya R, Ifayanti H 2020. Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Maj Kesehat Indones. 2020;1(2):51–6

Kusuma KE, Nuryanto N 2013. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-3 tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). J Nutr Coll. 2013;2(4):523–30.

La Ode Alifariki SK 2020. Gizi Anak dan Stunting. Penerbit LeutikaPrio; 2020.

Mulyani Sri 2018. Hubungan tingkat konsumsi zink dan berat badan lahir dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di puskesmas jekulo kabupaten kudus. Universitas Muhammadiyah Semarang; 2018.

Nirmalasari NO 2020. Stunting Pada Anak: Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam. 2020;14(1):19–28.

Organization WH 2025. Global nutrition targets 2025: Stunting policy brief. World Health Organization; 2014.

Rahayu A, Yulidasari F, Putri AO, Anggraini L 2018. Study guide-stunting dan upaya pencegahannya. Yogyakarta Penerbit CV Mine. 2018;

Riskesdas T 2019. Laporan nasional RISKESDAS 2018. Jakarta Lemb Penerbit Badan Penelit dan Pengemb Kesehat. 2019;

Riskesdas Banten 2018. Laporan Provinsi Banten RISKESDAS 2018. Badan Penelit dan Pengemb Kesehat. 2018;575.

Sutarto STT, Mayasari D, Indriyani R. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Agromedicine Unila. 2018;5(1):540–5.

Swathma D, Lestari H, Ardiansyah RT 2016. Analisis faktor risiko BBLR, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kota Kendari Tahun 2016. Haluoleo University; 2016.

Sartika AN, Khoirunnisa M, Meiyetriani E, Ermayani E, Pramesthi IL, Nur Ananda AJ 2021. Prenatal and postnatal determinants of stunting at age 0–11 months: A cross-sectional study in Indonesia. PLoS One. 2021;16(7):e0254662.

Wellina WF, Kartasurya MI, Rahfiludin MZ 2016. Faktor Risiko Stanting Pada Anak Umur 12-24 Bulan. 2016;

Young MF, Nguyen PH, Gonzalez Casanova I, Addo OY, Tran LM, Nguyen S, et al., 2018. Role of maternal preconception nutrition on offspring growth and risk of stunting across the first 1000 days in Vietnam: A prospective cohort study. PLoS One. 2018;13(8):e0203201.

Yunitasari E, Pradanie R, Arifin H, Fajrianti D, Lee BO 2021. Determinants of stunting prevention among mothers with children aged 6–24 months. Open Access Maced J Med Sci. 2021;9(B):378–84.

Downloads

Published

2025-06-24

How to Cite

Saadah, R., Wijayanti, E., Yusnita, & Yapanto, M. A. (2025). Model Prediksi Faktor Risiko Stunting Di Kabupaten Pandeglang. Majalah Sainstekes, 12(1), 001–010. https://doi.org/10.33476/ms.v12i1.4585

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)