Hubungan antara Konsumsi Buah dengan Risiko Obesitas pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Authors

  • Ayuvy Monzalitza
  • Nur Asiah

https://doi.org/10.33476/mkp.v12i1.1605

Keywords:

Indeks massa tubuh, buah, obesitas

Abstract

Latar Belakang Obesitas diketahui memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Orang dengan obesitas lebih mudah terserang penyakit degeneratif seperti hipertensi, penaykit jantung, diabetes mellitus, batu empedu bahkan kanker. Obesitas dapat disebabkan asupan makanan tinggi kalori dan rendah serat seperti buah dan sayur. Asupan buah dan sayur pada remaja masih tergolong rendah, di bawah rekomendasi WHO. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan buah dan indeks massa tubuh pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI Jakarta. Metode Penelitian ini bersifat cross sectional (studi potong lintang) pada 47 orang mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI Jakarta pada tahun 2017. Data yang dinilai adalah indeks massa tubuh dan asupan buah. Tingkat asupan buah dinilai dengan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dan diolah menggunakan SPSS Statistik Versi 23. Hasil Penelitian Prevalensi obesitas pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI sebesar 46.8% dengan riwayat obesitas dari pihak ibu dan ayah. Hanya 34% mahasiswa yang mengkonsumsi buah tergolong cukup (>2-3 kali/minggu). Mahasiswa yang tergolong obesitas sebagian besar mengkonsumsi buah dalam kategori kurang (p>0.05). Terdapat 68.2% mahasiswa dengan indeks massa tubuh tergolong obesitas yang mengkonsumsi buah dalam kategori kurang. Simpulan Tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat konsumsi buah pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI Jakarta. Diskusi Dari 47 responden yang berpartisipasi, 22 orang memiliki obesitas dimana 15 orang (68.2%) kurang mengkonsumsi buah. Asupan camilan pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI sebagian besar bukanlah buah karena adanya anggapan bahwa buah memiliki harga yang mahal dan belum adanya kesadaran mahasiswa bahwa buah memiliki kalori rendah dan serat yang tinggi yang dapat mencegah obesitas.

References

Anggranini NA, Sudiarti T. 2018. Faktor Dominan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di SMPN 98 Jakarta. Indonesian Journal of Human Nutrition, Vol 5, No.1:18:32.

Aryani D. 2017. Asupan Serat Pangan dan Pengetahuan tentang Serat pada Remaja di Dua SMA Kota Bogor. Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor.Skripsi.

Conner TS, Brookie KL, Carr AC, Mainvil LA, Vissers MCM, Wouwe JP. 2017. Let them eat fruit! The effect of fruit and vegetable consumption on psychological well-being in young adults: A randomized controlled trial. PLoS 12(2): e0171206.

Kharisma WD. 2015. Keterkaitan antara konsumsi buah dan sayur serta gaya hidup dengan kejadian kegemukan pada mahasiswa TPB-IPB. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Nour M, Sui Z, Grech A, Rangan A, McGeechan K, Allman-Farinelli M. 2017. The fruit and vegetable intake of young Australian adults: a population perspective. Public Health Nutrition: 20(14), 2499:2512.

Peltzer K, Pengpid S. 2015. Correlates of healthy fruit and vegetable diet in students in low, middle and high income countries. International Journal of Public Health; Vol 60 (1): 79-90.

Rachman BN, Mustika IG, Kusumawati IGAW. 2017. Faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMP di Denpasar. Jurnal Gizi Indonesia, 6 (1): 9-16.

Waspadji S, Suyono S. 2011. Daftar Bahan Makanan Penukar. Badan Penerbit FKUI Jakarta

Downloads

Published

2021-03-03

Issue

Section

Artikel Penelitian