Uji Aktivitas Antikanker (Preventif dan Kuratif) Ekstrak Etanol Temu Mangga (Curcuma Mangga Val.) Pada Mencit yang Diinduksi Siklofosfamid

Authors

  • Yuandani Yuandani Departemen Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
  • Aminah Dalimunthe Departemen Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
  • Poppy Anjelisa Z. Hsb Departemen Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Medan
  • Abdi Wira Septama Departemen Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), Medan

https://doi.org/10.33476/mkp.v3i2.443

Keywords:

ekstrak etanol, temu mangga, antikanker, jumlah mikronukleus, nilai hematokrit

Abstract

Prevalensi kanker di Indonesia cukup tinggi, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 terdapat  4,3 per 1000 penduduk menderita kanker. Sementara itu umumnya antineoplastik yang digunakan untuk pengobatan kanker menyebabkan toksisitas karena kerjanya yang kurang selektif. Oleh karena itu diperlukan penemuan obat baru dari tanaman sebagai alternatif pengobatan yang efektif dan aman.  Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan adanya aktivitas antikanker ekstrak etanol rimpang temu mangga baik sebagai agen preventif maupun kuratif. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan mencit jantan sehat, dengan berat badan 20 – 30 g sebagai hewan percobaan. Ekstrak etanol rimpang temu mangga  diberikan kepada hewan uji dengan dosis 200, 400, dan 800 mg/kg BB. Pada uji antikanker sebagai agen preventif diberikan sediaan uji tersebut selama 7 hari, pada hari ke-8 diinduksi siklofosfamid secara parenteral. Tigapuluh jam kemudian hewan dibunuh dan dibedah. Darah  diambil  untuk penentuan nilai hematokrit dan sumsum tulang femur untuk pemeriksaan mikronukleusambil. Sedangkan pada uji antikanker sebagai agen kuratif hewan dinduksi siklofosfamid terlebih dahulu, 30 jam kemudian diberi sediaan uji selama 7 hari. Pada hari ke-8  hewan dibunuh dan dibedah, lalu diambil darah untuk penentuan nilai hematokrit dan sumsum tulang femur pemeriksaan mikronukleusambil. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rimpang temu mangga menghambat pembentukan mikronukleus dan meningkatkan nilai hematokrit baik pada uji preventif maupun kuratif yang bermakna secara statistik (P<0,05). Aktivitas terbaik tampak pada dosis 800 mg/kg BB dengan jumlah mikronukleus dan nilai hematokrit yang mendekati nilai pada kelompok yang diberi suspensi CMC 1%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu mangga memiliki aktivitas antikanker baik sebagai agen preventif maupun kuratif.

Downloads

Published

2017-11-15

Issue

Section

Artikel Penelitian