Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nymphaea pubescen L) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Shigella dysenteriae dan Tinjaunnya Menurut Pandangan Islam
Abstract
Teratai merupakan tanaman air (hidrofit) yang secara alami hidup mengapung di ekosistem perairan, terutama ekosistem rawa. Teratai memiliki khasiat sumber potensial fitokimia dan digunakan untuk aktivitas farmakologis termasuk antikanker, regulasi gastrointestinal, efek imunomodulator, anti-inflamasi dan berbagai efek lainnya. Biji dan daun teratai di gunakan sebagai ramuan obat tradisional seperti obat diare. Shigella telah menunjukkan perubahan pola kerentanan antibiotik. Bakteri ini secara progresif menunjukkan resistensi terhadap berbagai antibiotik yang terutama digunakan dalam pengobatan diare. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui efektivitas ekstrak daun teratai (Nymphaea pubescen L) sebagai antibakteri terhadap bakteri Shigella dysenteriae. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan metode disk diffusion. Penelitian ini menggunakan empat konsentrasi yaitu 3.000 ppm, 6.000 ppm, 15.000 ppm, dan 25.000 ppm serta kontrol positif antibiotik ciprofloxacin dan kontrol negatif emulgator CMC kemudian diujikan terhadap bakteri Shigella dysenteriae dan di ukur besar zona hambat yang terbentuk pada MHA. Zona hambat terbentuk pada konsentrasi 15.000 ppm dan 25.000 ppm dan memiliki zona hambat yang bervariasi pada 3 kali pengulangan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa diameter zona hambat yang di hasilkan oleh ekstrak daun teratai 25.000 ppm lebih besar di bandingkan perlakuan lain nya pada bakteri Shigella dysenteriaeDownloads
Published
02-02-2025
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2025 Akram Ushaim Zuhdi, Intan Keumala Dewi, Firman Arifandi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.