Prevalensi Sindrom Metabolik Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Soeharto Heerdjan Grogol Jakarta Barat dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam

Authors

  • Nur Afifah Inayah Naya Mahasiswa
  • Citra Fitri Agustina Universitas YARSI
  • Fazlurrahman Anshar Universitas YARSI
  • Fatimah Eliana Universitas YARSI

https://doi.org/10.33476/jmj.v3i4.5037

Abstract

ABSTRAK                

Pendahuluan: Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang menyebabkan delusi, halusinasi, dan gangguan dalam berpikir, persepsi, serta perilaku. Pengidap skizofrenia sering mengalami peningkatan risiko sindrom metabolik, yang terdiri dari obesitas sentral, dislipidemia, peningkatan kadar gula darah puasa, dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi sindrom metabolik pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Soeharto Heerdjan, serta distribusinya berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia.

Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain observasi deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan melakukan pengukuran fisik seperti lingkar pinggang, tekanan darah, dan kadar gula darah puasa. Analisis data menggunakan analisis univariat

Hasil dan Simpulan: Sampel penelitian terdiri dari 58 pasien skizofrenia yang dirawat inap di rumah sakit di Rumah Sakit Soeharto Heerdjan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa sindrom metabolik dialami oleh 22 orang (37,9%), sementara 36 orang (62,2%) tidak menderita sindrom metabolik. Sindrom metabolik lebih banyak terjadi pada pasien perempuan (51,7%) dibandingkan laki-laki (24,1%). Selain itu, prevalensi sindrom metabolik lebih tinggi pada pasien berusia >25 tahun (46,5%) dibandingkan pasien berusia <25 tahun (13,3%).

 

ABSTRACT             

Introduction: Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by delusions, hallucinations, and disruptions in thinking, perception, and behavior. Individuals with schizophrenia often face an increased risk of metabolic syndrome, which includes central obesity, dyslipidemia, elevated fasting blood glucose, and hypertension. This study aims to determine the prevalence of metabolic syndrome among schizophrenia patients at Soeharto Heerdjan Hospital and its distribution based on gender and age groups.

 Methodology: This study employed a quantitative approach with a descriptive observational design. Primary data were collected through physical measurements, including waist circumference, blood pressure, and fasting blood glucose levels. Data analysis was conducted using univariate analysis.

Results and Conclusion: The study involved 58 schizophrenia patients hospitalized at Soeharto Heerdjan Hospital. The findings revealed that 22 patients (37.9%) were diagnosed with metabolic syndrome, while 36 patients (62.2%) did not have the condition. Metabolic syndrome was more prevalent among female patients (51.7%) compared to male patients (24.1%). Additionally, the prevalence of metabolic syndrome was higher in patients aged >25 years (46.5%) than those aged <25 years (13.3%).

Downloads

Published

28-07-2025

Issue

Section

Articles